COWASJP.COM – ockquote>
O L E H: SUKARDI
-----------------------------
Humas PBSI Jatim
SEBAGAI barometer perkembangkan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nasional , maka PBSI Jatim pada 2016 akan terus menunjukkan geliat pembinaannya. Diantaranya melalui rencana untuk mencetak 1.500 pelatih pemula.
Hal itu dilakukan melalui program kursus kepelatihan nasional Shuttle Time . Program tersebut akan dilaksanakan diseluruh daerah di Jatim dengan sasaran guru pendidikan jasmani (Penjas) tingkat Sekolah Dasar (SD).
Rencananya, program kepelatihan itu diikuti minimal 40 peserta untuk setiap daerah. Dengan demikian, pada 2016 nanti, PBSI Jatim akan memiliki 1.520 pelatih baru.
Selain untuk merealisasikan program nasional bidang pengembangan seperti yang telah diputuskan pada Mukernas PBSI 2015 lalu, program kepelatihan itu juga dimaksudkan untuk memberi citra positif bulu tangkis sebagai olahraga Fun, Easy dan Safe. Sekaligus untuk membekali guru tingkat SD agar mampu mengajar bulu tangkis secara benar.
Oei Wijanarko, Ketua Umum PBSI Jatim kepada CoWas jp.com mengatakan, bahwa program kepelatihan itu akan digelar di semua daerah kabupaten/ kota se Jatim dengan masa kepelatihan selama tiga hari. Sedangkan tim pengajar atau instruktur yang dilibatkan pada kepelatihan itu satu orang tutor nasional dan satu dari provinsi.
Setiap daerah atau Pengkab/Pengkot PBSI yang melaksanakan kepelatihan ini{ dibebani syarat khusus, yakni harus memiliki GOR Bulu Tangkis dengan jumlah lapangan minimal tiga buah . Karena, pada kepelatihan nanti selain akan diberikan materi teori secara lengkap dan detail juga praktek di lapangan . Mengingat pesertanya minimal 40 orang, maka syaratnya harus ada tiga lapangan.
Diterangkan pula, bahwa program kepelatihan bulu tangkis untuk guru SD ini dilakukan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dispora pada semua daerah di Jatim. Termasuk untuk dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan demikian semua peserta kepelatihan ini akan memperoleh subsidi, meskipun tidak banyak.
Sedangkan mengenai target yang diharapkan pada pelaksanaan kepelatihan secara massal ini, lanjut Wijanarko, adalah untuk menyiapkan bibit atlet usia dini yang berkualitas untuk kebutuhan ke depan. Karena itu, sasaran garapannya adalah menyentuh para guru SD untuk menjadi pelatih bulu tangkis atlet usia dini untuk menyiapkan atlet yang berkualitas dan handal pada lima tahun ke depan. **