COWASJP.COM – style="text-align:center">Oleh : Erwan Widyarto
GEMERICIK air sungai menemani Retno dan Evi menikmati pijatan. Bersama tiga orang yang duduk santai di sampingnya, Retno dan Evi menjalani foot spa di Desa Wisata Kembangarum (Dewi Kembar). Kaki mereka masing-masing dipijat oleh terapis tradisional yang sudah dilatih teknik spa modern. Para terapis duduk di dingklik, kursi kecil dari kayu, memunggungi aliran air sungai yang jernih. Sedangkan yang dipijat duduk di kursi malas leluasa memandangi air yang mengalir itu ataupun pepohonan hijau di seberang sungai.
Perpaduan harmoni. Ketulusan pemijat dan keteduhan alam sekitar. Sensasi yang memberi nilai tambah bagi asupan jiwa. Efek relaksasi kian terasakan. Dan begitulah tujuan orang menjalani spa. Nah, ketika menjalani spa di lokasi desa wisata, maka kesehatan jiwa dan raga, mental dan fisik, diharap semakin nyata.
Retno tersebut adalah Retno Darumurti salah satu pejabat dari Kementerian Pariwisata RI. Sedangkan Evi, lengkapnya Shavitri Khumala Devi adalah Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Keduanya menjadi tamu kehormatan pada soft opening Wisata Spa di Desa Wisata Kembangarum, Sabtu, (20/2).
Selama setengah jam, kenikmatan pijat di kaki tersebut bisa dinikmati para tamu. Itulah salah satu layanan wisata spa (spa tour) yang menjadi andalan baru untuk menarik wisatawan datang ke Dewi Kembar. Selama ini, Dewi Kembar dikenal sebagai desa wisata yang nyaman untuk outbond, wisata alam susur sungai, membajak sawah, menangkap ikan maupun atraksi wisata lainnya. Dengan tambahan wisata spa ini, Dewi Kembar diharapkan makin menjadi destinasi wisata pilihan di Kabupaten Sleman.
Wisata spa ini benar-benar mengangkat potensi lokal. Ibu-ibu diberdayakan. Sumberdaya alam yang ada di sekitar dioptimalkan. Para tamu, selain mendapatkan layanan spa sesuai paket, juga akan mendapatkan suguhan makanan sehat berbahan lokal. Aneka minuman dan makanan tradisional bisa dinikmati. Teh serai, wedang secang, kunir asem, temulawak. Lalu ada jadah manten (jadah bakar), wajik, sawut, salak bakar, salak godhog (rebus) dan lainnya.
Bisa juga minuman khusus yang dibuat untuk penikmat spa. Yakni spa water. Ada yang untuk kepentingan detok maupun untuk mengecilkan perut. Yang untuk kepentingan detok, terbuat dari air kelapa muda (kelapa hijau), cinnamon, dan lain-lain. Sedangkan spa water untuk mengecilkan perut dibuat dari timun, jahe dan daun mint yang diblender lantas diberi perasan lemon. ‘’Ini harus didiamkan selama enam jam, baru dikonsumsi. Dan spa water ini tidak boleh disimpan lebih dari 12 jam dari pembuatannya. Jadi selalu fresh,’’ jelas Chef Yugi, food stylish yang menyusun menu untuk wisata spa Dewi Kembar ini.
Wisata spa yang diusung oleh Desa Wisata Kembangarum ini merupakan pengembangan kerjasama dengan Putri Kedaton Group pimpinan Lastiani Warih Wulandari (Wulan). Putri Kedaton Group adalah kelompok usaha yang salah satunya bergerak di bidang spa (franchise), pelatihan terapis, dan lembaga sertifikasi spa. Para pemijat tradisional di desa wisata tersebut mendapat pelatihan secara profesional dari Putri Kedaton. Bahkan, para pemijat ini, yang lulus uji, mendapatkan sertifikat terapis spa dari Kementerian Pariwisata.
Selain itu, para ibu di desa wisata ini juga dilatih oleh Putri Kedaton Spa untuk membuat ramuan-ramuan herbal untuk kepentingan spa. Massage oil (minyak pijit), lulur, sabun, lilin aromateraphy, dan berbagai ratus yang dipakai dalam wisata spa ini. ‘’Memanfaatkan potensi lokal yang ada di masyarakat. Karena sesungguhnya, kita sangat kaya dengan bahan-bahan alami herbal untuk ini,’’ jelas Wulan ketika memberikan pelatihan kepada ibu-ibu kelompok Sekar Arum Putri Kedaton, akhir Januari 2016.
Kementerian Pariwisata mendukung penuh inovasi wisata ini. ‘’Spa adalah kegiatan yang cocok untuk menciptakan ketenangan dan kesenangan. Dan orang berwisata ingin mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Maka, wisata spa ini bisa menjadi sarana untuk membuat orang yang berwisata menjadi fresh kembali, pikiran maupun fisik,’’ tegas Retno Darumurti.
Sedangkan maupun Dinas Pariwisata DIY dan Kabupaten Sleman memuji kreativitas dan inovasi yang dijalankan Putri Kedaton Group di Desa Wisata Kembangarum. ‘’Usaha pariwisata ini di bawah binaan saya. Wisata spa yang menjadi upaya pemberdayaan masyarakat lokal ini sangat menarik. Selain akan membuat wisatawan sehat secara mental dan spiritual, ini juga mendidik masyarakat lebih memahami spa dengan benar,’’ ujar Shavitri Nurmala Devi. (bersambung)
www.cowasjp.com/read/1158/20160221/100441/gunungkidul-terinspirasi-bikin-spa-gunung-api-purba/