COWASJP.COM – Di balik hingar bingar dan kemeriahan Baznas Award 2022 di Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Senin 17/1/2022, saya lebih tertarik dengan outlet Z Chicken di ruang lobi.
Z Chicken adalah warung makan ayam goreng ala Amerika yang terkenal dengan sebutan fried chicken. Yang istimewa, waralaba Z Chicken ini hanya bisa dibeli mustahik sebagai asnaf zakat.
Muzaki tidak diperkenankan membeli hak waralaba Z Chicken. Kecuali, untuk diberikan kepada mustahik sebagai program pemberdayaan.
Z Chicken adalah sebuah inisiatif yang menurut saya menarik. Konsep pengembangan Z Chicken dilakukan dari hulu ke hilir. Dari peternakan ayam hingga outlet penjualan.
Bersama Mas Deden, boss Z Chicken. (FOTO: Joko Intarto)
Saat ini peternakan ayam dipusatkan di Cianjur. Berikutnya dikembangkan pula peternakan ayam di Purworejo, Jateng.
Pembangunan peternakan ayam di beberapa lokasi sangat penting agar supply terjamin dengan waktu dan biaya kirim yang efisien.
Saya beruntung ketemu Mas Deden, penanggung jawab program Z Chicken. Dalam pertemuan itu saya mendapat beberapa penjelasan strategi pengembangan Z Chicken.
1. Waralaba Z Chicken tidak bisa dibeli muzaki untuk dirinya sendiri. Muzaki hanya boleh membeli untuk diberikan kepada mustahik.
2. Paket waralaba Z Chicken adalah Rp 9 juta per outlet. Paket sudah termasuk rombong plus modal kerja untuk satu minggu pertama.
3. Pengembangan outlet Z Chicken akan dilakukan menyesuaikan posisi stock point.
4. Pembukaan oulet Z Chicken di Jawa Tengah akan dilakukan setelah gudang Semarang beroperasi.
Bagaimana kualitas rasa ayam goreng Z Chicken? Tawaran dari Mas Deden saya respon. Satu kotak ayam goreng plus nasi putih itu segera saya ambil. Kebetulan, saya belum sempat sarapan.
Tapi mau sarapan di mana? Saya celingak-celinguk mencari tempat yang 'aman'. Sayangnya semua ruangan penuh pengunjung. Ada ruang tertutup tetapi dipakai sekretariat panitia.
Akhirnya saya pilih keluar gedung. Tempat parkir menjadi pilihan terbaik. Maksudnya, tamu-tamu undangan tidak mungkin tahu kalau ada satu penerima undangan Baznas yang tengah kelaparan.
Baru makan sesuap, eh, saya terciduk. Seorang pemuda di dekat saya tiba-tiba menyapa, "Ini Pak Joko Jagaters ya..."
Penulis (kiri) terciduk di parkiran. (FOTO: Joko Intarto)
Waduh.... saya jadi tengsin. Mengapa dua hari ini saya selalu bertemu orang yang kenal saya?
Pemuda itu bernama Age. Dulu pernah menjadi karyawan Sumedang TV, saat saya memimpin PJTV Bandung. Sumedang TV merupakan TV lokal dalam jaringan PJTV. Sekarang menjadi staf di Kantor Bupati Sumedang.(*)
Penulis: JOKO INTARTO, Mantan Wartawan Jawa Pos.