COWASJP.COM – INNALILLAHI Wa Innailaihi Roji'un. Tela berpulang ke rahmatullah, Ibunda kami tercinta, Ibu Martini binti Sumaryono Bin Hardjowirono (79 tahun) tadi malam pukul 22.35. Jenazah insya Allah dimakamkan pagi ini pukul 10.00 WIB di Purbalingga, Jawa Tengah.
Itulah WA yang tadi pagi saya baca di Grup WA Umroh Power Silaturahim. Pengirimnya teman baik saya, Haryo Prasetyo yang menjabat sebagai Asisten Kepala Divisi Pemberitaan harian Media Indonesia.
Saya sangat kaget membaca berita duka tersebut. Apalagi masih jelas dalam ingatan saya, sekitar dua tahun lalu - seusai sharing Komunikasi dan Motivasi di Kodim Purbalingga - pada malam hari saya silaturahim ke Martini di rumahnya.
Meskipun baru pertama kali ketemu, namun komunikasi saya dengan Ibu 5 anak dan 12 cucu tersebut akrab sekali. Beliau suka bercanda dan mudah akrab dengan siapavpun.
Kehadiran saya sempat mengagetkan beliau. Apalagi diawali oleh dua orang tentara yang lebih dulu datang ke rumahnya. "Mas Aqua, saya sempat kaget. Rasanya saya salah apa kok malam-malam didatangi tentara yang badannya tegap-tegap," kata Martini bercanda.
Saat menemui saya, Martini ditemani putri sulungnya Niken Malaysianti yang sehari-hari berprofesi sebagai guru. Kami sempat foto bareng sebagai kenang-kenangan.
Saat ngobrol dengan Martini, saya menyampaikan rencana untuk kembali silaturahim ke beliau. Apalagi pertemuan pertama itu kesannya sangat mendalam buat saya.
Setelah saya pamit, Martini lewat telpon komunikasi dengan Haryo. Berikut komentarnya tentang saya yang disampaikan Haryo dengan gaya bertutur.
"Ibu ketika itu sangat terkesan dengan kehadiran Mas Aqua yang diawali dengan kedatangan dua anggota Kodim Purbalingga. Meskipun awalnya beliau kaget.''
Setelah bertemu langsung dan berbincang dengan Mas Aqua, beliau sangat gembira dan terkesan sekali. Kata beliau ketika itu, Mas Aqua banyak senyum, lucu, ramah, dan tulus. Dalam sekejap beliau pun merasa seperti sudah kenal lama sekali.
Ketika saya ceritakan kepada beliau tentang Mas Aqua dan seluruh kegiatan sosial serta amal kebaikan yang selalu Mas Aqua lakukan, Ibu bertambah terkesan lagi. Dan menyebut Mas Aqua sebagai sosok yang sangat beruntung dan diberkahi ALLAH SWT, karena diberikan kesempatan untuk selalu berbuat kebaikan dan membahagiakan sesama.
Beliau pula yang ikut mendorong saya yang semula ragu untuk mengikuti ibadah umrah The Power of Silaturahim yang ditawarkan Mas Aqua. Hal itu membuat saya mantap untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci (saya singgung juga dalam artikel testimoni umrah tersebur)."
Martini telah pergi untuk selamanya guna menghadap Sang Pencipta. Kelima anaknya - Niken Malaysianti Haryo Prasetyo Haryo Prakosa, Niken Pratiwi, dan Niken Swasti - telah mengikhlaskan kepergian beliau.
Semoga semua amal ibadah almahurmah diterima ALLAH SWT dan seluruh keluarga yang ditinggal tabah menerima cobaan tersebut. Amin ya Robbal aalamin.
Saya yang pagi ini masih di Bandung tidak bisa melayat ke rumah duka. Sebagai gantinya saya minta tolong teman baik saya, Kolonel Inf Suhardi yang menjabat sebagai Danrem 071/Wijayakusuma untuk menugaskan anggotanya di Kodim Purbalingga mengirimkan karangan bunga papan ke rumah duka. Insya ALLAH saya ziarah ke makam Martini kalau ke Purbalingga lagi.
>>>Dari Bandung saya ucapkan selamat mengenang jasa baik semua orang. Salam hormat buat keluarga ya. Pukul 10.00 Minggu 20 08 2017