COWASJP.COM – Apresiasi Bupati Magetan Suprawoto terhadap seniman begitu besar. Ini ia tunjukkan dalam acara Festival Soerjo di Sumberdodol, Panekan Magetan. Berikut laporan Santoso, wartawan senior di Madiun.
***
Dalam pembukaan acara itu, Bupati Suprawoto tak segan-segan menyopot sepatunya. Ia pun langsung menginjak cat akrilik. Kemudian berjalan di atas kain putih yang dibentangkan.
Sekitar 10 meter ia berjalan dan meninggalkan jejak merah di atas kain. Itulah sebagai penanda dimulainya gelar Festival Soerjo 2021 yang diaksanakan oleh para seniman Magetan.
Dalam acara itu bupati pun disambut performance art oleh Ferry, seniman tari alumnus ISI Surakarta. Ferry merupakan seniman asli Panekan. Selain itu festival tahunan itu juga diwarnai dengan melukis bareng di kanvas sepanjang 50 meter.
Acara ini berlangsung di balai bibit Sumberdodol. Lingkungan pedesaan yang asri di kaki Gunung Lawu. Pemandangan sawah dan sungai kecil di depan lokasi acara menambah kesejukan.
Sumberdodol adalah desa wisata baru di Panekan. Telah memilki manajemen penyelenggaraan even yang digerakkan oleh muda mudi Karang Taruna. Termasuk juga Festival Soerjo 2021.
Mereka menyiapkan penjemputan peserta. Termasuk akomodasi bagi pelukis dari luar daerah yang diinapkan di rumah-rumah warga. Konsumsi pun secara gratis dari kepala desa.
Bupati Magetan Suprawoto menginjak cat merah dan berjalan di atas kanvas. (FOTO: Santoso)
"Kegiatan bersama pelukis ini pertama dan baru bagi kami, sangat menginspirasi dan berdampak positif. Menarik, unik dan menyentuh karena nampak jiwa seni mendukung desa wisata kami," tutur Slamet Riyanro, anggota Karang Taruna setempat.
Sementara itu Cak Har, salah satu peserta dari Surabaya merasa puas dengan penyelenggaraan di Magetan ini. Event di Magetan ini terasa berbeda. Selain bupatinya hadir, peserta pun dijemput dan diantar ke lokasi. Akomodasi dan konsumsi terfasilitasi dengan baik.
‘’Saya merasa puas dan senang. Kesan yang baik kalau bisa di adakan setiap tahun", tutur pelukis yang telah menekuni dunia seni lukis 30 tahun di Perak, Surabaya ini.
Acara ini digelar dalam rangka program Biennale Jatim 9. Sebenarnya festival ini program internal komunitas Mageti Art yang mestinya diekseusi tahun 2020. Terkendala pandemi Covid-19, Festival Gubernur Soerjo diundur. Tanggal 19 Desember 2021 baru dilaksanakan di Sumberdodol ini.
Agus Wicaksono selaku koordinator lapangan mengatakan, Festival Soerjo direncanakan tiap tahun. Dan tidak hanya senirupa saja, namun juga seni lainnya.
‘’Pelaksanaan kali ini yang menarik adalah masyarakat yang terbuka menyambut dengan baik dan positif,’’ kata pelukis gondrong yang juga seorang guru seni ini.
Soni Bara, salah satu penggerak budaya yang intens memberikan perhatian pada kegiatan seni di Magetan, mengatakan dari hasil kumpul-kumpul antar seniman telah berjalan beberapa program dengan baik
MELUKIS BERSAMA
Acara utama adalah melukis bersama dilakukan dari jam 09.30 hingga 15.00. Berbagai genre lukisan hadir di atas kanvas. Mulai dari abstrak, realistik, figuratif, karikatur, pop art, kaligrafi, dan lukisan bernuansa puitik karya Sri Utami, "Saya jadi tambah wawasan, ikut ini serasa menjadi bagian dari seniman Jawa Timur yang sebenarnya. Harapan saya apa yang telah baik ini ke depannya akan bertambah lebih baik lagi dalam sarana dan prasarananya," ungkap guru SMP 1 Poncol, Magetan ini.(*)