COWASJP.COM – ockquote>
LUAR biasa! Kali ini Menpar Arief Yahya memberi dua jempol kepada Tim Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi. Mereka sangat jeli melihat peluang, dan cepat membuat keputusan pintar. Pelaksanaan Haji dijadikan momen yang pas untuk mempromosikan ragam potensi budaya Indonesia.
"Inilah yang dinamakan Indonesia Incorporated! Menjadikan promosi pariwisata sebagai tugas bersama seluruh insan Indonesia di semua tempat!" aku Menpar Arief Yahya terharu.
Brand value Wonderful Indonesia itu sudah sangat bergema. Sejak tahun 2015, branding dengan logo mirip Garuda Pancasila itu sudah digeber habis di mancanegara. "Di semua media besar dan outdoor atrategis selalu ada Wonderful Indonesia," kata Arief Yahya.
Tim KJRI Jeddah melalui Teknis Perdagangan (ITPC), Fungsi Ekonomi dan Teknis Haji (STH) terus melakukan inovasi dan sinergi untuk mempromosikan komoditi ekpor nonmigas Indonesia bertema trade with remarkable Indonesia, Wonderful Indonesia dan Trade Expo Indonesia (TEI) dalam sistem transportasi layanan haji 2017.
"Bus-bus yang akan melayani perjalanan para jemaah haji Indonesia dari Madinah-Makkah, kami brading dengan gambar-gambar yang berisi promosi tentang Indonesia. Bus-bus itu menjadi sarana promosi perdagangan, investasi dan pariwisata serta citra Indonesia secara umum. Termasuk Wonderful Indonesia untuk destinasi pariwisata," ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Muh Hery Saripudin, Kamis (13/7).
Menurut Hery, branding pada bus tersebut sudah bisa dilihat pada bus untuk kloter pertama yang akan tiba 28 Juli 2017. Dengan branding ini, kata Herry, jutaan jemaah haji dari seluruh dunia akan melihat lalu lalangnya bus-bus tersebut pada saat musim haji. "Kegiatan promosi indonesia dengan memanfaatkan bus jemaah haji ini baru pertama kali dilakukan," tegas alumnus Hubungan Internasional UGM ini.
Dengan promosi dan branding produk Indonesia pada transportasi Haji 2017 ini diharapkan masyarakat muslim dunia lebih mengenal Indonesia tidak hanya produk-produk yang luxury dan berkualitas Indonesia. Namun, juga mengenal Indonesia sebagai negara yang aman dan selalu memberikan kemudahan dalam berinvestasi. Serta, Indonesia mempunyai destinasi tujuan pariwisata dunia dan terlebih lagi ada event besar yaitu Trade Expo Indonesia di BSD City pada tanggal 11-15 Oktober 2017.
Musim Haji 2017 yang akan dipadati oleh jutaan masyarakat muslim dari seluruh dunia merupakan peristiwa sejarah yang hanya terjadi di jazirah Arab Saudi, sebuah negeri petrodollar di kawasan Timur Tengah. KJRI Jeddah melihat momentum Haji tahun 2017 ini merupakan catatan sebagai tahun promosi Indonesia ke ajang masyarakat global dari seluruh dunia. Semua masyarakat dunia berharap pada Haji 2017 ini menjadi Haji yang mabrur dan mendapatkan hasil perdagangan yang berkah.
Secara rinci Hery menyampaikan, produk yang dipromosikannya yaitu sejumlah Komoditi Utama dan Potensial berupa Indonesian Essential Oils, Indonesian Rubber Product, Jewellery of The Indonesian Archipelago, The Indonesia Fishery Industry, Furniture of Indonesia, Indonesian Palm Oil, Processed Foods, Spices of Indonesia dan Top Brand of Indonesian Coffee Product.
"Selain komoditi yang sudah banyak dijumpai di pasaran Arab Saudi, Indonesia juga mempromosikan produk dari Industri strategis berupa memperkenalkan produk Kereta Api dari PT Industri Kereta Api (INKA), Produk Pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan juga terus mempromosikan produk Indonesia vaksin Indonesia dari Bio Farma, satu satunya BUMN Farmasi Indonesia yang memproduksi vaksin dan telah lulus dari qualifikasi yang telah di tetapkan oleh badan Kesehatan dunia (WHO)," urai Hery.
Hery Saripudin berharap KJRI Jeddah selain dikenal sebagai pelayanan dan perlindungan warga juga dikenal sebagai motor dalam peningkatan kinerja perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Arab Saudi.
Menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah Bachtiar Saleh Ismail, promosi dan branding produk Indonesia ini rencananya akan diluncurkan pada saat kedatangan jamaah haji Perdana Indonesia pada akhir Juli 2017 yang akan disambut oleh Kepala Perwakilan Indonesia yang ada di Arab Saudi.
Berdasarkan data perdagangan Indonesia dan Arab Saudi yang diolah oleh Kementerian Perdagaqngan, total perdagangan Indonesia - Arab Saudi periode Januari- April 2017 mencapai US$ 1,515 miliar. Naik 22,65 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai US$ 1,235 miliar.
Total perdagangan migas periode Januari- April 2017 senilai US$ 731,6 juta, naik 40,01 persen, dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 yang, dimana pada tahun 2016 nilai total perdagangan migas senilai US$ 522,8 juta. Pada sektor perdagangan non-migas neraca perdagangan Indonesia mengalami kenaikan mencapai 9,93 persen dari US$ 713,331 juta selama Januari- April 2016 menjadi US$ 784,17 juta pada periode yang sama di tahun 2017.
Gunawan, Kepala ITPC Jeddah menambahkan bahwa total ekspor non migas Indonesia ke Arab Saudi periode Januari- April 2017, mencapai US$ 532,59 juta, naik 13,76 persen dibanding periode yang sama di tahun 2016 yang mencapai US$ 468,153 juta. Total ekspor non migas Indonesia ini hanya mensupplai kebutuhan 4,46 persen total import Arab Saudi pada periode yang sama pada bulan April 2017.
"Oleh karena itu menjadi sangat penting promosi yang dilakukan oleh Tim KJRI Jeddah ini untuk lebih meningkatkan nilai jual produk-produk Indonesia di Arab Saudi," tandasnya.(*)