Otopsi Yosua Jadi Anti-klimaks
PERKARA hukum ini memang tidak biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan perkara biasa. Perhatian warga Indonesia sangat tinggi.
SelengkapnyaPERKARA hukum ini memang tidak biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan perkara biasa. Perhatian warga Indonesia sangat tinggi.
SelengkapnyaSeperti kecelakaan jalan raya, bongkar makam Yosua besok, bakal ramai penonton. Kapolda Jambi, Irjen Rachmad Wibowo, mengingatkan: "Mohon, warga jangan datangi makam. Cukup baca di media,"
SelengkapnyaPELIBATAN ahli forensik dari RS tiga matra TNI, atas permohonan kuasa hukum keluarga Yosua, sudah disetujui Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
SelengkapnyaMedia massa sulit mengabaikan berita polisi tembak polisi. Karena kuasa hukum korban, terus bercerita. Terbaru, tentang locus delicti dan tempus delicti. Itulah pondasi kasus ini.
SelengkapnyaDALAM sebuah acara di Jakarta bulan Juni lalu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ada 5 (lima) kepala pemerintahan yang berminat agar Indonesia secepatnya
SelengkapnyaSEUMPAMA hasil penyidikan ulang berubah dari hasil penyidikan yang sudah dipublikasi, itu merugikan Polri. Mengapa, kemarin diumumkan begitu?
SelengkapnyaDi video CCTV, pelaku berseragam satpam. Masuk sebuah ruangan. Di dalam ruangan itu, terdapat seorang wanita (SF) sedang duduk. Bekerja, itu perusahaan eskpedisi berkantor di apartemen tersebut. Dia sendirian.
SelengkapnyaNIKITA tersangka dugaan pencemaran nama baik melalui medsos, yang dilaporkan Dito Mahendra ke Polresta Serang Kota.
SelengkapnyaKasus polisi tembak polisi, melebar ke soal CCTV. Ketua RT setempat, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto. kepada pers, Rabu, 13 Juli 2022, mengatakan, polisi mengganti alat CCTV di pos Satpam dekat TKP. "Diganti," ujarnya.
SelengkapnyaBaku-tembak polisi, jari putus, terjawab. "Tidak ada pemotongan (jari). Itu akibat tembakan," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto di konferensi pers Selasa (12/7). Meski jarang, itulah hasil autopsi.
Selengkapnya