COWASJP.COM – Salah satu desa wisata mandiri di Jogja, yakni Desa Wisata Rumah Domes terus bersolek. Kawasan yang juga dikenal sebagai "Rumah Teletubbies" itu kini berubah menjadi warna-warni. Produsen cat Avian telah memberikan 1.700 kg cat dan No Drop cat pelapis anti-bocor untuk mengecat 80 rumah di desa wisata tersebut.
"Semakin banyak wisatawan asing datang ke sini," ujar Bambang, salah satu pengelola Desa Wisata Rumah Domes, Dusun New Ngelepen Sengir, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Selasa (13/6).
Guna lebih mengenalkan potensi desa wisata yang baru diresmikan Rabu (24/5) itu, akan digelar Rumah Domes Culture Festival (RDCF). Acara ini digelar Jumat-Minggu, 14-16 Juli 2017 di Komplek Rumah Domes dengan konsep Merti Dusun dan Refleksi Gempa Jogja.
Sejumlah acara menarik disiapkan untuk para wisatawan. Mulai Kirab Budaya, pentas Jathilan, Campursari, pentas wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho, senam massal, lomba mewarnai, colour fun walk, opera Teletubbies hingga workshop Desa Wisata.
Opera Teletubbies dimainkan oleh anak-anak warga Desa Wisata Rumah Domes. "Opera itu cerita tentang kejadian pas warga kena gempa. Konsepnya lebih kepada peristiwa gempa dulu di daerah kami, hingga kami menerima bantuan rumah Domes itu dan berbagai cerita warga korban gempa di wilayah kami hingga sekarang. Dikonsep dengan ceria. Ada 16 pemain. Terdiri 4 badut dan 12 pemain musik dan pemain opera," urai Bambang.
Desa Wisata New Ngelepen Sengir alias Desa Wisata Teletubbies siap dalam menerima tamu. Termasuk tamu yang akan menginap. Ada 80 rumah Domes, untuk tahap awal ini yang siap menjadi homestay 10 rumah. Bisa menampung 40 tamu. Ke depan akan terus ditingkatkan jumlah rumah Domes yang dijadikan homestay.
Kompleks Dome Teletubbies merupakan sebuah kompleks perumahan yang dibuat setelah bencana gempa Jogja 2006 silam. Berada di daerah Prambanan. Gempa ini telah meluluhlantakkan banyak pemukiman warga, salah satunya Dusun Nglepen. Perumahan ini begitu unik karena struktur bangunannya yang tak lazim seperti rumah-rumah lainnya, berbentuk setengah lingkaran, tanpa atap genting dan terdiri dari dua lantai.
Secara keseluruhan, terdapat 80 buah bangunan yang terdiri dari 71 hunian warga, 6 MCK, 1 masjid, 1 aula dan 1 klinik kesehatan. Karena keunikannya, kompleks perumahan yang biasa disebut rumah teletubbies oleh warga setempat ini sekarang dijadikan destinasi wisata di Jogja. Siapa saja dapat berkunjung dan menikmati keunikan tempat ini.
Berbagai paket wisata pun ditawarkan, mulai dari bersepeda mengelilingi perumahan, bermain permainan tradisional, hingga melihat sunset dan dome's view. "Saat ini kami juga memiliki layanan Shiva Adventure yang akan mengajak wisatawan menjelajah berbagai situs di kawasan ini seperti Breksi dan Candi Ijo dengan menggunakan jeep," tandas Bambang.
Menpar Arief Yahya menyebut kreasi masyarakat dengan warna-warni cat itu sedang menjadi trend di banyak tempat. Ada Kampung Pelangi di Semarang yang sudah mendunia setelah menjadi bahan reportase media-media asing seperti, BBC London.
Dengan menggunakan judul 10 of The Most Colourful Places to Live, BBC mengulas sepuluh tempat paling berwarna di seluruh dunia. Nah, Kampung Warna-warni Semarang diulas terlebih dahulu oleh media berpengaruh tersebut. “Sebuah perkampungan kumuh di Indonesia berharap menjadi tujuan wisata dengan mengecat bangunan-bangunan menggunakan warna yang sangat cerah,” demikian tulis BBC.
Selain Kampung Pelangi Semarang, BBC juga membahas Burano di Italia, Juzcar (Spanyol), Pena Palace (Portugal), Portmeirion (Wales), dan Cinque Terre (Italia). Selain itu, BBC juga mengulas Tobermory di Skotlandia, La Boca (Argentina), Nyhavn (Denmark), dan Pelourinho (Salvador). “Kreatif,” komentar Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)