COWASJP.COM – ockquote>
DALAM rangka peringatan 50 Tahun ASEAN dan 40 tahun kerjasama ASEAN – EU, KBRI Madrid selaku Koordinator ASEAN Committee in Madrid (ACM), bersama dengan empat Kedubes ASEAN lainnya di Madrid yakni Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam menyelenggarakan Forum Bisnis di Madrid pada 28 Juni 2017 dan Zaragoza pada 4 Juli 2017, untuk meningkatkan nilai perdagangan ASEAN dengan Spanyol dan menarik investasi Spanyol ke negara-negara anggota ASEAN.
Forum Bisnis di gedung Konfederasi Organisasi Perusahaan-perusahaan Spanyol (CEOE) Madrid dibuka oleh Wakil Presiden CEOE, José Vicente González dan Duta Besar RI untuk Spanyol selaku Koordinator ACM, Yuli Mumpuni Widarso. Sedangkan Forum Bisnis di Zaragoza berlangsung di Gedung Kamar Dagang Zaragoza, dan dibuka oleh Walikota Zaragoza Pedro Santisteve dan Presiden Kamar Dagang Zaragoza (Camara Comercio de Zaragoza), Manuel Teruel Izqueirda dan Duta Besar RI, di Gedung Kantor Walikota Zaragoza.
Duta Besar Malaysia, Zainal Abidin Bakar, Duta Besar Filipina, Philippe Jones Lhuillier, Duta Besar Thailand, Rattikul Chansuriya, dan Wakil Kedutaan Besar Vietnam, Ly Duc Trung telah menyampaikan paparan tentang peluang investasi di negara masing-masing. Sementara itu Indonesia diwakili oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), masing-masing Kepala Desk UE BKPM, Nurmala Martin, pada Forum Bisnis di Madrid, dan Kepala Promosi Investasi Indonesia di London, Nurul Ichwan, pada Forum Bisnis di Zaragoza.
Selain itu, dalam Forum Bisnis di Madrid juga terdapat lima Eksekutif yang berbagi pengalaman dalam berbisnis dengan negara-negara ASEAN, yakni Jose Gras dari Melia Hotel International menyampaikan pengalaman Melia Hotel Internasional yang telah beroperasi di Indonesia selama 30 tahun, Luis Gimeno dari perusahaan Acerinox menyampaikan tentang pengalamannya membuka pabrik stainless steel di Malaysia, Manuel Majon dari perusahaan Acciona Water menyampaikan tentang pengalamannya bekerjasama dengan Filipina dalam pengolahan air bersih, Jorge Garcia dari perusahaan INDRA NDRA menyampaikan tentang bisnisnya di bidang telekomunikasi di Thailand, dan Angel Bautista dari Repsol menyampaikan tentang pengalamannya beroperasi di Vietnam.
“CEOE sangat mendukung ratifikasi perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Vietnam dan Singapura, serta dimulainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Indonesia karena Pasar Bebas ASEAN merupakan langkah penting yang menempatkan Asia Tenggara sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Asia.”, kata Jose Vicente Gonzalez.
Walikota Zaragoza menyambut baik dipilihnya kota Zaragoza sebagai lokasi Forum Bisnis ASEAN. “Zaragoza Expo merupakan ajang pameran terbesar nomor tiga di Spanyol setelah Madrid dan Barcelona, dapat menjadi shocase bagi produk-produk negara ASEAN untuk pasar global”, imbuh Pedro Santisteve yang mengundang negara-negara ASEAN untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya di Zaragoza untuk peningkatan people to people contact.
Presiden Kamar Dagang Zaragoza Manuel Teruel menambahkan “Informasi tentang kebijakan investasi negara-negara ASEAN yang liberal dan pro-investor sangat menarik perhatian para pebisnis di Zaragoza. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di ASEAN, yang paling diperlukan adalah mengintensifkan kunjungan bisnis ke negara-negara ASEAN. Kamar Dagang Zaragoza pada tahun 2016 telah mengirim Misi Bisnis ke Thailand, dan pada 2017 harus ada yang ke Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan lain-lain, demikian pula pada tahun-tahun mendatang”.
Peluang Bisnis
Duta Besar RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso mengungkapkan bahwa perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan pilar pasar bebas telah membuka peluang bisnis yang lebih luas, baik di bidang perdagangan maupun investasi. Sejumlah pemimpin perusahaan Spanyol bergerak di bidang industri galangan kapal, logistik, asuransi, pariwisata bahari, pengolahan ikan, kapal ikan, manufaktur, dan metalurgi serta otoritas pelabuhan menyatakan tertarik untuk meraih peluang bisnis di ASEAN, khususnya di Indonesia yang telah menetapkan kebijakan pembangunan industri maritim.
Investasi Spanyol sangat penting bagi Indonesia, khususnya di sektor perikanan, kemaritiman, dan wisata bahari. Spanyol sebagai mitra dagang strategis Indonesia memiliki industri produk perikanan terbesar yaitu Pescanova dan lokasi berdirinya kantor pusat Konfederasi Perusahaan-perusahaan Hasil Laut Spanyol (Consemar), dan kantor pusat European Fisheries Control Agency.
“Spanyol mempunyai arti penting bagi Indonesia. Investasi Spanyol di Indonesia terus meningkat, pada 2010 tercatat cukup tinggi, mencapai 39.24 juta USD kontribusi terbesar dari Airbus Defense & Space (CASA Spanyol) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1976. Kami harus membawa pelaku usaha Spanyol untuk berinvestasi di sektor maritim kita. Untuk mengembalikan nilai investasi Spanyol ke Indonesia yang pada 2016 turun 6 juta USD,” imbuh Duta Besar Yuli Mumpuni.
Kepala Pusat Promosi Investasi Indonesia di London, Nurul Ichwan menyatakan nilai investasi Spanyol di Indonesia pada 2011 hanya 1.09 juta USD, tahun 2012 naik sedikit 3.15 juta USD, tahun 2013 turun hanya 2.89 juta USD. Pada tahun 2014 naik kembali mencapai 15.69 juta USD dan tahun 2015 naik 300% mencapai 56.59 juta USD.
Namun pada 2016 turun, hanya mencapai 50.09 juta USD. Total investasinya pada kurun a pada kurun 2010 – 2016 baru mencapai 168 juta USD, untuk 237 proyek, menempati peringkat ke-27 sumber investasi asing ke Indonesia.
Guna lebih menarik minat investor Spanyol, Nurul Ichwan telah menyampaikan tentang kebijakan baru BKPM One Stop Service yang telah dibuka di 34 Propinsi di seluruh Indonesia, insentif dan fasilitasi lainnya. Mengingat investasi Spanyol sebagian besar masuk ke sektor industri pariwisata perhotelan, maka dalam Forum Bisnis tersebut telah disampaikan tentang proyeksi keuntungan bisnis di 10 destinasi baru Tanjung Kelayang, Danau Toba, Tanjung Lesung, Bromo, Pulau seribu, Mandalika, Pulau Komodo, Borobudur, Morotai, dan Wakatobi.
Dukungan Pemerintah Spanyol
Deputi Bidang Kebijakan Perdagangan dengan Eropa, Asia dan Oceania, Kementerian Negara Perdagangan, María Aparici, mendukung pernyataan Duta Besar RI dan menggarisbawahi besarnya pasar ASEAN dengan 600 juta penduduk yang belum digarap oleh para pelaku bisnis Spanyol. “Kami mendukung peningkatan kegiatan investasi Spanyol di negara-negara ASEAN yang produknya dipasarkan kembali di ASEAN, memanfaatkan pasar tunggal ASEAN”.
Maria juga telah mengingatkan para peserta Forum Bisnis mengenai dana yang disediakan oleh Pemerintah Spanyol sebesar 450 juta Euro per-tahun untuk mendukung kebijakan internasionalisasi perusahaan Spanyol (MSIF), termasuk perluasan bisnis perusahaan Spanyol perusahaan Spanyol (MSIF), termasuk perluasan bisnis perusahaan Spanyol ke Vietnam dan Indonesia.
Dukungan positif juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Casa Asia, Kementerian Luar Negeri Spanyol, Ramón María Moreno, yang menyatakan ASEAN merupakan mitra strategis UE dengan kerjasama di berbagai bidang yang telah terjalin selama 40 tahun.
“UE mendukung proses integrasi ASEAN, proses demokrasi, penciptaan keamanan dan stabilitas kawasan serta pemeliharaan lingkungan hidup. Dukungan UE terhadap ASEAN tercermin sangat jelas terlihat pada status mitra wicara pertama ASEAN 40 tahun yang lalu. UE juga peserta ASEAN Regional Forum (ARF) yang membahas isyu-isyu keamanan dan stabilitas kawasan.”amanan dan stabilitas kawasan.”
KBRI Madrid sebagai Koordinator Komite ASEAN di Madrid menilai penyelenggaraan kegiatan ASEAN di Madrid dan Zaragoza sangat bermanfaat dalam mendorong para pengusaha Spanyol agar meraih peluang bisnis yang tersedia di negara-negara ASEAN. (*)