COWASJP.COM – Hari ke-27 pun kita lalui. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Semoga seluruh amal ibadah kita sepanjang Ramadan menjadi washilah bagi kita dalam mendekatkan diri kepada Allah. Sebuah upaya lahir batin untuk memantaskan diri menerima karunia yang lebih besar dari Allah, Sang Maha Pemurah. Yang dengan karunia itu kita memiliki pijakan lebih kokoh untuk terus membina ketakwaan yang lebih tinggi.
Tadi malam adalah hari ke-27, dimana Rasulullah menganjurkan para sahabat untuk meningkatkan ibadahnya menyongsong Lailatul Qadr. Meskipun, tidak ada satu hadits pun yang memberitakan sahabat mana yang kemudian memeroleh Lailatul Qadr itu. Apakah sahabat terdekat Nabi seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, maupun Ali bin Abi Thalib. Tak ada yang pernah diberitakan memberikan kesaksian telah memeroleh Lailatul Qadr. Karena itu, biarlah semua tetap menjadi rahasia Allah dan hamba-hamba yang telah memeroleh karunia-Nya.
Namun demikian, Allah memberikan indikasi dan gambaran-gambaran tentang peristiwa yang penuh kemuliaan itu. Al Qur’an menceritakan, kepada siapakah malaikat Jibril – yang selalu turun di malam Al Qadr – itu pernah diutus untuk menemui. Diantaranya, kepada Nabi Zakaria saat beliau sedang khusyuk menjalankan shalat di mihrabnya. Jibril memberitakan akan lahirnya Nabi Yahya sebagai anak yang saleh bagi Zakaria.
“Kemudian malaikat (Jibril) menyapa Zakaria, saat ia sedang berdiri melakukan shalat di mihrabnya. (Ia berkata): Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran Yahya, yang membenarkan kalimat Allah, menjadi panutan, mengendalikan diri, dan seorang nabi yang termasuk keturunan orang-orang saleh.”
Juga kepada Siti Maryam, saat ia khusyuk beribadah sambil berpuasa dalam iktikafnya yang istiqomah. Sang malaikat datang memberitakan akan terlahirnya Nabi Isa dari dalam rahimnya. “Dan (ingatlah) ketika malaikat Jibril berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, mensucikanmu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (di zamanmu)”. [Qs. Ali Imran (3): 42]
Atau kepada Nabi Muhammad saat beliau menyepi di Gua Hira’ dalam puasa dan i’tikafnya yang panjang, prihatin atas kondisi masyarakatnya. “… Dan Jibril menampakkan diri dengan wajahnya yang asli. Saat ia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah ia sejarak dua busur panah atau lebih dekat lagi. Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” [Qs. An Najm (53): 6-11].
Atau, di kali lain ketika Rasulullah Muhammad melihat Jibril untuk kedua kalinya di Sidratul Muntaha saat beliau Mi’raj. “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain. (Yaitu) Di Sidratul Muntaha.” [Qs. An Najm (53): 13-14]
Dari berbagai ayat itu kita memeroleh informasi, bahwa Jibril selalu datang kepada orang-orang yang sedang mengalami proses penyucian diri. Kepada Nabi Zakaria yang sedang khusyuk dalam shalatnya, Siti Maryam yang sedang i’tikaf di dalam puasanya, Nabi Muhammad yang sedang bertahannuts di gua Hira’ dalam keprihatinannya yang sangat mendalam. Serta, pada saat beliau berada di dimensi tertinggi jagat semesta: di Sidratul Muntaha.
Maka, sungguh itu menjadi tanda bagi kita semua, bahwa kedatangan malaikat Jibril bersama para malaikat yang mengiringinya di akhir-akhir Ramadan ini, tentulah kepada orang-orang yang memang sedang khusyuk di dalam ibadahnya. Jiwa yang sedang tersambung kepada Sang Penguasa jagat raya. Hati yang disucikan sehingga memiliki frekuensi malakiah dan ilahiah.
Maka, PERTANYAAN yang mesti Anda jawab kali ini adalah:
1. Di ayat manakah Allah berfirman bahwa malaikat Jibril itu juga diutus kepada SIAPA SAJA hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, agar menyampaikan peringatan kepada manusia tentang hari pertemuan dengan-Nya.
2. Sebutkan julukan malaikat Jibril dan artinya. Serta tunjukkan pula ayat Qur’annya.
Selanjutnya, PEMENANG edisi ke-26, berdasar pada jawaban yang masuk di facebook dan Agus Mustofa eLibrary adalah: Mahfud Yppi.
1.Dimanakah Allah berfirman bahwa orang-orang yang beriman itu, ketika berinteraksi dengan Allah, hatinya bakal bergetar-getar.
Jawaban: Q.S Al Anfal ( 8 ) : 2 ~ " Sesungguhnya orang - orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat - ayat - Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal ".
2.Menurut Anda, apakah yang bakal terjadi pada orang-orang yang berhasil memperoleh petunjuk Allah di bulan Ramadan ini?
Jawaban: Menurut saya, orang yang berhasil memperoleh petunjuk Allah (bertemu lailatul qadr) di bulan Ramadhan ini berarti batin (jiwa) orang tersebut telah disucikan sehingga mampu menerima "hikmah Al Qur'an" sehingga segala aktivitas kesehariannya senantiasa mendapat petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT sebab getaran jiwanya dapat "beresonansi" secara langsung dengan Allah (gelombang Ilahiah).
Selamat, Anda memeroleh hadiah buku Tasawuf Modern berjudul: "MENGARUNGI ‘ARSY ALLAH". Silakan hubungi 0878 5433 5454 untuk alamat pengiriman hadiahnya. Salam
ADA CUPLIKAN VIDEO & HADIAH BUKU SETIAP HARI