COWASJP.COM – APA yang terjadi jika para Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Kagama) Jatim berlomba memasak? Yel-yelnya lebih heboh dibanding dengan dengan hasil masakannya.
Ini yang terjadi saat acara Chef War Kagama Jatim di Marvel City Surabaya, Sabtu (20/2/2016). Kegiatan itu diikuti sekitar 100 peserta. Dua puluh di antaranya adalah peserta nonalumni. Seluruh peserta itu dibagi menjadi beberapa kelompok.
Memang tidak hanya alumni yang hadir. Keluarga dan anak-anaknya pun ikut serta. Kegiatan yang bersifat fun ini hasil kerjasama Kagama Jatim, Mi Burung Dara, Majalah Penyebar Semangat, Dapoer Boga, dan Marvel City --mal baru yang ada di kawasan Ngagel.
Setiap kelompok diwajibkan memasak dua menu: Curry Mie Tajmahal dan Pancake Mie. Peralatan masak dan bahannya disediakan panitia. Peserta tinggal datang ngglundung semprong. Bahan minya merupakan produk baru Mi Burung Dara: Mi Telur Urai. Bumbunya juga sudah disediakan lengkap. Tinggal memasak dan mempresentasikan.
Arif Afandi (kiri), Kelvin (Mi Burung Dara) dan MC. (Foto: cowas.com)
Karena itu, bukan memasaknya yang menjadi heboh. Justru yel-yel antar kelompok. Setiap kelompok diwajibkan membuat yel-yel yang berkaitan dengan masakannya. Ada yel yang dibuat parikan, ada yel yang dijadikan nyanyian. "Mi urai telor Balairung, Uenaknya bikin kempas-kempis irung," teriak kelompok Balairung.
Nama-nama kelompok memang dibuat sesuai dengan nama-nama populer di sekitar kampus UGM. Balairung adalah kantor pusat UGM yang arsitekturnya dibikin Presiden RI Pertama Bung Karno. Bangunan itu sampai sekarang tetap menjadi ikon di kampus biru itu. Kelompok lain dinamakan Lembah, Kinanthi, SGPC (Sego pecel), dst.
Yang bikin acara ini juga berarti karena bos mudanya Mi Burung Dara dan Marvel City juga ikut hadir menyaksikan. Mi Burung Dara dihadiri Kelvin, bos mudanya. "Pak Kelvin ini ngganteng seperti bintang film Korea," komentar ibu-ibu peserta. Sedangkan dari Marvell City yang hadir Kenneth Wibisono, putra Agus Wibisono, salah satu owner superblok di kawasan Ngagel itu.
Ketua Kagama Jatim Arif Afandi mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk mempererat hubungan antaralumni yang tersebar di berbagai intansi, perguruan tinggi, dan daerah di Jatim. "Setiap tahun kami selalu menggelar kegiatan yang sifatnya fun maupun yang serius. Terkadang disertai kegiatan bakti sosial," katanya.
Anggota Kagama foto bersama usai lomba masak. (Foto: cowas.com)
Sedangkan yang serius, biasanya berupa focus group discussion, sarasehan, dan seminar. Saat rame-rame muncul isu pembentukan Provinsi Madura, misalnya. Kagama Jatim menggelar diskusi dengan pembicara para alumni dari berbagai disiplin ilmu. Kebetulan banyak anggota Kagama yang juga menjadi guru besar di berbagai perguruan tinggi ternama di Jatim.
Menurut Arif yang juga mantan wakil walikota Surabaya ini, Kagama Jatim dalam waktu dekat juga akan menggelar diskusi tentang sosok gubernur yang layak memimpin Jatim. "Kami ingin memberi masukan kepada warga Jatim yang akan memilih gubernur pada tahun 2018 tentang kriteria yang pas untuk Jatim mendatang," katanya.
Kagama Jatim punya kepentingan terhadap setiap pergantian kepemimpinan di daerah karena spirit UGM sebagai universitas perjuangan. Apalagi, salah satu alumni terbaik UGM kini dipercaya bangsa Indonesia untuk memimpin. Yakni, Presiden Joko Widodo. Jokowi adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1979.
"Kalau kita punya gubernur yang spiritnya kerakyatan seperi yang dikembangkan UGM, maka akan klop dengan presiden kita. Itulah yang mendorong kami untuk menyumbangkan pemikiran tentang kriteria gubernur Jatim mendatang?" katanya. (aa)