COWASJP.COM – ALHAMDULILLAH. Arek-Arek Green Force Persebaya sukses merebut tahta juara Piala Dirgantara 2017. Di laga final, Mat Halil dan kawan-kawan berhasil melakukan revans dengan mengalahkan Cilegon United FC 2-0 (2-0) di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Kick off pukul 19.00 WIB.
Di laga ke-3 (pamungkas) fase Grup B, Persebaya kalah 1 – 2 oleh Cilegon United. Di final, Arek-Arek Green Force membalas kekalahan itu dengan kemenangan 2 gol, tanpa gol balasan. Sukses ini diraih berkat semangat tempur yang tinggi dan strategi counter attack yang tepat.
Euforia juara Arek-Arek Persebaya bersama Bonek di Stadion Maguwoharjo, Sleman. (Foto: beritajatim)
Ini adalah gelar juara perdana yang dipersembahkan playmaker Rendi Irwan Saputra dan kawan-kawan kepada para pendukung setianya Bonek, manajemen klub (Jawa Pos), dan seluruh pecinta Persebaya, setelah tersisih dari pentas resmi PSSI sekitar tiga tahun.
Sayang. Sebelum laga final dilaksanakan, peristiwa menyedihkan terjadi di partai perebutan juara ke-3, yaitu laga PS Mojokerto Putra versus Persibo Bojonegoro. Kick off pukul 15.30 di stadion yang sama.
Pertandingan terpaksa dihentikan oleh Panpel di menit 55 setelah terjadi kerusuhan antarpemain yang tak terkendalikan. Pemain PS Mojokerto Putra cedera parah. Belum jelas separah apa.
Permainan keras menjurus kasar. Sangat disayangkan. Mengapa turnamen yang seharusnya menjadi ajang uji coba terbaik berubah jadi “perkelahian sarat emosi”? Mengapa dua klub Jatim harus berkelahi? Mengempaskan spirit fair play. Soal kalah atau menang adalah hal biasa. Harus ada yang kalah untuk menentukan siapa yang berhak menjadi juara III.
Kalau pun kalah, pelatih bisa melakukan evaluasi dan membenahi titik-titik lemah. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Mental tangguh yang siap menang dan siap kalah inilah yang harus dimiliki oleh seluruh klub Divisi Utama Indonesia.
Untuk meredam situasi, Panpel memutuskan baik PS Mojokerto Putra maupun Persibo Bojonegoro sama-sama memperoleh hadiah Rp 37,5 juta.
(Foto: beritajatim)
HADIAH MEROSOT DRASTIS
Telah diberitakan jauh hari sebelumnya tentang berapa besar hadiah uang yang akan diberikan:
Juara Rp 400 juta
Runner up Rp 300 juta
Juara III Rp 200 juta
Top scorer Rp 25 juta
Akan tetapi kenyataannya, Panpel tidak memiliki dana yang cukup. Dana dari sponsor dan hasil penjualan tiket jauh dari mencukupi. Akibatnya, Panpel terpaksa memohon maaf karena terpaksa memangkas hadiah uang secara extrem. Untunglah keputusan ini bisa diterima dengan baik oleh ofisial klub, walaupun mungkin sebagian para pemain kecewa, tapi akhirnya menerima juga.
HADIAH YANG DIBERIKAN
Juara (Persebaya) hanya Rp 100 juta
Runner up (Cilegon United) hanya Rp 75 juta
PS Mojokerto Putra Rp 37,5 juta
Persibo Bojonegoro Rp 37,5 juta
Top scorer hanya Rp 2,5 juta
**
Divisi Humas Persebaya, Roky Maghbal mengatakan, “Walaupun hadiah tidak seperti yang dijanjikan, yang lebih penting adalah Persebaya bisa menikmati suasana kompetisi dalam turnamen. Suasana seperti ini sudah lama tidak dirasakan oleh para pemain.”
Menurut Roky, Cilegon United hampir saja pulang sebelum laga final dilaksanakan. Hal ini disebabkan Panpel belum mencairkan match fee. Per pertandingan Rp 10 juta per klub. Untunglah Panpel bisa mencairkan dana match fee untuk Cilegon United yang telah melaksanakan 4 pertandingan (sampai semifinal). Begitu juga kepada Persebaya, PS Mojokerto Putra dan Persibo Bojonegoro.
“Pengalaman inimemberikan pelajaran berharga. Kalau ada lagi undangan dari turnamen yang lain, kami akan mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pihak Panpel. Baik tentang hadiah, match fee, akomodasi dan lain-lainnya,” urai Roky. Maklum, baru kali pertama inilah manajemen anyar Persebaya (personel-personel Jawa Pos yang dikomandani Presdir Persebaya Azrul Ananda) menangani klub sepakbola.
Usai Piala Dirgantara, ofisial dan tim Persebaya tidak pulang ke Surabaya. Mereka langsung meluncur ke Semarang untuk melakoni uji coba penting versus tuan rumah PSIS Semarang. Uji coba home and away. Minggu 12 Maret away ke kandang PSIS di Stadion Jatidiri, Minggu 19 Maret 2017 home di Gelora Bung Tomo Surabaya.
Semoga Arek-Arek Green Force semakin matang dan tangguh di seluruh lini. Makin bagus aspek teknis maupun nonteknisnya. Siap bertarung dengan prima di Kompetisi Divisi Utama 2017. (*)