COWASJP.COM – Peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2022 yang diselenggarakan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kota Madiun kali ini cukup bermakna. Bersama Polres Kota Madiun mengadakan bansos dan beranjangsana ke wartawan seniornya. Apalagi dalam kondisi pandemi yang belum juga berakhir. Berikut laporan Santoso, wartawan senior di Madiun yang mendapat kehormatan dikunjungi.
***
Bangga campur haru, sekaligus mendapat kehormatan ketika rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam PWI Madiun berkunjung ke rumah saya. Apalagi dalam rombongan itu juga ada Kapolres Kota Madiun AKBP Dewa Putu Eka Darmawan. Ini benar-benar membahagiakan.
Apalagi banyak mobil polisi –termasuk mobil Patwal— parkir di sepanjang jalan depan rumah, membuat tetangga bertanda tanya. Ada apa gerangan. Bahkan ada yang mengira ada gerebekan...hehehehe
Sudah cukup lama saya tidak bergaul dengan teman-teman di PWI. Selain sejak 2019 terserang stroke, juga saat itu saya tak banyak keluar rumah.
Ketua PWI Madiun Siswo Widodo mengatakan, anjangsana ini merupakan wujud rasa bangga dan menghormati jasa dan perjuangan seorang wartawan senior. Meski sudah sepuh, dan 2 tahun lalu sempat terserang stroke, namun tak pernah patah semangat.
‘’Mantan redaktur senior Jawa Pos ini tetap mampu bangkit dan berkarya lagi. Dan ini patut menjadi contoh bagi wartawan muda,’’ katanya.
Saya memang pernah menjabat sebagai ketua PWI Madiun di medio 1990-an. Siswo juga sangat berharap agar wartawan-wartawan junior tidak sungkan berkunjung ke rumah Santoso untuk terus belajar bagaimana caranya menjadi seorang wartawan sejati dan tetap bisa berkarya, meskipun tidak lagi terjun ke lapangan, tapi mampu membuat karya.
Senada dengan itu, Kapolres Kota Madiun AKBP Dewa Putu Eka Darmawan pun menyampaikan rasa bangganya terhadap sosok wartawan sepuh. ‘’Semangat dan dedikasinya inilah yang patut kita teladani," ungkap Kapolres yang akan mutasi ke Polres Lumajang ini.
"Tidak boleh mudah menyerah oleh keadaan," tegasnya. Meski sakit stroke, dalam keterbatasan Santoso masih mampu berkarya menulis sendiri menimbulkan gairah positif dengan cara mencintai pekerjaannya. ‘’Menghasilkan karya-karya yang bisa menjadi motivasi banyak orang,’’ ujarnya.
Karena itulah Dewa yang selama menjabat di Madiun sangat dekat dengan wartawan berpesan, agar wartawan-wartawan muda banyak berguru dan belajar dari Santoso. Bagaimana bisa menjadi seorang wartawan sejati yang karya-karyanya tetap di dicintai dan dinanti oleh banyak pihak.
Foto bersama di depan rumah Santoso (penulis). (FOTO: istimewa)
Apalagi jaman sekarang banyak kemudahan,. Baik itu jurnalis, citizen jurnalism, maupun masyarakat juga bisa jadi jurnalis. Tapi cara penulisannya yang belum benar. ‘’Maka seringlah belajar dari senior yang sudah banyak pengalaman ,’’ tandasnya.
Saya juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar PWI Madiun serta Kapolres Kota beserta jajarannya. ‘’Karena pengalaman saya mengatakan bahwa hubungan antar Polri dan wartawan sejak dulu memang sangat erat, saling bersinergi dengan baik. Bahkan sejak saya mengawali berkarier di dunia jurnalistik tahun 1977.
Dalam usia saya yang ke 66 tahun, saya tak pernah berhenti berkarya. Selain menulis di DeFacto dan CowasJP.com, saya juga membuat majalah kecil-kecilan sebagai penyalur hobi. Sekaligus juga sebagai media pembelajaran kepada anak didik.
Pun menjadi guru jurnalistik di sekolah-sekolah, termasuk sebagai tutor pelatihan jurnalistik di kampus-kampus. Pun juga penulis buku.
Setidaknya ada 14 buku yang sudah saya terbitkan secara mandiri selama ini.
Terbit mandiri artinya saya tak berhubungan dengan penerbit mayor. Semua saya kerjakan sendiri dengan jurus SEVEN-D. Yakni Ditulis sendiri, Diedit serndiri, Di-layout sendiri, Digrafis sendiri, Dicetak Sendiri dan juga dijual sendiri.
Saat sakit pun saya menerbitkan buku yang berjudul ‘’MELAWAN STROKE’’. Buku ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, bagaimana bila terserang stroke. Apa yang harus dilakukan.
Saat ini saya sedang menyiapkan buku baru berupa true story ‘’MY WIFE MY TREASURE. (isteriku Harta Karunku). Buku tersebut saat ini dalam proses editing. Meski beberapa kali gagal target terbit, tapi kali ini benar-benar saya fokuskan.
Insya Allah akan saya launching 22 Mei 2022, tepat di hari ulang tahun saya ke 66.
Rombongan Kapenrem 081 saat menyerahkan tali asih. (FOTO: istimewa)
Acara anjangsana itu diakhiri dengan penyerahan tali asih. Baik dari Kapolres Kota AKBD Dewa Putu Eka Darmawan, juga dari PWI yang diserahkan oleh Ketua PWI Siswo Widodo.
Bahkan sore harinya giliran rombongan Kapenrem 081 juga berkunjung. Mayor Wahyu selaku Kapenrem menyatakan, kunjungan silaturahmi ini juga dimaksudkan sebagai kepedulian Korem 081 Dhirot Saha Jaya terhadap para jurnalis yang telah berkiprah selama ini di wilayah kerjanya.(*)