COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Bambang Indra Kusumawanto
-----------------------------------------------------
DUA negara bagian Ohio dan North Carolina menjadi penentu keunggulan sementara capres dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilu AS. Pengusaha kaya raya AS itu mengungguli pesaingnya, Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Hillary sempat unggul dalam beberapa jam sebelumnya (Rabu 9/11/2016). Namun kemudian Trump menyalipnya karena lebih banyak dalam jumlah perolehan electoral vote.
BACA JUGA: Faktor Gender Bisa Kalahkan Hillary
Menurut proyeksi CNN, Rabu (9/11/2016), sejauh ini Hillary baru meraih 209 electoral vote, kalah dari Trump yang kini meraup 232 electoral vote. Dibutuhkan setidaknya 270 electoral vote dari total 538 electoral vote, untuk memenangkan pilpres AS.
Perubahan posisi ini terjadi setelah Trump berhasil meraih kemenangan di Ohio dan North Carolina, dua negara bagian krusial yang harus dimenangkan Trump dalam pilpres ini.
Pemilu AS memakai sistem yang dikenal istilah electoral college yang merupakan kumpulan individu (disebut elector) yang nantinya akan memiliki kewenangan untuk memilih presiden. Jadi ketika di hari pemungutan suara seorang warga AS memilih capres A, secara teknis sebenarnya dia sedang memilih elector yang akan dia pasrahi untuk memilih A di sidang electoral college.
Pemberian suara oleh warga disebut popular vote, sementara pemberian suara oleh elector disebut electoral vote. Setiap negara bagian memiliki jumlah electoral vote tertentu, berdasarkan jumlah populasi, dan siapapun yang memenangkan popular vote di sebuah negara bagian berarti juga memenangkan electoral vote.
Separuh lebih dari 50 negara bagian sudah menuntaskan proses pemungutan suara. Hasil sementara Donald Trump mengungguli perolehan electoral college atas Hillary Clinton dengan suara dari 27 negara bagian yang sudah masuk.
Trump unggul di 17 negara bagian. Antara lain Montana, Wyoming, North Dakota, South Dakota, Kansas, Oklahoma, Texas, Arkansas, Louisiana, Indiana, Kentucky, Tennessee, Mississippi, West Virginia, Alabama, South Carolina dan Nebraska.
Foto:OptiDaily
Nebraska kali ini tidak menerapkan sistem winner-take-all, melainkan sistem proporsional, Trump mendapat 3 electoral college dan Hillary 2 electoral College.
Hillary juga diproyeksikan menang di 10 negara bagian, antara lain Illinois, New York, New Jersey, Maryland, District of Columbia, Vermont, Massachusetts, Connecticut, Delaware, dan Rhode Island.
Sementara untuk perolehan suara popular vote secara nasional, menurut CNN Trump unggul sementara dengan 48,9 persen (28.307.456 suara) melawan Hillary dengan 47 persen suara (27.223.440 suara). (*)