COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Roso Daras
------------------------------
TOKOH kuliner yang berangkat dari dunia jurnalistik, Bondan Winarno, baru saja merilis buku berjudul “100 Kuliner Mak Nyus Jakarta”. Insting jurnalisnya tetap kental, terbaca dari kepiawaiannya memilih angle. Melalui bukunya, Bondan “Mak Nyus” hendak berbicara tentang balada menu yang terpinggirkan.
Buku ini juga semacam parodi bagi masyarakat Betawi. Betapa tidak. Di saaat semua menu tradisional merangsek Ibukota, justru menu-menu populer masyarakat Betawi tersisih. Contoh, masyarakat Jawa Timur di Jakarta, bisa punya begitu banyak referensi rujak cingur. Sebaliknya, orang Jakarta sendiri sudah makin susah mencari “sayur besan” yang lezat itu.
BACA JUGA: Menu ''Made in'' si Miskin​
Mayarakat Yogyakarta di Jakarta, punya langganan menu gudeg yang tak kalah lezat dibanding menu samadi daerah asal. Tetapi, warga Jakarta, kesulitan mencari menu gabus pucung atau gulai kebo yang dulu sangat terkenal.
Bondan Winarno. (Foto: istimewa)
Nah, hal-hal seperti itulah yang coba diangkat oleh Bondan. Ia berhasil menghimpun banyak menu Betawi yang kini sudah susah dicari. Ia mengaku sempat menemui kesulitan ketika hendak mewujudkan idenya. Lelaki kelahiran Surabaya, April 1950 itu, dalam buku kuliner seri kedua ini, lebih banyak mengangkat menu Betawi. Di samping, tetap ada menu-menu tradisional daerah lain di Indonesia.
“Saya prihatin dengan kuliner Betawi yang mati suri. Lihat saja, mana ada rumah makan atau restoran besar yang menyajikan masakan Betawi sebagai fokus sajian. Mana pernah kita jumpai, masakan Betawi terwakili dalam menu fine dining di retoran-restoran yang berlabel Indonesia,” ujarnya.
Yang masih eksis, hanya sebagian kecil masakan Betawi. Di antaranya, kerak telor, nasi uduk, dan soto betawi. Menu lain, sudah hilang. Jika hendak mencari, biasanya masih bisa ditemukan di daerah pinggiran Jakarta (Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang). “Menu Betawi pecak gurame dan gabus pucung bisa dijumpai di Ragunan, Jagakarsa, Srengseng Sawah. Laksa Betawi yang gurih adanya di sebuah gang kecil di bilang Jebayoran Lama,” paparnya.(*)