COWASJP.COM – TADI siang sekitar pukul 12.30 waktu Seoul, Korea Selatan (Korsel), atau pukul 10.30 waktu Jakarta, teman akrab saya yang menjabat sebagai Dirut Duta Anggada Jakarta Realty, Ventje Suardana telepon. Suaranya terasa menahan sedih yang sangat mendalam.
Saat menerima telpon Ventje, saya bersama rombongan S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) sedang di bus. Baru saja meninggalkan toko kosmetik The Odbo yang selama ini salah satu tempat favorit para perempuan Indonesia yang datang ke Seoul.
"Pak Aqua mohon maaf kalau telpon saya mengganggu. Saya mau mengabari ke Bapak bahwa barusan saja Ibu saya meninggal dunia di rumah sakit National Hospital Surabaya. Saat mendapat kabar tersebut saya sedang di gereja. Saya segera ke Surabaya," ungkap Ventje dengan suara agak terbata-bata.
Bapak dua anak pemilik Hotel Courtyard Marriott Seminyak Bali dan Hotel Mercure Cikini Jakarta itu melanjutkan, "Pak Aqua yang sedang berada di Korsel bersama rombongan S3 Fikom Unpad tidak usah segera pulang. Tetaplah melanjutkan semua program kegiatan di sana. Ibu saya dimakamkannya beberapa hari lagi di Surabaya. Keputusan hari dan tempatnya menunggu hasil rundingan keluarga. Akan saya kabari ke Bapak kalau sudah ada kepastian tentang itu."
Saat mendapat kabar dari Ventje saya kaget dan nyaris tidak percaya. Hal itu disebabkan pada Minggu malam, 8 Oktober 2017 lalu saya menjemput di tangga pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo kepulangan Ibunda Ventje, Susianawati Harlim Suardana (80 thn) yang datang dari Singapura. Almarhumah selama 2 bulan berada di negara tetangga itu untuk pengobatan beberapa penyakitnya.
Langsung 'Jatuh Cinta' Pertama Kali Ketemu Susianawati
Saya merencanakan pada Selasa pagi, 24 Oktober 2017 ke Surabaya untuk melayat Susianawati. Setelah Senin malam, 23 0ktober 2017 - jika sesuai dengan rencana - mendarat di Jakarta dari Seoul.
Selain itu saya juga berencana menghadiri pemakamannya. Beberapa agenda yang sudah terjadwal akan saya jadwal ulang - jika memang memungkinkan - agar bisa mengantarkan Susianawati ke peristirahatannya yang terakhir.
Perkenalan saya dengan Susianawati relatif baru, sekitar 1,5 tahun. Setelah saya pertama kali jumpa Ventje di Hotel Hilton Garden Inn Bali milik Duta Anggada Realty pada 20 April 2016. Waktu itu Danlanud Bali Kolonel Pnb Danet Hendriyanto.
Saat pertama kali ketemu Susianawati, saya langsung 'jatuh cinta' sama beliau. Saya seakan-akan menemukan sosok seorang Ibu pengganti Ibu saya yang meninggal pada 2011 di Bogor.
Suami Ibu Susianawati (kiri). Rudy Suardana, di kediaman beliau di Darmo Satelit Indah Surabaya.
Saya merasakan rasa sayang dan perhatian yang besar dari Susianawati ke saya. Setiap datang ke Surabaya baik di rumahnya maupun rumah sakit National Hospital Surabaya - juga beberapa kali ke Singapura membesuk beliau - sambutannya hangat sekali. Juga saya selalu mendapat banyak nasihat yang sangat besar manfaatnya buat saya. Padahal beliau dalam kondisi sakit.
Saya sering merasa tidak enak hati, sebab Susianawati yang berhati lembut suka membawakan saya oleh-oleh berupa kue dari rumahnya. Jumlahnya lumayan banyak. Biasanya susternya Rofiqotun Nafi"ah yang akrab dipanggil Novi dan sopirnya Yanto yang menyiapkan oleh-oleh tersebut.
"Saya titip buat Ibu dan untuk anak Pak Aqua. Sampaikan salam saya ke mereka," kata Susianawati dengan senyum ikhlas.
Tidak hanya itu. Ketika saya ke Singapura, Susianawati yang sedang terbaring lemah di rumah sakit berpesan ke Ventje untuk mengganti semua pengeluaran tiket pesawat saya, Jakarta - Singapura Pp.
"Ventje kalau nanti Pak Aqua mau kembali ke Jakarta agar uang tiket pesawatnya diganti. Jangan lupa ya," ungkap Susianawati seperti dikutip Ventje.
Saya kaget sekali saat Ventje mau melaksanakan pesan Ibunya tersebur. Setelah berargumentasi akhirnya Ventje dapat menerima penolakan saya atas amanah dari Ibunya.
Kesedihan Mendalam atas Kepergian Susianawati
Perhatian Susianawati yang sangat besar tidak hanya ke saya tetapi juga ke semua orang termasuk ke teman-teman yang pernah saya ajak ketemu beliau.
Banyak lagi kebaikan Susianawati. Kesedihan yang mendalam atas kepergian beliau untuk selamanya membuat saya tidak sanggup menuliskannya satu-persatu.
Jenazah Susianawati saat ini disemayamkan di rumah duka Adi Jasa Jalan. Demak No 90-92 Surabaya ruang VIP L, M, N. Beliau meninggalkan suami tercinta Rudy Suardana, pemilik Samekarindo Indah, Main Dealer Suzuki Kaltim dan Kaltara. Selain itu 4 anak dan 7 cucu.
Selamat jalan Ibu Susianawati Harlim Suardana. Beristirahatlah dengan tenang. Saya akan melaksanakan semua nasihat Ibu. Semoga TUHAN menerima seluruh amal ibadah Ibu. Sedangkan keluarga besar Rudy Suardana agar tabah menerima cobaan ini. Amin...
>>>Dari Seoul, Korsel dalam kesedihan yg sangat mendalam saya ucapkan selamat istirahat. Salam hormat buat keluarga ya. 23.45 21 10 2017