Mirisnya, para pelaku menggondol anak korban, bayi laki usia 18 bulan bernama Ahza. Bayi itu menangis, ditinggal sendirian di pos ronda, sekitar 150 meter dari tempat penangkapan para tersangka. Jabang bayi diamankan polisi, sebelum membekuk tersangka.
Hemat saya, ini adalah sebuah pertanyaan cerdas. Yang memang selayaknya diajukan oleh orang-orang yang peduli perjalanan sejarah dakwah Rasulullah. Dengan kenyataan adanya sejumlah kisah yang luput dari perhatian umat Islam.
Yakni soal sikap politik para mantan pimpinan Partai Masyumi yang terlalu mengedepankan sikap “husnudz dzan” (baik sangka). Sehingga mereka mudah dikalahkan oleh kelompok lain yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara.