COWASJP.COM – JAKARTA. Sejak terbentuknya kepengurusan baru PBNU hasil Muktamar Ke-34 NU di Lampung, beberapa Duta Besar dari berbagai negara sudah berkunjung ke PBNU.
Di antaranya adalah Duta Besar (Dubes) Bosnia Herzegovina Mehmed Halilović dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sulthan pada Selasa (11/1/2022). Kemudian menyusul Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi yang melawat ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin 17/1/2022 kemarin.
Dalam kunjungan tersebut Dubes Esam disambut langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
“Hari ini saya menerima kunjungan dari Dubes Saudi Arabia. Berbagai kemungkinan kami bahas guna mempererat kerja sama antara NU dan Arab Saudi,” ujar Gus Yahya dalam Konferensi Pers usai pertemuan di Lantai 3, Gedung PBNU.
Dari beberapa bahasan soal kerja sama, Gus Yahya menyampaikan dua hal penting yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut.
“Ada dua hal yang kami diskusikan. Pertama, kerja sama untuk memperkuat NU secara kelembagaan. Kedua, untuk saling membantu menghadirkan NU di Indonesia dan Arab Saudi secara global. Bahu membahu mewujudkan visi perdamaian,” kata tokoh kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 itu.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia itu memandang dua hal ini sebagai kerja sama yang bersifat alami, mengingat Indonesia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Sementara Kerajaan Arab Saudi adalah negara yang berpengaruh besar di dunia Islam.
“Nah, dalam posisi yang sangat menentukan ini, kerja sama tadi menjadi penting sebagai upaya-upaya untuk memecahkan berbagai masalah di kancah Internasional bersama-sama,” jelas Gus Yahya.
Dalam kesempatan itu hadir sejumlah pengurus Tanfidziyah mendampingi Gus Yahya. Di antaranya Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz, dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) H Syarif Munawi. (*)