COWASJP.COM – Ahad, 19 Desember 2021
Senam DI genap berusia 5 tahun. Yang ditandai dengan senam bersama di Apartemen Bale Hinggil, Jalan Ir Soekarno, MERR, Surabaya.
Hampir 200 peserta ikut dalam senam yang berlangsung selama satu setengah jam itu. Dahlan Iskan sebagai pendiri senam tersebut tampil di atas panggung. Sebagai instruktur bersama empat instruktur lainnya.
Kepiawaian mantan menteri BUMN ini jadi daya tarik tersendiri buat warga Surabaya dan Sidoarjo untuk gabung di komunitas senam ini.
Peserta baru, misalnya, dia ajarkan sendiri agar cepat bisa mengikuti gerak dan langkahnya.
Dia juga sering memberi motivasi dan pujian kepada anggota baru.
Karenanya, tak heran dari hari ke hari jumlah peserta pun kian membludak. Sehingga halaman Rumah Gadang, Injoko, Surabaya pun jadi penuh.
Tiap Minggu ada saja peserta baru. Mereka datanag dari berbagai penjuru kota.
Anggotanya mulai dari ibu rumah tangga sampai ke profesor, dokter, pengusaha, serta purnawirawan perwira tinggi.
Mereka tertarik gabung komunitas senam ini karena rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang tinggi, yang diciptakan Dahlan Iskan, yang lazim disapa Abah itu.
Senam ini sebenarnya diawali dengan kasus yang dihadapi Abah.
Inilah tim inti atau tim penggerak Senam DI. (FOTO: istimewa)
Kala itu Abah dijadikan tahanan kota oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Karena tidak bisa ke mana-mana, akhirnya mantan Dirut PLN yang banyak melakukan berbagai terobosan itu mengadakan senam kecil-kecilan di rumahnya, Sakura Regency, Ketintang, Surabaya.
Sebelumnya, Abah Dahlan tiap hari ikut komunitas senam di Monas, Jakarta.
Bermodal itu pula dia meneruskan kebiasaannya di rumah. Bersama driver dan isteri.
Beberapa hari berikut, mantan karyawannya di Jawa Pos Group ikut nimbrung.
Sebut saja Ir Misbahul Huda, Imawan Mashuri, Ali Murtadlo, Nasaruddin Ismail, Arif Afandi, Yamin Ahmad, Djoko Pitono dan lainnya.
Berawal dari itulah, Senam DI bisa berkembang pesat seperti sekarang ini.
Pada perayaan ulang tahun ke 5, Ahad 19 Desember 2021, Dahlan Iskan meminta panitia agar senam DI tidak hanya di Rumah Gadang, Jalan Kebunsari.
"Di rumah Gadang sudah terlalu penuh. Tolong Pak Wahyudi, Pak Ali dan Pak Sodiq, memikirkan untuk dikembangkan di tempat lain," pintanya.
"Buka di Surabaya Barat dan Surabaya Timur," ujarnya.(*)