COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Imam Kusnin Ahmad
----------------------------------------
DERU ombaknya menggetarkan dada. Angin sepoi-poi mengalir dingin. Itulah suasana Pantai Jalasutra di wilayah Blitar Selatan, Jatim. Pantai ini mungkin masih agak asing kedengarannya. Tapi meski begitu, Jalasutra layak banget kita kunjungi apalagi yang senang dengan tantangan ombak. Lokasinya berada di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, dan hanya berjarak kurang lebih 45 kilometer dari pusat kota Blitar.
Didekatnya banyak berjejer pantai nan indah, di antaranya Pantai Tambakrejo, Pantai Serang dan Pantai Gayasan.
Pantai Jalasutra ini sudah cukup lama ditemukan dan jadi spot untuk berlibur, dan keindahan alamnya masih tetap terjaga. Pantai ini termasuk obyek wisata andalan di wilayah Kabupaten Blitar. Karena lokasinya yang berada di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
Butuh waktu sekitar satu jam untuk mencapai Pantai Jalasutra dari Blitar. Sepanjang perjalanan menuju Pantai Jalasutra, kita akan disuguhi pemandangan cantik. Kawasan bukit yang menanjak serta jalan berkelok akan terlewati sebelum menyaksikan keindahan Pantai Jalasutra. Semakin dekat dengan pantai, maka pemandangan Pantai Jalasutra dari ketinggian tampak makin mempesona.
Pantai Jolosutro, Kabupaten Blitar
Sekitar satu kilometer dari lokasi Pantai Jalasutra, kita akan dimintai tiket masuk di sebuah pos penjaga. Tenang, harga yang dipatok nggak mahal kok. Hanya dengan ongkos Rp 5.000 kita sudah bisa berlibur sepuasnya di Pantai Jalasutra.
Begitu sampai di kawasan Pantai Jalasutra, tidak ada kata lain selain cantik untuk menggambarkan keindahannya. Iya, siapa yang datang akan dibuat kagum dengan Pantai Jalasutra yang masih perawan ini.
Birunya langit serta hamparan air laut yang bening menggoda anda untuk segera bercengkrama dengan hamparan pasir di Pantai Jalasutra. Dan pasir di pantai ini beda dengan pantai lain yang biasanya berwarna putih lembut. Pantai Jalasutra justru terkenal dengan pasir hitamnya. Meski begitu, bukan berarti pantai ini nggak indah. Justru dengan butiran-butiran halus pasir yang berwarna hitam membuat Pantai Jalasutra terlihat makin eksotis.
Apalagi ditambah suasana sejuk meski tidak sedang musim hujan, membuat kita merasa nyaman memandangi hamparan laut yang luas.
Pantai Jalasutra termasuk salah satu wisata alam yang paling diminati di Blitar Raya. Saat musim libur atau setidaknya di akhir pekan, kunjungan ke Pantai Jalasutra meningkat tidak hanya dari warga dari Blitar, tapi juga dari luar daerah. Di lokasi tersebutjuga ada penginapan sederhana bagi pengunjung yang akan bermalam.
Meski ramai pengunjung, keasrian Pantai Jalastutra masih cukup terjaga.. Hanya saja yang disayangkan, pengunjung apalagi yang masih anak-anak tidak bisa berenang terlalu jauh di Pantai Jalasutra.
Itu karena pantai ini berada di garis selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar. Namun nggak perlu khawatir, Pantai Jalasutra tetap mengasyikan meski hanya mengelilingi bibir pantainya dengan kaki telanjang.
Pantai Jolosutro, Kabupaten Blitar.
Letak Pantai Jalasutra yang berada di sebuah teluk kecil yang diapit perbukitan membuat suasana di kawasan ini lumayan sejuk. Kita bisa berjalan ke arah barat di mana terdapat sebuah bukit yang memisahkan Pantai Jalasutra dan Pantai Karang Nritep yang berada di sebelahnya. Dengan melewati jalan setapak, kita akan disuguhkan indahnya pemandangan Pantai Jalasutra dari ketinggian. Mata kita nggak akan lelah memandangi hamparan laut yang luas.
Ombak di pantai Jalasutra sangatlah besar, tingginya bisa mencapai 4-5 meter. Para wisatawan harus benar-benar hati-hati. Jangan sampai terlena. Meski ada penjaga pantai, semua wisatawan harus extra waspada dengan ombak yang datang tiba-tiba. Khususnya yang membawa anak–anak. Karena kalau tidak hati-hati, bisa terseret ombak hingga ke tengah laut.
Banyak rambu peringatan di lokasi itu. Namun terkadang dilanggar juga oleh para pengunjung, sehingga peristiwa yang tidak kita inginkan terkadang terjadi. Misalya 23 Maret 2015, ada pasangan remaja bernama Saiful Fatkur (21), warga Dusun Claket, Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, dan Henik Setyowati (18), warga Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang, masuk Kabupaten Malang, hilang terseret ombak ketika keduanya asyik berpacaran di tepi sungai. Tim Search and Rescue (SAR) baru bisa menemukan jasad keduanya lima hari pencarian.
Kedua remaja itu adalah sepasang kekasih. Siang itu keduanya terlihat bercengkerama di bibir pantai. Pasangan itu tidak menyadari bahwa Pantai Jalasutra memiliki ciri khas gelombang yang datang mendadak dan ganas.
“Sudah diingatkan banyak orang, agar mereka jangan duduk-duduk bermain air di tepi pantai yang ganas. Saat asyik bermain air, arus gelombang besar datang tiba-tiba dan menyeret keduanya ke tengah hingga tak terlihat,” ungkap Rusmin.
Sebelumnya juga pernah terjadi pada Mei 2014, dua wisatawan lokal asal Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang juga tewas digulung gelombang di kawasan Pantai Serang, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Muchabait Aktial Firdaus (14), siswa kelas 2 SMP Negeri 1 Perak tewas di lokasi kejadian. Setelah beberapa jam ditelan gelombang Laut Selatan, jasad remaja tersebut ditemukan terjepit di antara gugusan karang. Sementara Doni Rizki (14), rekannya, siswa kelas 2 MTsN Kalangsemanding itu terseret gelombang ke tengah.
Mulanya, Doni berusaha menolong Firdaus yang lebih dulu terseret gelombang, namun keduanya sama-sama hilang. Keduanya termasuk dalam rombongan remaja masjid yang tengah menggelar perayaan pengajian Maulud Nabi. Ketua rombongan wisata Budi Utomo (48) sekaligus Kepala Dusun Kalangsemanding sangat menyesalkan karena semua peserta wisata yang sejak semula dilarang bermain air, justru mengabaikannya. Hanya jasad Firdaus yang ditemukan, sementara jasad Doni dinyatakan hilang. Untuk itu ...wisatawan harus benar-benar hati-hati saat asyik bermain di pantai Jolosutro. **