COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Roso Daras
----------------------------
BUPATI Kebumen periode 2010-2015, Buyar Winarso, adalah sahabat saya. Suatu hari, saat jumpa di Jakarta, saya bertanya, “Mas, njenengan sudah ke Pantai Menganti?” Belum. Ketika itu, dia tengah getol membangun objek pantai yang lain, Pantai Suwuk. Kini, Suwuk adalah pantai paling ngetop di Kebumen.
Saat menanyakan pantai Menganti, sejujurnya, saya sendiri belum pernah ke sana. Saya justru mengetahui dari internet. Ketika itu, tahun 2011-an. Setelahnya, tulisan di blog maupun website, banyak mengupas tentang keindahan Menganti. Belum lagi yang mengunggahnya di media sosial. Menganti pun menjadi trending topic. Bahkan, objek wisata pantai Menganti pun sudah menjadi konten Wikipedia. Ruarrr biasa....
BACA JUGA: Pantai-Teluk-Tanjung Klayar
Lebih membubung lagi objek ini, ketika sejumlah fotografer melakukan hunting foto ke sana. Disusul kemudian gelombang-gelombang kedatangan fotografer lain. Baik yang datang dari lingkungan Kebumen, Yogyakarta, Semarang, bahkan Bandung dan Jakarta. Mereka lantas mengunggahnya di blog, website, maupun media sosial.
Objek wisata Pantai Menganti. (Foto: CoWasJP)
Dus, kesimpulannya, pantai Menganti sejatinya “ditemukan” oleh netizen. Mereka yang hobi menulis, lantas menulis di blog pribadi. Mereka yang doyan selfie, mengunggahnya di media sosial.
Mudah kita telusuri jejaknya. Postingan tulisan tentang Menganti sekira tahun 2011, masih tampak jalan tanah. Postingan yang relatif baru, jalan tanah tadi sudah tidak ada, dan berganti jalan beraspal. Terakhir, tanggal 8 Juli 2016, sejumlah tikungan tajam bahkan sudah diperlebar untuk memudahkan kendaraan roda empat bepapasan.
Tentu saja, Bupati Buyar Winarso bertandang ke sana setelahnya. Atas kebijakan dia pula, lalu dialokasikan dana pembangunan untuk mengembangkan Pantai Menganti. Maka, jika tahun 2011-an, pantai Menganti hanya memiliki satu sisi, yakni pantai dengan kapal-kapal motor nelayan. Maka terakhir, pantai itu sudah diperpanjang bentangannya. Gunung karst di sisi barat, sudah dipapras, untuk akses jalan, tempat parkir mobil, sarana rekreasi keluarga, dan warung-warung.
Penulis Roso Daras saat menikmati keindahan Pantai Menganti. (Foto: CoWasJP)
Maka saat ini, sisi timur Pantai Menganti, masih seperti dulu, dengan pemandangan kapal-kapal nelayan warna biru yang berderet-deret. Sementara sisi sebelah barat, menjadi area wisata keluarga yang sangat nyaman.
Seperti halnya pantai-pantai lain di wilayah selatan Pulau Jawa yang tersembunyi di balik pegunungan, maka pantai Menganti pun relatif sulit dijangkau. Jalanan menanjak sejak dari Karangbolong menuju lokasi di Karangduwur, tidak mudah ditaklukkan.
Kolam berdinding karang di Pantai Menganti. (Foto: CoWasJP)
Tentunya tidak mudah bagi pengendara roda empat yang belum mahir. Sulit juga bagi sepeda motor yang tidak fit. Sejumlah tanjakan terjal, lalu tajam berbelok, ditambah lebar jalan yang pas-pasan, lebih mirip medan “uji nyali” dibanding rute ke objek wisata.
Lokasi yang berjarak sekitar 35 km dari Gombong itu, setidaknya sudah jauh lebih baik kondisinya. Percayalah, medan berat yang harus ditempuh, akan terbayar lunas ketika sampai di Pantai Menganti.
Tempat parkir yang tersedia di Pantai Menganti. (Foto: CoWasJP)
Seperti halnya pantai Baron di Yogyakarta, atau pantai Klayar di Pacitan, maka pantai Menganti pun berbentuk teluk. Karena itulah pemandangannya sangat indah. Jika sudi berjalan kaki menuju ke ujung tanjung, maka suasananya seperti adegan “I’m flying scene” di film Titanic. Ya, adegan saat Jack (Leonardo diCaprio) menuntun Rose (Kate Winslet) ke haluan kapal dalam keadaan mata tertutup. Dan ketika dibuka, Rose pun “terbang”.
Agak dramatis memang analogi tadi. Tapi, percayalah, ketika Anda berada di ujung tanjung, kemudian memandang ke kiri dan kanan Anda bentang luas Samudera Indonesia, desir sensasi luar biasa akan menggetarkan setiap nadi.
Sedangkan keindahan pantainya? Apalagi bahasa lain di atas indah kecuali sangat indah? Pasir putih, di satu sisi, jejeran batu-baru karang di sisi lain, lalu deretan kapal-kapal nelayan di ujung sisi timur, semua berada dalam satu spot. Tanjung karst di ujung timur dan ujung barat, menara mercu suar peninggalan Belanda, tebing karst di sisi utara... menyempurnakan kecantikan Menganti.
Terima kasih, netizen.... ***