Mengetuk Hati Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Pemilik Saham JP Holding
Saya bukan penulis. Orang jadul. Pegang HP saja bisanya hanya WA dan nelpon. Mohon maaf apabila tulisan saya ini biasa-biasa saja.
SelengkapnyaSaya bukan penulis. Orang jadul. Pegang HP saja bisanya hanya WA dan nelpon. Mohon maaf apabila tulisan saya ini biasa-biasa saja.
SelengkapnyaWartawan di sana serba canggung. Tidak ada yang meliputnya seperti apa adanya. Mereka merasa ini aib bagi Belitong.
SelengkapnyaBaru kini, 42 tahun kemudian, air Danau Toba bisa menghasilkan listrik untuk sumber air bagi penduduk di tengah danau itu.
SelengkapnyaSaya baca tulisannya Mas Totok Aminarto yang waktu reuni halal bihalal Cowas JP 6 Mei 2023 lalu ngantar menjemput saya. Domisili saya di Bojonegoro.
SelengkapnyaSebaliknya Tiongkok. Senang. Dunia memang seperti terbelah: Barat menolak, Timur menerima.
SelengkapnyaDi mata saya, Dahlan Iskan kurang mampu lagi mencerna, mana yang wajib, sunnah, dan haram untuk dilakukan.
SelengkapnyaTernyata acara Dialog Shangri-La Jumat dan Sabtu lalu itu justru seperti arena adu kekuasaan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
SelengkapnyaMas Santoso jadi "kontraktor". Maksudnya selalu berpindah-pindah dari satu rumah kontrakan di kampung A
SelengkapnyaAda yang masih berlanjut dan ada yang berhenti karena tidak untung dan yang lebih menyedihkan karena sakit, sehingga tenaganya tidak memungkinkan untuk itu.
SelengkapnyaRasanya di zaman itulah lahir gelombang pertama orang kaya baru di Indonesia. Di zaman Orde Baru. Menjadi kaya dengan cara yang mudah.
Selengkapnya