COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Slamet Oerip Prihadi
-----------------------------------------
PERJUANGAN Arek-Arek Jatim di pentas PON XIX Jabar 2016 benar-benar keras. Tiap keping medali emas harus direbut susah payah dan dengan cara meyakinkan (terutama di cabor tak terukur, seperti wushu).
Begitu juga yang terjadi di cabang olahraga (cabor) panjat tebing. Tim panjat tebing Jatim hanya nyaris menyumbang emas di nomor boulder beregu, di Cikole, Bandung Barat, Minggu 18 September 2016. Tim Jatim diperkuat Abudzar Yulianto, Khoirul Anam, dan Fatkur Rozi.
BACA JUGA: Jatim Tambah 4 Medali Emas
Jatim sebenarnya sudah hampir dipastikan mendapat medali emas, karena satu tangan lelaki yang kerap disapa Aan sudah berada di garis finish. Di nomor boulder ini para peserta dianggap berhasil jika dua tangan sudah berada di garis finish.
BACA JUGA: Jatim Tambah Emas dari Karate
"Eman tadi itu harusnya emas sudah di tangan kita," sesal pelatih panjat tebing Jatim Ronald Novar Mamarimbing usai pertandingan.
BACA JUGA: Karena Faktor X, Wushu Jatim Hanya Kebagian Perak
Dua atlet Jatim Fatkur Rozi dan Khoirul Anam berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, sedangkan Abudzar gagal. Dari percobaan pertama Aan yang hampir finish, Ronald makin gugup karena mengetahui ciri pemanjat asal Surabaya ini.
"Ciri Aan ya gitu, di kesempatan pertama dia bagus, malah di kesempatan berikutnya menurun karena ganti strategi," ungkapnya
Ronald merasa strategi yang diterapkan kapten Jatim Abudzar sudah benar, di mana Abudzar yang dianggap sudah mulai menurun kemampuannya mengambil jalur yang susah dan memberi jalur mudah kepada atlet yang masih memiliki kemampuan lebih baik.
Tim Jateng menjadi peraih medali emas setelah salah satu atletnya di jalur empat berhasil menyelesaikan secara langsung, serta pemanjat di jalur tiga hanya butuh dua kesempatan untuk memastikan emas. *