COWASJP.COM – ockquote>
Pengantar : seorang wartawan senior di Surabaya Mudjianto pekan lalu mengikuti kegiatan saya di Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut catatan seri pertamanya yang disampaikan dengan gaya bertutur.
SELAMA dua hari (13 -14 September 2017) saya memperoleh pelajaran baru yang sangat berharga dari teman saya DR. Aqua Dwipayana yang kini menjadi motivator nasional. Itu terjadi saat kami melakukan kegiatan silaturahim di Semarang.
Apa yang dilakukan Mas Aqua (begitu saya memanggilnya) adalah langkah cerdas dalam mengatur jadwal ketemu teman-temannya yang tidak saja para petinggi bank, pejabat BUMN maupun petinggi militer di Jateng dan DIY.
Seminggu sebelumnya, saya ditelpon Mas Aqua, "Mas Mudjianto minggu depan nggak ada acara kan. Kalo enggak ada, kita jalan-jalan ya. Kita ketemu di Semarang, lanjut Solo, Yogya, terus Bandung. Nanti semuanya disiapkan," katanya.
Saya kaget dan gembira mendengarnya. Padahal dalam minggu itu ada beberapa kerjaan harus tuntas, seperti deadline Tabloid Perakpos, bantu kepanitiaan lomba futsal antarwartawan memperebutkan Piala Gubernur Jatim. Semua itu tentu harus saya selesaikan di awal. Saya hanya membayangkn tidak cukup sehari dua hari jalan-jalan ini.
Belum sempat menjawab "Oke", Mas Aqua tambahkan lagi. "Pokoknya jangan ada beban Mas Mudji, beban nulis atau apa pun. Kita fun~fun saja ya. Terima kasih, salam untuk keluarga, ya."
Lohh...nggak ada beban, tidak boleh nulis. Saya sejenak diam, tapi belakangan saya pahami bahwa niat baik Mas Aqua mengajak jalan-jalan adalah tulus tanpa pamrih.
Tapi, saran tanpa boleh nulis tentu akan saya langgar. Masa' saya nggak nulis perjalanan tiga hari, bertemu dengan banyak top leader, dengan Mas Aqua yang motivator nasional saja bisa jadi tulisan.
Karenanya, kalau toh saya menulis laporan perjalanan ini dianggap pelanggaran, saya terima saja hehehe.... (maaf Mas Aqua).
Pesawat Telat Batal Ketemu Pangdam IV/Diponegoro
Siang itu, saya mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (13/9) sekitar pukul 12.45. Dijemput sendiri oleh Mas Aqua. Dari bandara, saat itu pula diajak bertemu Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, namun tidak kesampaian karena Pangdam yang tadinya siap menerima kami berdua keburu meninggalkan tempat karena memang kesalahan kami yang terlambat datang akibat pesawat yang saya naiki telat tiba di Semarang. Mayjen Tatang yang dikenal rendah hati itu padat sekali acaranya. Beliau memberi kami fasilitas menginap di mess Pati Kodam IV/Diponegoro.
Tidak jadi ketemu Pangdam, selanjutnya diajak jumpa General Manager (GM) PLN Distribusi Jateng & DIY Agung Nugroha di kantornya. Kami disiapkan makan siang.
Silaturahimnya berlanjut ke Manajer APD (area pengatur distribusi) PLN Distribusi Jateng & DIY Moses Allo untuk melihat kesiapan acara sharing Komunikasi & Motivasi dengan para vendor dan pimpinan area distribusi, esok harinya.
Dari lokasi APD Jateng & DIY, silaturahimnya berlanjut ke kantor Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajit yang letaknya persis di belakang rumah dinasnya. Beliau adalah teman akrab Mas Aqua.
Malamnya kami dijamu Agung Nugraha, makan malam di salah satu restoran terbaik di kawasan BSB, kawasan berkonsep Kota Mandiri di Semarang. Beliau didampingi beberapa orang pejabat utamanya.
Silaturahim marathon setengah hari itu menjadi pelajaran yang menarik. Saya melihat wajah ceria dan tulus ketika menerima kami. "Wah... Pak Aqua ini guru saya. Banyak ilmu yang saya peroleh darinya," ucapan yang sama saya dengar baik dari GM PLN Distribusi Jateng & DIY maupun Wakapolda Jateng. Sementara Mas Aqua hanya tersenyum dan membalasnya, "Tidaklah, Bapak yang guru saya, yang mengajari saya," jawabnya.
Kenapa persahabatan mereka bisa langgeng dan terjaga dengan baik? (Bersambung)
>>>Dari Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung seusai menghadiri Dies Natalis Fikom Unpad yg ke-57 saya ucapkan selamat belajar dari pengalaman & semua yg dilihat. Salam hormat buat keluarga ya. Pukul 14.00 Senin 18 09 2017