COWASJP.COM – ockquote>
Laporan Eksklusif: Kamal Mushthofa
----------------------------------------------------
dari Dubai
KONTRIBUTOR CoWasJP.com ini adalah putera Konco Lawas JP Darul Farokhi.Inilah laporan perdana Ananda Kamal Mushthofa dari pentas promosi terbesar di dunia GulFood:
LEBIH dari 100 grup perusahaan pangan dunia tampil. Adu megah. Tebar pesona. Tak pelak, puluhan ribu pebisnis dari seluruh penjuru dunia tumpah ruah di GulFood.
Mereka berebut buyer. Mereka memburu suplier potensial. Beruntung Cowasjp.com mendapat undangan istimewa untuk merekam event pameran pangan terbesar Dunia.
Kami, Kamal Mushthofa, pemuda asal Desa Trayang, Ngronggot, Nganjuk yang ditugaskàn utk melakukan liputan. Menurut ayahanda Darul.Farokhi, berbekal fasih berbahasa Arab menjadi pertimbangan penting menurunkan mantan Ketua Dema Universitas Darussalam Gontor ini di arena terakbar Dubai World Trade Center, Uni Emirat Arab.
Subhaanallah.....luar biasa. Ini benar-benar event sangat strategis bagi pelaku bisnis pangan dunia. Tak terkecuali negeriku: Nusantara. Semua produk pangan ditebar di ribuan stan pameran. Ada barang mentah, ada juga barang jadi. Ada rempah-rempah, ada juga suplemen energi. Ada bahan pokok, ada juga makanan berprotein tinggi. Semuanya mejeng di blok.-blok yang tertata rapi dan megah.
Jahe instan menarik perhatian pengunjung GulFood, di Dubai. (Foto: CoWasJP.Com)
Saya pun berusaha memperhatikan gaya sajian stan para peserta pameran. Satu demi satu. Semua menarik. Semuanya indah. Lebih hebat lagi, tak ada satu pun stan yang tampak kosong alias sepi pengunjumg.
Hampir semua terlibat pembicraan serius. Tak sekadar melihat-lihat. Setiap kali saya perhatikan tamu yang masuk, selalu mencari decision maker. Mereka ingin melakukan transaksi. Negosiasi. Bahkan. langsung deal bisnis. Subhaanallah. Efektif dan produktif.
Alhamdulillah. Banyak pelajaran yang bisa dipetik. Benar-benar sebuah pameran yang luar biasa tapi tidak menghamburkan anggaran.
Efektif sekali. Tak ada kesan hura-hura. Peserta tampil apa adanya. Semua stan selalu dikawal oleh penentu kebijakan perusahaan. Ada Presdir, ada CEO, ada general manager. Sekurangnya seorang sales manager, production manager atau mpurchasing anager siap di stan untuk menangkap tamu.
Rasanya, itulah yg menjadi magnet kuat para pebisnis dunia memprioritaskan agenda untul hadir pada pameran pangan ini. Àlasannya jelas. Begitu mereka memiliki rencana, tinggal masuk stan. Lalu negosiasi. Lalu transaksi. Lalu...deal. Mereka pun bisa pulang dengan membawa perjanjian kontrak.
Cepat sekali.
Wajar sekali.
Meski area pameeran terus diperluas, selalu saja tidak mampu menampung serbuan peminat. Padahal, pada even tahunan ke 21 ini jumlah stan sudah diperbanyak. Area pameran pun terus ditambah.
Dari berbagai macam barang yang ikut promosi GulFood, Dubai. Foto: CoWasJP.Co
"Kami harus siapkan arena pameran untuk menampung 4.800 perusahaan dari 120 negara," papar Wakil Penguasa Dubai dan Menteri Keuangan UEA Sheikh Hamdan Bin Rashid Al-Maktoum. Dia ungkapkan itu ketika secara resmi membuka event tersebut.
Gulfood adalah sebuah pameran internasional yang ditunggu para pebisnis pangan dunia. Hampir semua pebisnis lintas negara, selalu menyisihkan waktunya untuk hadir. Daya tarik deal bisnisnya membuat perusahaan sekelas Folkingtons harus mengalokasikan budgetnya agar bisa secara rutin menggelar kehebatannya di area pameran ini.
GolFood Dubai menghentak kelesuan bisnis dunia.
BISNIS PANGAN TAK KENAL KRISIS
Semua hotel penuh tamu asing. Meski pameran baru dibuka pukul 11.00 waktu setempat, angkutan ke pameran sudah dipenuhi penumpang sejak pukul 09.00. Commuterline dipadati peserta dan pengunjumg pameran dengan jabatan berbagai level.
Kok tahu? Gampang. Semua yang masuk area pameran harus mengenakan kartu identitas yang jelas. Mereka mengenakan ID Card IFFCO. Atau biasa dikenal dengan GulFood. Tak terkecuali Director Folkingtons. Sebuah perusahaan jus buah-buahan yang bermarkas di Prancis. Demikian juga Purchasing Manager Ahmad's Tea dari United Kingdom.
Ada yang agak ganjil di mata saya. Ini ketika mata saya tertuju pada ID Catd seorang production manager PT Rajdular Brother. Dalam obrolan bersama stafnya, mereka membahas tentang banyak hal berkaitan dengan aktifitasnya di Sumatera. Begitu saya coba mengorek info lebih jauh, ternyata perusahaan itu berpusat di India. Tapi, perusahaam ini memiliki whole base di Jalan Simpang Tiga Rambutan, Kel. Kalumbuk, Kec. Kuranji, Padang Indonesia.
PT. Rajdular Brothers memamerkan hasil kekayaan Indonesia seperti cengkih, lada hitam, kayu manis, lada putih, pinang dan lain-lain.
Acara ini digelar selama 5 hari. Dibuka tanggal 21 gelaran pameran ini akan ditutup tanggal 25 Februari 2016. Dari catatan panitia, tak kurang 10 ribu manusia tersedot masuk area pameran setiap hari.
Selama lima hari gelaran pameran, penyelenggara menargetkan sekurangnya bisa menarik 85 ribu pengunjung.
Suasana pengunjung di salah satu stan. Foto: CoWasJP.Com
Berdasarkan catatan gelaran tahun2 sebelumnya, deal bisnis yang terjadi di acara ini tidak kurang dari 10 ribu transaksi.
Ke depan, area pameran akan terus dikembangkan. Sudah ada lima blok lagi yang sedang dalam pembangunan. Diharapkan, tahun depan sudah bisa difungsikan
Ada keistimewaan lain yamg menarik dalam gelaran even dunia ini. Paling kurang, ini dijelaskan Seniorr Vice President DWTC Trixie Loh Mirmand. Menurut dia, GulFood harus mampu memfasilitasi hubungan antar merek dagang, pembuat kebijakan lokal dan inovator. GulFood juga harus bisa menyambungkan antarperusahaan terkemuka dunia. Khususnya, perusahaan yang bergerak di industri jasa makanan dan perhotelan.
Tidak hanya itu.
Awak pengendali GulFood juga memfasilitasi transaksi perdagangan bernilai jutaan dolar dengan menyatukan para pemimpin industri pangan global. Juga keterlibatan mereka dalam bisnis perdagangan dan penemuan produk baru di Dubai.
Impor dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) sebesar $ 53.1 M. Begitu menurut unit riset ekonomi dari majalah The Economist. GulFood telah menjadi daya tarik bagi sejumlah besar industri makanan sepanjang sejarah pameran. Tahun ini partisipasi dari 117 paviliun, bertambah lima paviliun dibandingkan tahun lalu.
Terrmasuk kontribusi dari Rusia, Kosta Rika, Belarus, Mauritius, dan Selandia Baru, yang akhirnya kembali setelah selang enam tahun.
Secara garis besar, peserta terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang bernaung di bawah payung paviliun global, banyak juga yang sebagai perusahaan independen. Seperti.: produsen makanan jadi, grosir komoditas, distributor dan eksporter. Ada juga perusahaan yang bergerak di bidang pengolaham pangan dan peralatan hotel.
Penulis (kiri) dengan salah seorang pengunjung promosi terbesar dunia di GulFood, Dubai. (Foto: CoasJP.Com)
GulFood 2016 memiliki fitur Halal World Food Show. Manajemen GulFood mengklaim menjadi even tahunan perdagangan makanan halal global. Sebanyak 800 perusahaan lebih yang mengkhususkan diri dalam makanan halal berpartisipasi dengan kenaikan 15% dibandingkan tahun lalu.
Mereka bersaing untuk memperoleh pangsa pasar senilai $ 2,537 triliun pada 2019. Ini siaran terbaru Ekonomi Global Islamic Report.
Dalam hal sektor jasa makanan, perhotelan dan retail, GulFood merupakan kesempatan besar untuk menawarkan ribuan produk baru dan inovasi di bidang kesehatan dan makanan.
BEDAH PROSPEK BISNIS
Untuk mengoptimalkan peran GulFood, penyelenggara juga menghelat Conference. Ajang ini digelar untuk membedah peta prospek bisnis pangan dunia. Selain itu, panitia juga membuat forum-forum di World Trade Centre Dubai. Dihadirkan para ahli berbagai negara untuk membahas isu-isu penting yang mempengaruhi kinerja perusahaan dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman di wilayah tersebut.
GulFood 2016 host juga menggelar acara memasak. International Salon Culinaire Awards, sebuah pameran bakat-bakat terbaik dan keahlian memasak di wilayah tersebut.
Penulis berfoto dengan latar belakang ruang promosi terbesari dunia di GulFood, Dubai. (Foto: CoWasJP.com)
Tahun ini, Salon Culinaire ditujukan kepada koki utama, tukang roti, dan pembuat pasta. Bakal dihadiri lebih dari 1.300l chef. Para ahli ini akan dinilai oleh 25 juri terkenal. Acara ini dimotori World Association of Chefs.
Sebagai bagian dari Culinaire Salon tahun ini, tiga organisasi perdagangan utama AS siap menunjukkan rasa Amerika. Dipimpin oleh Chef Joey Troyks, lahir di Louisiana, dan menjabat sebagai koki eksekutif di Teluk Dubai.
Organiaations ini adalah Amerika Serikat Unggas dan Dewan Ekspor Telur (USAPEEC), Daging Ekspor Federasi Serikat (USMEF), dan Dairy Council Ekspor US (USDEC). Pembukaan acara dihadiri oleh Deputi Wakil Sekretaris Departemen Pertanian AS Alexis Taylor. ***