COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Thomas Joko Susilo
------------------------------------
KITA lihat sekarang ini dan sebenarnya sdh dimulai sejak beberapa tahun ini dimana orang-orang terlalu fanatik dgn Sepak Bola.
Tidak bisa menyadari bahwa pertandingan Sepak Bola sebenarnya tidak beda dengan pertandingan Olah Raga yang lain. Itu adalah pertunjukan permainan yang sebenarnya bertujuan menghibur penontonnya. Sangatlah bodoh jika menonton pertandingan yang sebenarnya bisa menghibur yang timbul adalah malah perasaan benci.
Memfavoritkan suatu team tertentu tidak salah yang salah kalau sampai fanatik dan menganggap team lawan tanding dan pendukungnya musuh bahkan seluruh penghuni kota dari tim lawan ikut-ikut dimusuhi. Sepakbola adalah permainan yang tidak beda dengan bulu tangkis, tennis, volley, basket dll.
Mana pernah kita lihat penonton pendukung team bulu tangkis dari kota tertentu sampai kepruk-keprukan apalagi sampai ada yang meninggal dunia dengan pendukung tim rivalnya.
Sebenarnya pendukung team sepak bola dari kota tertentu siapapun itu tidak perlu konvoi apalagi naik sepeda motor dengan ugal-ugalan keliling kota membawa bendera, spanduk dll. Ini justru tindakan- tindakan provokatif yang sudah tidak zamannya. Mendukung team .... ya sudah, datang dan menonton, menang kalah ya ... diterima saja wong namanya juga permainan.
Dulu orang menonton sepakbola pulang dari stadion ya... sudah tenang-tenang menuju tempat tinggalnya masing masing.
Dimulainya suporter pakai seragam kemudian timbul yang bukan dalam konotasi positip.
Rame-rame menonton bola ke kota lain (away) akhirnya stasiun-stasiun kereta api menjadi sasaran dirusaki dengan tidak bertanggung jawab. Disini dimulainya rasa tidak nyaman pada masyarakat.
Kita rindu dengan zaman kecil dahulu. Zaman itu pulang menonton Sepak Bola ...ya wis mari tenang-tenang saja tanpa rasa was-was, tanpa benci kalau team favoritnya kalah karena sadar ini cuma permainan. Kita dihibur dengan tontonan sepak bola apapun hasilnya .... it's ok saja.
Pergi ke-kota lain tidak perlu khawatir dengan plat nomer kendaraan kita. Ini zaman dimana suporter tetap mendukung team kesayangan tetapi tetap rasional. Tampaknya era ini harus dicontoh dan sudah waktunya kita ubah pola pikir para pecinta dan pendukung team favorit yang ada di tanah air ini. Tdk usah terus gaya dan overacting justru dapat memantik emosi penggemar team lawan.
Jadilah penggemar favorit yang mengedepankan rasa damai hilangkan fanatisme yang tidak perlu sepakbola bukan untuk kepruk-keprukan sepakbola untuk menghibur, sepakbola malah harus dijadikan alat pemersatu dan bukan malah merupakan pemantik emosi serta penimbul perpecahan. Jadilah penonton dan penggemar yang beriman dan cinta damai.
Semoga dapat terwujud
Aamiin.........