COWASJP.COM – KELUARGA Besar Konco Lawas (Cowas) yang dulu pernah menjadi "satu" di bawah bendera Jawa Pos, kembali berduka. Salah satu sahabat terbaik yang selama ini tinggal di Mojokerto, H. Sukardi, mengembuskan nafas terakhirnya Kamis (24/3) pagi sekira pukul 06.00. Jenazah sudah dimakamkan di TPU Wates, Mojokerto.
Sambutan pelepasan jenazah disampaikan oleh sahabat almarhum, yang kini menjadi Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Almarhum selama ini aktif di dunia olahraga. Di antaranya menjadi pengurus Persem Mojokerto, ketua PBSI Mojokerto. "Dan terakhir salah satu wakil ketua KONI Mojokerto, insya Allah husnul khatimah dan amalnya jariyah,'' ungkap H. Dhimam Abror Djuraid, Ketua Perkumpulan CowasJP yang juga Ketua KONI Pengda Jatim.
Sejumlah sahabat Cowas mengenang H. Sukardi sebagai sosok yang murah senyum. "Kami memanggilnya Pak Bupati Mojokerto karena beliau sangat paham dengan wilayah itu. Mungkin lebih paham dari bupatinya," ujar Imam Khusnin Ahmad, Cowaser yang menjadi Komandan Banser asal Blitar.
Kebersamaan terakhir dengan Cak Sukardi terjadi pada Reuni kelima CowasJP di Nganjuk, 6 Maret 2016 lalu. Salah satunya digambarkan oleh sahabatnya berikut ini.
Masih terbayang jelas kebersamaan kita, bertiga. Menyusuri aspal jalanan antara Sawahan hingga desa Batan Krajan Mojokerto.
Meski co- driver-mu kadang ngomel, karena kau injak rem secara tiba-tiba. Tapi, bibirmu selalu menyambut omelan itu dengan senyum.
Aku tahu Mas Kardi, sebetulnya perjalanan Mojokerto - Nganjuk bukanlah jarak yang dekat untuk usia kita. Tapi seduluran sampek tuwek kita, membuat dirimu rela menginjak pedal rem dan gas mobil tuamu, seduluran sampek matek.
Injakan rem kaki kirimu yang kadang membuat jantung kami, diriku & nyonya, berdetak keras. Adalah bukti seduluran kita.
Almarhum Sukardi (Kanan) saat menghadiri reuni CoWasJP di surabaya beberapa bulan yang lalu sempat berfoto bersama dengan Ramadan Pohan (tengah) dan Suhu (kiri).
Mobil tua-mu yang masih sangat sehat meski jalan pelan tapi pasti, adalah sarana merekatkan seduluran Cowas.
Ternyata Allah lebih mencintaiMu, Mas. Semoga senyummu, menjadi pembuka pintu surga...
Tak perlu kau injak rem lagi untuk masuk ke surgaNya... Terbayang dari sini senyummu yang terus mengembang... Karena selama ini kau termasuk sahabat yang selalu cepat-cepat ambil air wudhu jika kumandang azan terdengar.
Selamat Jalan Mas Kardi, semoga Allah menerimamu dengan surgaNYA. Aamiin. (wan)
Sent from my GarduRonda® @ nDalem Widyartan!