COWASJP.COM – TIDAK sebagaimana biasanya, tulisan kali ini saya upload sore hari sebelumnya. Karena malam ini sampai besok subuh saya tidak memiliki kesempatan untuk menulis dan meng-upload di FB, Web, dan grup-grup WA. Seusai memberikan kajian tarawih di Kota Bumbu Kalsel, malam ini saya melanjutkan perjalanan menuju ke kota Banjar Baru yang berjarak 230 km untuk kajian subuh esok hari. Setelah itu, siangnya melanjutkan ke kota Malang dan Blitar di Jatim. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesehatan serta barokah atas segala ibadah kita memasuki hari ke-20 ini.
Bercerita tentang metamorfosis Sang Nabi sungguh sangat menarik hati. Bahwa nabi yang ummi itu ternyata tidak selamanya buta huruf. Karena, kebutahurufan beliau itu sebenarnya hanyalah sebuah skenario Allah agar kitab suci Al Qur’an tidak dituduhkan sebagai bikinan Nabi Muhammad. Persis seperti difirmankan Allah berikut ini.
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya suatu kitab pun. Dan kamu juga tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu. Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar akan ragulah orang-orang yang mengingkarimu (tentang keaslian Al Qur’an sebagai wahyu Allah).” [Qs. Al Ankabuut (29): 48]
Ya, jika Nabi bisa baca tulis, niscaya para penentangnya akan dengan mudah menuduh beliau mengarang Al Qur’an. Tetapi, skenario Allah sungguh sempurna. Dan dengan mudah terpatahkan oleh ke-ummi-an Rasulullah.
Tapi, mereka tetap gigih mencari alasan untuk mengatakan bahwa Al Qur’an adalah bikinan Muhammad. Sebagaimana dituduhkan dalam ayat berikut ini. “Dan sesungguhnya Kami mengetahui, bahwa mereka berkata: “Sebenarnya Al Qur’an itu diajarkan oleh seseorang kepadanya”. Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (kepada) Muhammad (bahwa) ia belajar kepadanya itu bahasa ‘ajam (bahasa selain Arab). Sedangkan Al Qur’an ini menggunakan bahasa Arab yang terang.” [Qs. An Nahl (16): 103]
Selain itu, keummian Rasulullah juga diragukan oleh sebagian orang secara skeptis. Apakah benar beliau tidak bisa baca tulis sampai usia 40 tahun? Bagaimana mungkin bangsawan Mekah tidak bisa baca tulis? Dalam hal ini Al Qur’an menjawab keraguan itu dengan mengatakan bahwa keummian itu bukan hanya terjadi pada Nabi Muhammad, melainkan juga kaumnya. Sebagaimana disebut dalam ayat berikut ini.
“Dialah yang mengutus kepada KAUM yang BUTA HURUF seorang rasul diantara mereka , yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [Qs. Al Jumu’ah (62): 2]
Jadi, penduduk Mekah adalah penduduk yang ummi termasuk Nabi Muhammad. Tidak memiliki budaya literal, karena Nabi Ibrahim tidak mewariskan kitab melalui nabi Ismail, untuk keturunannya yang berada di Mekah ini. Berbeda dengan Bani Israil – keturunan Ibrahim lainnya – yang berada di Palestina, mereka memiliki kitab-kitab Taurat dan Injil. Selain itu, kawasan Mekah adalah kawasan yang sangat terpencil jauh di tengah-tengah gurun pasir Arabia. Dan penduduknya adalah kaum yang justru bangga dengan budaya lisannya.
Maka, PERTANYAAN yang mesti Anda jawab kali ini adalah:
1. Semua kemampuan literal Rasulullah adalah atas tanggungan Allah. Di ayat berapakah Allah berfirman demikian?
2. Di era Madinah, Rasulullah melakukan banyak perjanjian secara tertulis dalam bidang politik termasuk surat menyurat kepada penguasa setempat. Dimanakah bukti-bukti surat beliau tersimpan?
Selanjutnya, PEMENANG edisi ke-19, berdasar pada jawaban yang masuk di facebook dan Agus Mustofa eLibrary adalah: Nawa Isna.
1. Di ayat manakah Allah berfirman tentang nabi yang ummi, yang kemudian justru mengajarkan budaya baca tulis kepada umatnya setelah periode Mekah?
Jawaban: Al jumuah ayat 2
Dialah yg mengutus seorang Rosul kepada kaum yg buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yg membacakan kepada mereka ayat-ayat Nya, menyucikan (jiwa) mereka,dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah(Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka dalam kesesatan yg nyata.
2. Kenapa Allah memilih nabi yang buta huruf justru untuk menjadi teladan bagi peradaban manusia modern yang berbasis pada baca tulis?
Jawaban": Untuk menunjukkan mukjizat kenabian nabi Muhammad. Andai nabi muhammad bisa membaca dan menulis maka beliau dituduh telah membaca kitab2 umat terdahulu dan mendapat ilmu dari membaca.
Selamat, Anda memeroleh hadiah buku Serial Diskusi Tasawuf Modern berjudul: "ATHEISME vs TASAWUF MODERN". Silakan hubungi 0878 5433 5454 untuk alamat pengiriman hadiahnya. Salam.
ADA CUPLIKAN VIDEO & HADIAH BUKU SETIAP HARI