COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Erwan Widyarto
---------------------------------
GELAR Pesona Aceh di Yogya 14-16 April di Hartono Mall Jogja dinilai sukses. Upaya promosi mengenalkan potensi wisata Serambi Makkah di Kota Budaya Jogja disambut antusiasme penonton. Setiap hari, pengunjung memadati hall utama mal terbesar di kawasan Joglosemar ini.
"Puas banget. Setiap hari pengunjung membludak. Mereka penasaran dengan sajian dari Aceh. Kepo banget dengan kekayaan kuliner maupun wisata Aceh," tegas Project Officer Pesona Aceh Deta Djurevwati, di sela-sela penutupan acara Pesona Aceh, Minggu (16/4) malam.
Hal sama diakui oleh Kepala Seksi Atraksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nangro Aceh Darussalam Nur Azizah. "Informasi Pariwisata yang kami sajikan mendapat repsons positif dari masyarakat Jogja dan pengunjung mal. Kami optimistis angka kunjungan wisata ke depan akan meningkat," kata Nur Azizah.
Deta menambahkan, pameran Pesona Aceh di Jogjakarta memang dimaksudkan untuk mengenalkan Aceh.
Menepis Aceh tak seperti yang dibayangkan orang. Membuktikan bahwa Aceh bukanlah tempat yang seram. Maka selain booth yang menampilkan potensi kabupaten-kabupaten di Aceh juga dihadirkan berbagai pertunjukan seni, baik tari maupun musik.
"Kami sajikan wisata Reliji, wisata budaya, wisata sejarah, wisata ekstrem, marine tourism dan sebagainya. Semua dalam rangka mengenalkan wisata di Aceh yang menjadi juara Wisata Halal tingkat dunia," tambah Nur Azizah yang didampingi Humaidy Gazhali.
Para pengunjung yang penasaran dengan Aceh memang terobati dengan pameran ini. Yang pengin mengenal dan mencicipi kopi, ada beberapa varian kopi asli Aceh. Dari kopi Gayo hingga kopi Aceh lainnya. Pengunjung bisa juga mengenal berbagai minyak pala dari Aceh. Atau mencoba kuliner Ayam Tangkap, masakan ayam khas Aceh. "Terasi Langsa juga terbaik. Dibuat dari rebon atau udang berkualitas," kata Deta menjelaskan.
Sukses penyelenggaraan Pesona Aceh di Jogja ini juga bisa dilihat saat Tari Pukat disajikan. Kursi tempat duduk tak mencukupi. Penonton sampai berdiri di deretan belakang.
Melihat keberhasilan ini, penyelenggaraan serupa akan dilanjutkan di provinsi lain. Dengan mengemas kegiatan serupa di tempat lain. Dua agenda ke depan adalah Pameran Pesona Aceh di Bali dan Batam. Dua pintu gerbang wisata Indonesia. "Sukses di Jogja ini akan kami lanjutkan ke Bali dan Batam," tandas Deta.
Untuk Jogja, selanjutnya akan dirancang satu pemecahan Rekor MURI untuk Tari Pukat. Jika saat Festival Sabang ada pencatatan rekor penari terbanyak menarikan Tari Pukat, maka di Jogja akan dengan keunikan lain.
"Kalau tari Aceh dinyanyikan oleh orang Aceh itu biasa. Maka di Jogja, pemecahan Rekor MURI untuk Tari Pukat dimainkan oleh 350 orang yang bukan warga Aceh. Seperti di ajang ini kemarin, penarinya tidak semua orang Aceh," urai Deta.
Lewat Tari Pukat yang dimainkan oleh para penari yang terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia, akan semakin menguatkan rajutan dan ikatan kebangsaan kita. Sebagaimana filosofi tari Pukat yang memang berbicara soal merajut kebhinekaan. "NKRI harga mati mas," tandas Deta.
Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya dari Fraksi Partai Demokrat, juga senang dengan pementasan itu. Menurut dia, promosi pariwisata saat ini lebih massif dan viral dengan media sosial. Cukup dengan mengupload gambar, grafis dan video pendek, sudah akan menyebar secara digital ke penjuru dunia.
"Karena itu, saya mengajak para mahasiswa, pelajar, dan anak-anak muda yang ada di Jogja, untuk memviralkan destinasi wisata Aceh yang indah," ajak Tengku Riefky yang hadir di acara itu.
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Pentas Pesona Aceh di Yogya 14-16 April di Hartono Mall Jogja itu. "Kalau soal kesenian, kebudayaan, Aceh salah satu yang terbaik di negeri ini. Terakhir kami pentaskan ke ITB Berlin (Internationale Tourismus Borse) di Jerman. Gerak tari saman dikombinasi dengan musik tradisinya mengundang kekaguman yang luar biasa di Eropa," kata Menpar Arief.
ITB Berlin adalah travel mart terbesar di dunia. Semua pelaku industri pariwisata tumplek blek di sana, untuk business matching, dan promosi destinasi wisata. "Kesenian Aceh turut mewarnai Booth Wonderful Indonesia, dan sangat sukses. Pavilliun kita nomor satu di Asia Pacific dan Oceania, mengalahkan Korea, India, New Zealand, Australia, dan lainnya," jelas Arief yang Mantan Dirut PT Telkom itu. (*)