COWASJP.COM – EPISODE liburan Raja Salman beserta 1.500 delegasi Kerajaan Saudi di Pulau Dewata Bali sudah dimulai sejak 5 Maret 2017. Tempat-tempat wisata kelas dunia seperti Sacred Monkey Forest di Ubud, Bali, langsung bersiaga 24 jam, siapa tahu tiba-tiba rombongan pangeran Arab Saudi ada yang mampir ke sana. Karena info soal perjalanan liburan selama di Bali, hanya kerajaan yang tahu.
“Sampai detik ini saya belum mendapat kabar seputar rencana kedatangan Raja Salman atau delegasinya ke Sacred Monkey Forest Ubud. Tapi kami selalu siap menyambut bila benar-benar liburan ke sini (Sacred Monkey Forest Ubud, red),” tutur seorang pengelola Sacred Monkey Forest Ubud yang tak mau disebutkan namanya, Senin (6/3).
Lokasi ini cocok didatangi rombongan raja, sebab memenuhi semua persyaratan ideal yang disukai raja. Hijau, pohon besar, sejuk, ada air, suasana sangat tropik. Mantan pemain bola dunia asal Manchester United, Luis Nani, pernah berkunjung ke sini. Selebritis Hollywood kaya raya sekelas Paris Hilton juga mampir ke Monkey Forest Ubud dan bermain bersama monyet di sana di lahan seluas 12 hektare itu. Bahkan dia tak segan membagi momen keseruannya bermain bersama monyet Bali di akun instagram miliknya.
Julia Roberts juga sama. Bentang alam laksana lukisan, suasana damai dan tentram, serta kondisi masyakarat yang terus menjunjung tinggi nilai tradisi menjadikan aktris sekelas Julia Roberts ikut mengarahkan pandangan pada Sacred Monkey Forest. Sacred Monkey Forest Ubud dipilih Julia Roberts lantaran kawasan ini merupakan taman monyet terbesar di dunia.
Penyambutan kedatangan Raja Salman di Bandara Ngurah Rai. (Foto: istimewa)
Dengan balutan pohon-pohon berusia tua dan rindang serta hutan-hutan kecil yang tertata asri dirasa sangat tepat untuk menjadi lokasi shooting dari film ini. Dia pun tak segan merekam salah satu momen di Kolam Suci yang ada dalam kawasan Sacred Monkey Forest.
“Sacred Monkey Forest memang istimewa. Bila delegasi Kerajaan Saudi ke sana, pasti mereka akan terpesona,” timpal Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati yang biasa disapa Cok Ace.
Tidak perlu persiapan khusus ke tempat ini, Anda hanya akan dikenai tiket masuk untuk dewasa Rp 15.000/orang dan anak - anak Rp 7.500/anak. Saat akan memasuki kawasan taman Ubud Monkey Forest, Anda akan disambut oleh dua patung kera besar terdapat di sebelah kanan dan kiri jalan raya utama Ubud. Melangkah masuk ke area taman yang juga terkenal dengan sebutan Mandala Wisata Wenara Wana, Anda langsung disapa hawa sejuk dari rindangnya hutan di sekitar taman. Hijaunya pohon dan suasana sejuk biasanya sangat disukai wisatawan Timur Tengah.
Suguhan utama yang dapat dinikmati adalah kegiatan-kegiatan kera yang hidup nyaman di Sanctuary bersama-sama dengan para wisatawan. Ada yang bermalas -malasan di tepian jalan, betina dewasa yang sedang menggendong bayinya yang mungil, atau juga kera-kera yang sedang asyik bermain air di kolam dekat pintu masuk.
Yang ingin melihat culture? Sacred Monkey Forest adalah jawaban yang pas. Tradisi Mapeed yang dilakoni wanita-wanita Ubud yang berbaris panjang membawa Gebongan, sesajen khas Bali masih bisa dilihat di sini.
Belum lagi pesona pura kuno yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 M. Setidaknya ada tiga pura lainnya yang berada satu kawasan di Monkey Forest Ubud yaitu : Pura Dalem Agung terletak di bagian barat daya, Pura Beji memiliki struktur Tiga Mandala dan Pura Prajapati sebagai tempat kremasi.
Menpar Arief Yahya menyebut 60 persen wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35 persen faktor alam atau nature, dan 5 persen man made, atau wisata yang di-create orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya.
“Sacred Monkey Forest di Ubud adalah kombinasi yang sempurna, antara nature dengan sentuhan culture Ubud. Rombongan Raja pasti suka dengan suasana alam tropis di sana,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Jakarta. (*)