COWASJP.COM – SEJAK pertama kali Alquran diturunkan, ada saja orang yang meragukannya sebagai firman Allah. Dulu, kaum kafir Quraisy mengatakan, ayat-ayat Alquran itu hanyalah ciptaan atau karangan Nabi Muhammad Saw. Meskipun sejumlah fakta menunjukkan bahwa itu tidak mungkin karangan Rasulullah.
Lalu tahun demi tahun berlalu. Bahkan abad demi abad. Sampai lebih dari 14 abad sekarang. Juga masih ada orang yang menentang kebenaran Alqur’an. Tidak sedikit kaum orientalis, misalnya, yang berusaha mempelajari Alquran. Tujuannya untuk menolak kebenaran bahwa Alquran diturunkan langsung dari Allah Swt. Bukan karangan Nabi Muhammad atau siapa pun.
Karenanya banyak kejadian lucu terjadi. Orang-orang pintar dan mereka yang tepat dan benar cara berpikirnya langsung sadar. Dan langsung menyatakan masuk Islam. Setelah mendalami ayat demi ayat dalam kitab suci Umat Islam itu. Walaupun tujuan utama mereka mempelajari Alquran awalnya adalah untuk mencari kelemahan Alquran. Tapi mereka yang memang bebal otaknya dan telah dimatikan Allah hatinya tetap saja melancarkan serangan. Baik terhadap Alquran khususnya, maupun ajaran Islam umumnya.
Walaupun Allah Swt. telah menegaskan bahwa Alquran itu tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Surah Albaqarah 2). Namun tetap saja ada yang tidak percaya. Atau katakanlah tidak yakin.
Karena itu Allah memberikan tantangan. Dalam bahasa arab disebut “tahaddiy”. Ditujukan kepada para pemimpin dan pemuka Quraisy. Yang di antara mereka banyak sekali terdapat para penulis prosa maupun puisi alias penyair-penyair handal. Yang terbiasa membacakan karya-karya terbaik mereka di sejumlah tempat keramaian. Yang biasanya membuat banyak orang terkagum-kagum. Yang tidak jarang menimbulkan tepuk sorak dari hadirin yang mendengarkannya.
Musailamah Al-Kazzaab yang pernah memeluk Islam, lalu murtad, misalnya. Awalnya, dia datang ke Madinah untuk memeluk Islam bersama para pengikutnya. Tapi setelah kembali ke kampung halamannya di Yamamah, dia murtad. Termasuk juga para pengikutnya. Dia lalu menyatakan dirinya sebagai nabi. Karena dia merasa mampu menandingi Rasulullah Muhammad Saw. Terutama menggunakan syair-syair yang biasa digubahnya.
Misalnya, dia menggubah sebuah syair. Untuk menandingi Surah Al Fiil yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Ternyata ayat palsu yang dia buat begitu menggelikan isinya. Susunan katanya amat sangat tidak sebanding dengan ayat yang dia tiru. Apalagi maknanya yang oleh para mufassir disebut menjijikkan.
Karena ayat palsunya itu hanya berupa susunan kata yang lucu-lucuan saja. Bahkan menjijikkan. Karena bercerita tentang perempuan yang mengandung. Juga soal kemaluan laki-laki dan perempuan. Sama sekali tidak mungkin dikatakan sebuah ayat. Karena tidak memiliki makna dan kandungan sejarah dan ilmu pengetahuan sama sekali.
Tidak seperti surah Al Fiil yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Yang tidak hanya indah dan menarik susunan katanya. Tapi juga bercerita tentang pasukan bergajah di bawah pimpinan Raja Abraha. Yang hendak menghancurkan Ka’bah. Yang dihancurkan Allah di tengah jalan, dengan mengerahkan pasukan burung ababiel. Yang melempari pasukan bergajah yang gagah perkasa itu dengan batu-batu dari neraka. Sehingga hancur lebur seperti daun-daun yang dimakan ulat.
Sepeninggal Nabi, tepatnya di masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar Siddieq, sang Khalifah memerintah pasukan Islam menyerbu daerah kediamannya di Yamamah. Dan nabi palsu Musailamah, yang oleh Rasulullah ditambah dengan kata-kata “al kazzab” berhasil dibunuh. Menemui ajalnya dengan cara yang sangat menyedihkan di tangan pasukan Islam bernama Al Wahsyi.
Attahaddy atau tantangan yang diberikan Allah itu memang luar biasa. Karena memang tidak akan mungkin ada orang yang mampu menandinginya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Albaqarah 23, “Dan jika kamu meragukan (Alquran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya. Dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang yang benar.”
Bahkan dalam surah Al Isra 88, Allah kembali menegaskan, “Katakanlah (Ya Muhammad). Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat (ayat) yang serupa (dengan) Alquran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya. Sekalipun mereka saling bantu satu sama lain.”
Angka-Angka Ajaib
Kalau kita mengkaji susunan kata maupun kalimat dalam Alquran, siapa pun tentu akan terkagum-kagum. Sebab tidak hanya terdiri atas kata-kata yang indah terjalin begitu rupa. Tapi juga berkelindan dan bersesuaian dengan makna yang terkandung di dalamnya. Sangat menakjubkan. Sehingga siapa pun yang berakal sehat tentu akan yakin bahwa kitab ini tidak mungkin ditulis oleh seorang manusia. Betapa pun cerdik dan pintarnya orang itu.
Karena itu, setelah dilakukan pengkajian begitu rupa, orang pun menemukan sejumlah keajaiban. Misalnya berkenaan dengan angka 19 dan 12. Seperti diisyaratkan dalam Surah Al Muddatsir 30. Di situ tertulis kata-kata, “Di atasnya ada sembilan belas.”
Sebenarnya ayat ini bicara tentang neraka Saqar. Menggambarkan api yang sangat panas menyala. Apa pun yang dilemparkan ke dalamnya akan langsung hancur. Tapi para pendosa yang terdiri dari jin dan manusia dibuat utuh kembali. Kemudian terbakar dan hancur lagi dalam sekejap. Neraka ini dijaga oleh 19 malaikat.
Tapi seorang ilmuwan muslim terkemuka, Prof. Rashad Khalifah, mencoba menyingkap misteri angka 19 ini. Dalam karyanya “Visual Presentation of The Qur'an”, dia menemukan beberapa hal yang sangat ajaib.
Dijelaskannya, ayat pertama Surat Al-Fatihah, yaitu basmallah atau Bismillahirrahmanirrahim terdiri atas 19 huruf. Dalam Alquran terdapat 114 kali basmalah. Kalau dibagi 6, hasilnya adalah 19.
Dalam Alquran terdapat satu surah yang tidak diawali dengan basmalah. Yaitu surah At Taubah. Tapi di samping itu ada satu surah yang dobel basmalahnya. Yaitu Surah An Naml (yaitu pada pembukaan surah dan ayat 30). Artinya, seandainya di Surah At Taubah ada juga basmalah, maka jumlah basmalah jadi 115. Angka ini tidak bisa dibagi 19. Tapi dengan kenyataan jumlah basmalah 114 buah, itu bisa dibagi 19. Yaitu 6.
Sedangkan kalau dihitung dari jumlah kata (isim/word), menurut Prof. Rashad Khalifa, semuanya dapat dibagi 19. Kata Allah, misalnya, terdapat 2.698 kata. Dibagi 19=142. Al Rahman 57 kata. Dibagi 19 = 3. Al Rahim 114 kata. Dibagi 19 = 6. Surah Al ‘Alaq yang diturunkan pertama kali ternyata terdiri atas 19 kata. Demikian juga surah yang terakhir kali diturunkan, yaitu Surah An Nashr, terdiri atas 19 kata.
Hasil penelitian Prof. Rashad Khalifa juga menunjukkan tentang surah yang dibuka dengan huruf qaf. Misalnya, seperti Surah Qaf atau surah ke 50. Ternyata terdiri atas 57 huruf Qaf. Kalau dibagi 19 = 3. Surat Al-Syura memiliki 57 huruf Qaf. Dibagi 19, hasilnya juga 3.
Begitu juga surah Al Qalam yang dibuka dengan huruf Nun. Ternyata memiliki 133 huruf Nun. Kalau dibagi 19 = 7.
Coba lihat pula tiga surah yang lain. Yakni, Surah Al A’raf yang dibuka dengan Alim Lam Shad, Surah Maryam yang dibuka dengan Kaf Ha Ya ‘Ain Shad, dan Surah Shad yang dibuka dengan huruf Shad. Ternyata, semuanya memiliki 152 huruf Shad. Angka ini ternyata bisa dibagi 19, yaitu 8.
Terlalu banyak rahasia yang terbuka dalam kaitannya dengan angka 19 ini. Sehingga tidak mungkin dijabarkan satu per satu. Akan terlalu panjang jadinya. Tapi semua itu cukup untuk membuktikan kebenaran Alquran. Sebagai bukti nyata bahwa Alquran itu benar-benar diturunkan langsung dari Allah Sang Maha Pencipta. Tidak mungkin karangan seorang manusia, seperti yang dituduhkan para musuh Islam.
Lalu bagaimana dengan angka 12? Ternyata angka 12 juga tidak kalah uniknya, jika mau mendalami ajaran Islam. Tentu semua ini akan semakin meyakinkan kita bahwa Alquran tidak mungkin disebut ciptaan manusia. Bahwa ajaran Islam itu begitu lengkap dan juga merupakan tuntunan langsung dari Allah Swt.
Lihat saja beberapa data berikut. Bahwa waktu siang terdiri dari 12 jam. Waktu malam juga 12 jam. Setahun hitungannya adalah 12 bulan. Tanggal lahir Nabi Muhammad Saw. adalah 12 Rabiul awal. Kota suci Mekah luasnya 12 ribu km persegi. Dan kode area Mekah adalah 12.
Sekarang coba perhatikan jumlah huruf dari kata-kata La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah, Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khathab, Usman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib (dalam tulisan Arab). Ternyata semuanya terdiri atas 12 huruf.
Semuanya memperlihatkan suatu keajaiban. Koq bisa?
Orang-orang yang mampu berpikir tentu akan yakin bahwa Alquran maupun ajaran Islam secara keseluruhan adalah tuntunan langsung dari Allah Swt. Semuanya akan mampu menjawab sanggahan dan penolakan dari musuh-musuh Islam. Sebagai satu-satunya agama yang benar. Yang diturunkan langsung dari Allah Swt. Yang tidak ada keraguan lagi di dalamnya.(*)
Bandung, 2 Februari 2022.-