Berlari Melintasi Candi-Candi, Sleman Temple Run Makin Diminati

Salah satu jalur Sleman Temple Run 2017. (Foto: istimewa)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Erwan Widyarto

----------------------------------

SPORT kalau berdiri sendiri, hanya menghasilkan sport event yang habis acara, selesai juga ceritanya. Tourism jika berdiri sendiri, tanpa booster event, dia juga lama menjadi populer. "Ketika sport bertemu tourism, maka akan membangun portofolio baru dengan sebutan sport tourism! Bagian dari atraksi wisata buatan manusia (man made, red)," jelas Menpar Arief Yahya. 

Karena itu, mengawinkan dua sektor ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Begitu pun ketika marine bersua tourism, healty berjumpa tourism, lalu ziarah atau pilgrim bertemu dengan tourism, dan lainnya. "Pariwisata akan semakin kuat jika disandingkan dengan sesuatu," papar Arief Yahya. 

Salah satu contoh adalah Event Sleman Temple Run, lari lintas alam melewati bangunan bersejarah berupa candi-candi, yang akan kembali digelar Minggu, 16 Juli 2017. Kegiatan yang menggabungkan antara olah raga lari dengan pariwisata ini makin diminati tidak hanya oleh peserta lokal melainkan juga wisatawan mancanegara.

Jika event pertama diikuti sekitar 350 pelari, event kedua sekitar 500-an pelari, event ketiga Juli nanti diharapkan sekitar 650 pelari yang akan mengikuti. "Sampai sekarang sudah ada 300-an pelari yang mendaftarkan diri," papar Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas  Pariwisata Kabupaten Sleman Dra Savitri Nurmala Dewi, MA, Minggu (28/5).

Sleman Temple Run merupakan event yang digelar bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Trail Runners Yogyakarta dan Steelytoe. Trail Runners Yogyakarta adalah komunitas pecinta olahraga berlari lintas alam. Sedangkan Steelytoe merupakan platform pembayaran Indonesia yang memiliki passion dengan olahraga endurance seperti lari, sepeda dan lari lintas alam.

SLEMAN-TMPEL-RUN15bwv9.jpg

Sleman Temple Run 2017 ini memiliki dua kategori lomba. Yakni jarak 25K dan 12K. Rute yang dilalui merupakan perbukitan dan pemukiman di wilayah Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman. Lomba dimulai pada pagi hari di alam perbukitan gugusan Gunung Seribu dan area candi-candi Hindu dan Buddha di Yogya. Pelari akan melintasi situs-situs candi seperti Candi Banyunibo, Candi Ratu Boko, Candi Barong, Candi Ijo, Situs Arca Gupala, dan Situs Watu Gudig. 

Start di pagi hari, pelari akan mendapati sunrise yang menakjubkan dari atas perbukitan. Total elevasi yang akan dilalui mencapai 1.000 meter untuk kategori 25K dan 650 meter untuk kategori 13K. Permukaan tanah dan batuan yang tidak rata akan menjadi tantangan tersendiri untuk bisa mencapai garis finish.

Banyaknya komunitas olahraga khususnya lari yang saat ini sedang menjadi tren serta banyaknya kawasan wisata yang sangat menarik di Kabupaten Sleman membuat kegiatan ini akan menjadi media promosi wisata yang sangat menarik.

"Apalagi kawan-kawan Trail Runners Yogyakarta mempunyai jejaring yang luas hingga mancanegara. Event ini menjadi upaya menjaring wisatawan asing untuk menginap lebih lama di Sleman dan Yogya," tambah perempuan yang akrab disapa Evie ini.

Evie menambahkan, tidak banyak daerah lain memiliki bangunan bersejarah seperti candi yang berderet berdekatan seperti Sleman. Temple Run ini diharapkan menjadi sarana untuk semakin memperkenalkan kekayaan bangunan heritage di Sleman.

"Kitalah yang harus bertanggung-jawab menjaga warisan kultural ini. Temple Run dapat membangun kesadaran akan tanggung jawab ini," tandas Evie.

Jadi selain olahraga untuk meningkatkan kesehatan, dalam Sleman Temple Run ini para peserta juga akan bisa mengetahui dan disuguhkan berbagai objek wisata yang sangat menarik selama menjelajahi rute. Selain bangunan yang unik dan terletak di berbagai sudut dan wilayah Sleman, ada cerita dan sejarah yang menarik dari bangunan susunan  batu yang dibuat oleh nenek moyang kita sekitar 1200 tahun yang lalu ini. 

Pengalaman peserta pada event sebelumnya, lebih banyak yang berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan eksotis yang ada. Akan banyak candi yang belum banyak diketahui oleh wisatawan dilalui pada saat perlombaan seperti Candi Ijo, Candi Banyunibo, dan Candi Barong.

Anda ingin sehat sekaligus mendapat pengalaman menarik berkeliling candi? Agendakan Minggu, 16 Juli 2017 ikut event ini. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda