Kali Kedua, Gubernur Khofifah Raih Paramakarya

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (paling kanan). (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menerima penghargaan Paramakarya 2021. Yaitu penghargaan sebagai Pembina Produktivitas Tingkat Nasional di tiap tahun ganjil. 

Penghargaan Paramakarya kali pertama diterima oleh Gubernur Khofifah pada 2019.

Penghargaan Paramakarya ini diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin kepada Gubernur Khofifah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/11/2021).

"Alhamdulillah kami menerima lagi anugerah Paramakarya tahun ini. Penghargaan ini untuk menyemangati dunia usaha dan dunia industri Jawa Timur agar tetap berusaha meningkatkan produktivitas di tengah pandemi Covid-19. Tentu butuh kegigihan yang luar biasa," kata Gubernur Khofifah usai menghadiri penganugerahan Paramakarya tahun 2021.

Penghargaan Produktivitas Paramakarya tahun 2021 ini diberikan kepada PT Agung Bumi Argo di Kabupaten Pasuruan.

"Selamat kepada PT Agung Bumi Argo dari Kabupaten Pasuruan yang tahun ini mewakili Provinsi Jawa Timur dan berhasil mendapatkan penghargaan Paramakarya tahun 2021," ucapnya.

Penghargaan ini diprakarsai oleh Kementerian Tenaga Kerja RI. 

Gubernur Jatim menjelaskan bahwa sebelum mencapai tahap ini ada 6 (enam) perusahaan yang menerima Penghargaan Produktivitas Siddhakarya tahun 2020, yang semuanya mewakili Provinsi Jawa Timur sebagai nominator penerima Penghargaan Produktivitas Paramakarya tahun 2021. 

ENAM PERUSAHAAN JATIM PENERIMA SIDDHAKARYA 2020:

1/ PT Putra Restu Ibu Abadi dari Kabupaten Mojokerto

2/ PT Utomodeck Metal Work dari Kota Surabaya

3/ PT Agung Bumi Agro dari Kabupaten Pasuruan 

4/ CV Dua Putri Sholehah dari Kabupaten Probolinggo

5/ PT Pareto Estu Guna dari Kabupaten Bojonegoro

6/ UD Legend Trend dari Kabupaten Gresik

"Sebelum mendapatkan penghargaan ini, ada enam perusahaan Jawa Timur yang memperoleh penghargaan Siddhakarya tahun 2020. Salah satunya adalah PT Agung Bumi Agro," jelasnya.

Penganugerahan Paramakarya adalah Penganugerahan Produktivitas Tingkat Nasional yang diberikan oleh Presiden/Wakil Presiden RI setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil. Sedangkan Siddhakarya merupakan Penganugerahan Produktivitas Tingkat Provinsi yang diberikan oleh Gubernur/Wakil Gubernur pada setiap tahun genap. 

Istilah Siddhakarya dan Paramakarya berasal dari bahasa Sansekerta. Paramakarya berarti Karya Unggul, sedangkan Siddhakarya berarti Karya Prima yang diciptakan oleh perusahaan.

"Penghargaan Paramakarya diberikan setiap dua tahun sekali dari pemerintah pusat, sedangkan penganugerahan Siddhakarya diberikan kepada perusahaan-perusahaan dari Pemerintah Provinsi di tiap tahun genap," jelas gubernur.

khofifah2.jpgSelain Jatim, ada 12 provinsi yang menerima Paramakarya. (FOTO: istimewa)

Penghargaan Produktivitas Siddhakarya dan Paramakarya merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang gigih melakukan upaya-upaya peningkatan produktivitas, kualitas, dan daya saing. Dan berhasil mempertahankan tingkat produktivitas yang dicapai selama minimal 3 (tiga) tahun berturut-turut.

"Dua penghargaan ini menjadi tolok ukur dalam peningkatan produktivitas, kualitas, daya saing dan keberhasilan dalam mempertahankan produktivitas selama tiga tahun berturut-turut," lanjutnya.

Untuk menentukan perusahaan yang layak memperoleh penganugerahan produktivitas, sebelumnya telah dilakukan penilaian dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria, yang terdiri dari 7 (tujuh) kriteria, ditambah 1 (satu) kriteria baru sehingga menjadi 8 (delapan) kriteria. 
Yaitu:
1/ Leadership atau kepemimpinan, strategic planning atau perencanaan strategis 
2/ Human resources development and management atau fokus pada pengembangan kompetensi SDM dan organisasi 
3/ Customer and market focus atau fokus pada pelanggan dan perluasan pasar
4/ Information and analysis atau data, informasi dan analisis 
5/ Process management atau manajemen proses 
6/ Business results atau hasil usaha
7/ Productivity atau produktivitas.

"Parameter atau alat yang digunakan untuk memberikan penilaian tingkat produktivitas pada penghargaan ini adalah Malcolm Baldrige Criteria dengan 8 kriteria yang beragam, salah satunya adalah sektor produktivitas itu sendiri," tuturnya.

Penghargaan ini diberikan dengan tujuan untuk memotivasi dunia usaha/dunia industri (DuDi) sekaligus memberikan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil meningkatkan dan mempertahankan produktivitasnya serta menunjukkan kinerja terbaiknya. 

khofifah.jpg1.jpg

Selain itu penghargaan ini juga salah satu bentuk kepedulian pemerintah. Agar DuDi terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, kualitas dan ramah lingkungan dalam melakukan usahanya. Sehingga tetap produktif dan semakin meningkat produktivitasnya.

"Meski dalam suasana pandemi Covid-19 seperti saat ini. Semangat dan produktivitas mereka   pasti berkontribusi dalam mewujudkan Jatim Bangkit," ucapnya.

Gubernur Khofifah mengungkapkan ada banyak sekali kendala yang dihadapi para pengusaha dan pelaku UMKM di masa pandemi ini. Di antaranya harus mematuhi protokol kesehatan yang mewajibkan mereka memenuhi syarat tambahan terkait pemenuhan protokol kesehatan, mengurangi karyawan agar jarak antar karyawan aman, persentase sesuai level PPKM dan level assessment, sementara market produk tertentu sebenarnya sedang mengalami peningkatan. Kemudian juga kendala  terbatasnya  kontainer yang digunakan untuk mengirim produk mereka ke luar negeri. 

Oleh sebab itu Gubernur Khofifah kembali menyampaikan  apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pengusaha dan pelaku UMKM yang mampu bertahan dan berupaya keras menjaga bahkan meningkatkan produktivitasnya di masa yang sulit seperti saat ini.

"Harus digarisbawahi semuanya itu harus dengan kerja keras, keuletan dan mereka harus yakin bahwa Allah akan membuka pintu-pintu kemudahan dan pintu rizki bagi kita semua. Apresiasi yang luar biasa untuk para pelaku UMKM dan juga pengusaha besar yang terus bisa melakukan ikhtiar produktivitasnya di saat yang tidak mudah untuk bisa ditembus. Jadi mereka memberikan referensi dan kontribusi  yang luar biasa," kata Gubernur Khofifah.

Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyambut baik inisiatif Kementerian Tenaga Kerja dalam mendorong upaya peningkatan produktivitas perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Wapres menambahkan bahwa tantangan terberatnya adalah mempertahankan produktivitasnya, karena tidak semua perusahaan berhasil melewati tantangan tersebut. 

Namun demikian Wapres RI yang juga kyai ini bersyukur karena banyak perusahaan di Indonesia yang adaptif, lincah dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, sehingga produktivitasnya tetap terjaga.

"Saya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan Paramakarya tahun 2021 dan saya sungguh mengharapkan perusahaan-perusahaan yang menerima penghargaan akan semakin berkembang dan naik kelas. Sekaligus menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahan lainnya untuk memenuhi berbagai standar dan sertifikasi sehingga mampu bersaing menembus pasar global," harap Wapres RI.

Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah menyampaikan bahwa pemerintah tidak bisa memperbaiki kondisi produktivitas tenaga kerja sendiri. Pemerintah sangat memerlukan dukungan kolaborasi yang sinergis dari perusahaan dan masyarakat. Terlebih pada kondisi pandemi. Oleh sebab itu pemerintah sangat menghargai kerja keras dan berbagai inovasi untuk meningkatkan produktivitas.

"Dalam pandangan kami perusahaan yang mampu menjaga tingkat produktivitasnya khususnya dalam menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19 ini patut mendapatkan penghargaan yang setinggi-tingginya. Perusahaan-perusahaan ini adalah aset dan inspirasi bagi kemajuan perekonomian nasional kita di tengah kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih," kata Menaker RI Ida Fauziyah.

Selain Provinsi Jawa Timur ada 12 provinsi lain yang juga menerima penghargaan Paramakarya tahun 2021. Di antaranya Provinsi DKI Jakarta, Nangroe Aceh Darussalam, Lampung, Jambi, Jawa Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Selatan,, Kalimantan Barat.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda