Inspirasi ca’amu

Misi SiKemprit

Penulis bersama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo pemangku tahta Kasultanan Paku Alam X. (Foto: Cowasjp.com)

COWASJP.COMTIDAK semua orang setelah diwisuda bisa langsung kerja. Tidak semua mahasiswa setelah jadi sarjana langsung mendapat tempat di hati masyarakat. Tidak! Tidak semudah membalikkan tangan.

Itu juga disadari SiKemprut. Sarjana komunikasi ini sudah sepuluh tahun masih luntang lantung. Bingung cari pekerjaan yang cocok. Cocok dengan hatinya. Cocok dengan background pendidikannya. Cocok juga dengan penghasilan yang diimpikan.

Impian tidak akan menjadi kenyataan. Jika yang bersangkutan tidak menyadari. Sadar akan percepatan waktu yang memakan sisa umur manusia. Karena itulah, SiKemprit, rekan sekampusnya paling sebel sama SiKemprut.

Dia bosan dengan rengekan anak pejabat negara itu. Sudah sarjana, pinter lagi, tapi masih juga belum bisa mandiri. Setiap kali ketemu selalu mengeluh. Setiap kali mengeluh enggan mengguguh. Karena karakter  SiKemprut sudah membatu.

“Apalagi yang harus saya omongkan sama kamu,” SiKemprit kesal ketika keluhan serupa disampaikan lagi saat ngopi bareng di warkop PaCowas. Sembari nyeruput kopi jahe kesukaannya, SiKemprut tetap berharap SiKemprit memberi advis soal arti kehidupan yang sebenarnya.

Hidup yang tidak sekedar bekerja. Sekedar lulus kuliah dan jadi sarjana. Sekedar cari uang. Juga tidak sekdar berilmu, tapi tidak pernah tahu fungsinya. “Hidup ini simpel, asal kita mau menjalani dengan tulus,” jelas SiKemprit yang mulai diperhatikan celotehnya.

“Maksudnya?” tanya SiKemprut. “Selain tulus juga harus punya misi,” lanjut SiKemprit. Misi hidup itu penting. “Contohnya saya,” tegasnya.

Misi hidup SiKemprit adalah suka memberi. Jika suka memberi, dia akan merasakan kebahagiaan. Dan ini  menjadi pembelajaran sepanjang  hidupnya. Karena itu adalah  kunci  keberhasilan  hidup.

Dia juga  ingin  menjadi  pendengar  terbaik  bagi  siapa pun. Pendengar yang baik akan dapat memahami terlebih  dahulu, karena  memahami adalah rahasia dari  pengambilan keputusan. Hal  ini  harus   menjadi   tindakan   pertama  dalam  berinteraksi  dengan  keluarga, dan  siapa  pun  yang  berhubungan dengannya.

Selain itu, SiKemprut  ingin setiap  orang  yang  menjalin hubungan  dengannya akan  merasakan kebahagiaan dan  mendapatkan  manfaat  yang  luar  biasa  positif. Dia   ingin  menjadi  pribadi yang  menginspirasi   banyak  orang  untuk   mendapatkan kehidupan  yang seimbang secara  fisik, mental, spiritual  dan  sosial melalui  karya tulis dan ocehannya.

“Itulah paparan salah  satu  contoh  pernyataan Misi Pribadi saya,” jelas SiKemprit hingga SiKemprut geleng kepala. Spiritual komitmennya itulah yang membuat  sensasi tersendiri. Dia berpetualang bukan mencari kekayaan duniawi. Dia mencari jati diri. Diri sebenar diri. Suka memberi walau tidak harus dengan materi.

By Pesantren Jurnalis

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda