COWASJP.COM – PEMBANGUNAN bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo diyakini akan membawa dampak positif di bidang pariwisata. Jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta lewat NYIA pasti akan meningkat. Masyarakat Kulonprogo harus bisa mengambil peluang ini.
Peluang seperti itulah yang ditangkap dengan sangat baik oleh warga Desa Hargorejo, Kokap, Kulonprogo. Atas inisiatif Kepala Desa Hargorejo Adi Purnomo, pada Rabu malam (22/3) warga Hargorejo dari pedukuhan Selo Timur, Selo Barat, Tejogan, dan Sangkrek berkumpul di Musala Al A’raaf, Selo Timur. Mereka mengundang Ridho Sinto Mardaris dari Departemen Ekonomi ICMI DIY untuk memberi motivasi dan membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
Foto: erwan/CoWasJP
Acara malam itu dihadiri lengkap lima kepala dusun (Kadus): Selo timur, Selo Barat, Tejogan, Sangkrek dan Kliripan. Hadir pula Ketua BPD Hargorejo Sumbogo, Ketua LPMD Kulonprogo Sri Widodo, Ando (Ketua Pokdarwis), sejumlah anggota Karang Taruna dan warga sekitar lokasi. Pertemuan yang dimulai pukul 19.30 berakhir pada pukul 22.30 WIB.
Di acara musyawarah pertama itu, sosialisasi ide Pokdarwis mendapat sambutan positif dari warga masyarakat setempat. Banyak sekali masukan dan saran dari warga. Termasuk kesediaan warga yang tanahnya terdampak dengan program Pokdarwis. Program Prokdarwis yang diangkat salah satunya adalah pengembangan obyek wisata “Lembah Kedung Luweng.”
“Selanjutnya akan dilakukan sosialisasi kepada yang belum hadir dan mengurus secara legal surat kesediaan,” ujar Ridho Sinto Mardaris, Kamis (23/3).
Foto: erwan/CoWasJP
Wisata Lembah Kedung Luweng yang dikembangkan adalah tracking menyusuri Lembah Kedung Luweng. Obyek wisata ini memiliki ciri khas batu breksi ukuran besar di aliran sungai Kokap serta pertemuan (tempuran) dua sungai. Dalam pengembangan obyek wisata disepakati, di beberapa titik akan dibangun gazebo dan selfie spot.
Pengembangan obyek wisata ini diharapkan akan mendongkrak taraf hidup masyarakat sekitar. Selama ini, mayoritas warga menggantungkan hidup sebagai pemecah batu kali. Dengan pengembangan obyek wisata Lembah Kedung Luweng, diharapkan dampak ekonomi bisa segera dirasakan warga.
Dalam paparannya, Sri Widodo dari LPMD mengungkapkan adanya potensi wisata alam yang sangat besar, harus diiringi kesiapan masyarakat. Musyawarah malam itu termasuk salah satu program untuk memberdayakan masyarakat melek wisata. Disampaikan juga LPMD sudah menyiapkan tenaga konsultan yang kompeten dari berbagai sektor: manajemen, pemasaran, dan keuangan.
Menpar Arief Yahya meyakinkan kepada masyarakat yang mulai memantapkan diri bergerak di sektor pariwisata. Dia menjelaskan bahwa pariwisata adalah cara yang paling cepat, mudah dan murah untuk mendongkrak PDB, Devisa dan Tenaga Kerja. "Jadi sudah betul, masyarakat menyambut era creative industry ini dengan mengembangkan pariwisata," kata Arief Yahya yang mantan Dirut PT Telkom itu.
Dia menjelaskan, revolusi industri itu dipecah dalam 4 sesi. Revolusi pertama, agriculture, lalu disusul manufacture, dan ketiga teknologi industri. Sekarang, memasuki era creative industry. "Pariwisata itu masuk di cultural industry atau creative industry, jadi masa depan ada di sana. Bangsa Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa bangsa lain di dunia, di sektor pariwisata. Karena itu, Presiden Joko Widodo menempatkan pariwisata sebagai core economy bangsa kita," ungkap Menteri Arief yang asli Banyuwangi, Jawa Timur itu. (*)