COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Santoso

-----------------------

DI Kota Madiun sekarang  ada bandaranya. Tapi yang ini bukan bandara sembarang bandara. Namanya saja Bandara Es, tentunya di sini tempatnya yang seger-seger ketika cuaca makin panas seperti sekarang ini. Maka begitu di-launching awal pekan lalu, Bandara Es pun langsung diserbu ‘’penggila’’ es.

Apalagi harganya pun sangat terjangkau bagi masyarakat segala tingakatn. Dari yang paling murah Rp 3.500 sampai yang termahal hanya mencapa angka Rp 15.000. Benar juga ungkapan beberapa pengunjung, ‘’tidak membuat kantong bolong,’’ katanya.

Suasana Bandara Es Madiun. (Foto: Santoso/CoWasJP)

Bandara Es yang dipandegani oleh pasangan Denny dan Ninik Eliawati ini, memang mengesankan bahwa kita sedang berada di ruang tunggu sebuah bandara. Di bagian belakang temboknya dipasang banner besar bergambars ebuah pesawat sedang lepas landas. Meja dan kursi berwarna merah pun mewarnai ruangan yang cukup luas itu.

Tapi mengapa mesti pakai nama Bandara? Menurut yang empunya, Ninik Eliawati, sengaja ia memberi nama  depotnya itud engan nama Bandara. Alasannya sederhana, orang yang datang ke Bandara, kalau tidaks edang tugas ya piknik. ‘’Nah di sini siapa pun bisa piknik tipis-tipis menikmati sajian kami,’’ katanya.

Bagi Denny dan Ninik, apa yang dilakukan sekarang ini merupakan diversifikasi usaha. Semula pasangan muda yang ramah ini berbisnis  foozen food yang pasarnya sudah sampai luar pulau. Nah, untuk mengenalkan produk frozen food-nya, Maka Bandara Es ini pun dibuka.

‘’Sebenarnya yang kita jual sebagian yang forzen food itu, tapi di sini sudah dimasak dan diberi bumbu lagi, seperti bakso dan siomay,’’ akunya.

Dengan mematok harga terjangkau  tapi dengan kualitas dan rasa prima, Ninik berharap  Bandara Es akan menjadi alternatif warga Madiun untuk melepaskan dahaganya. Meski  fokus utamanya pada aneka jenis es, namun di situ juga tersedia makanan yang cukup mengenyangkan. Misalnya Siomay Kuah, Bakso Spongebob, Bahkan makanan berat seperti ayam penyet dengan sambal bawang pun ada. Dengan porsi jumbo, hanya dipatok dengan harga Rp 15.000 saja.

Nah, kalau nanti ada warga luar kota seperti Surabaya, Solo, Jogya, Jakarta yang sedang mudik ke Madiun, bisa dipastikan gak akan kerasa meski harus datang beromongan. Tak akan terasa bahwa dompetnya berkurang untuk menraktir keluarga dan handai tolannya.

‘’Yah kalau dibandingkan harga di kota besar, apalah artinya kalau beli es di sini seharga 3.500 sampai 5 ribu,’’ kata Ninik. (*)