COWASJP.COM – ockquote>
DESA Wisata Nglanggeran ditetapkan sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik ASEAN 2017. Predikat tersebut membuat Desa Wisata yang memiliki Gunung Api Purba ini selalu kebanjiran tamu. Tidak hanya tamu wisatawan yang berkunjung, tapi juga tamu yang ingin belajar pengelolaan desa wisata, termasuk homestay di Desa Wisata.
"Setiap minggunya kami disibukkan dengan kunjungan studi banding. Rabu 12 Juli 2017 Kunjungan Study Banding tentang BUMDesa dari Ciamis, dan juga dari DPRD Klungkung Bali terkait pengelolaan Desa Wisata. Kamis 13 Juli 2017 ada 2 group juga yang melakukan study kunjung. Pertama dari Bengkulu, kedua dari delegasi negara-negara Asean," ujar Sekretaris Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko, Jumat (14/7).
Studi banding dari Bengkulu melakukan pembelajaran tentang kakao. Sedangkan grup yang berasal dari Delegasi Negara ASEAN, belajar banyak hal. Menurut Sugeng, mereka saling bertukar informasi dan berdiskusi tentang pengelolaan desa wisata dan homestay.
Dalam setiap titik kunjungann, terjadi diskusi yang menarik setelah pemandu lapangan menyampaikan program-program Desa Wisata Nglanggeran dan juga pemberdayaan masyarakat yang dilakukan. Diskusi lebih fokus lagi setelah berkumpul di Pendopo Kalisong sambIl menikmati hidangan lokal yang disiapkan oleh masyarakat Nglanggeran.
Di Desa Wisata Nglanggeran, delegasi ASEAN itu mengunjungi Homestay, Griya Cokelat dan Embung Nglanggeran. Homestay menjadi salah satu hal yang menarik bagi peserta. Desa Nglanggeran memiliki 80 Homestay, dengan pembagian 3 kriteria yaitu Kategori Sederhana, Sedang dan VIP.
Peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok berdiskusi secara intens dengan warga masyarakat pemilik homestay selama satu jam. Mekanisme manajemen homestay sampai paket kegiatan yang dilakukan menjadi bahan diskusi yang menarik. "Bertukar informasi dengan pengembangan homestay di negara lain juga kami lakukan. Mereka sangat mendukung pengembangan Homestay sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Homestay harus menyatu dengan induk semang dan ada interaksi yang dilakukan. Tidak hanya sekedar menyewakan rumah untuk menginap wisatawan," tambah Sugeng.
Kunjungan wisatawan di Toko olahan cokelat Nglanggeran (Foto: Erwan/CoWasJP)
Ada 9 negara yang hadir dan mengikuti kegiatan di Desa Wisata Nglanggeran ini. Yakni dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Kunjungan Delegasi ASEAN ini merupakan rangkaian kerjasama Indonesia dengan ASEAN yakni Regional Programme for Capacity Development for Enhance Accountability of Local Governments in Delivering Social Protection Programs through Community-Driven Development. Tahun ini Indonesia sebagai tuan rumah. Salah satu kunjungan lapangannya adalah ke Gunungkidul.
Di Gunungkidul delegasi mengunjungi tiga desa yakn Desa Nglanggeran, Ngalang dan Sawahan. Group besar berjumlah 60-an orang dibagi menjadi kelompok kecil masing-masing 20 orang. Di Desa Nglanggeran kelompok kecil mengunjungi beberapa hasil dari Program PNPM Perdesaan maupun PNPM Pariwisata. Di antaranya talud kawasan wisata, MCK Standar Wisman, Sekretariat Pokdarwis, Warung Kawasan Gunung Api Purba dan Wahana Flying Fox.
Foto: Erwan/CoWasJP
Sore harinya seluruh rombongan bergabung dan makan siang di Kampung Emas dengan makanan khas ingkungnya. Menikmati hidangan santap siang sambil bersantai di pinggir sawah semakin nikmat dan merakyat. Seluruh peserta membaur dengan warga.
"Kami sangat bersyukur dengan kunjungan ini. Dan yang lebih membanggakan lagi adalah waktu terlama dari kunjungan lapangan berada di Desa Wisata Nglanggeran. Seluruh peserta melihat pengembangan Homestay yang telah kami lakukan dan diskusi pun berlangsung hangat. Sehingga kami bisa belajar banyak hal," tandas Sugeng.
Nah, jika banyak tamu serta wisatawan mancanegara berkunjung dan menginap di Homestay Nglanggeran, lalu kapan Anda akan berwisata dan menginap di Homestay di sana? (*)
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Diskusi lebih fokus lagi setelah berkumpul di Pendopo Kalisong (Foto: Erwan/CoWasJP)