Lembaga Pemeriksa Halal PTKIN Rencanakan Sertifikasi 15 Juta UMKM

Penandatanganan MoU 58 PTKIN dengan Farmalab. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – SURABAYA. 58 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farmalab untuk mempercepat terwujudnya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PTKIN se-Indonesia, Selasa (15/2). 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, salah satu kerja sama PTKIN dengan Farmalab diwujudkan untuk pengawalan dalam pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan pembuatan laboratorium berstandar Iso 17025 dengan skema Build Operate Transfer (BOT). 

Ramdhani menambahkan bahwa tindak lanjut dari MoU adalah akan dilaksanakan training sertifikasi dan uji kompetensi Auditor Halal yang akan dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam waktu dekat. 

Guru Besar UIN Gunungjati Bandung ini menegaskan, Kementerian Agama akan mentargetkan Sertifikasi 15 juta UMKM melalui 58 LPH PTKIN. “Kehadiran PTKIN untuk membantu melakukan sertifikasi halal sangat penting sebagai bentuk tanggungjawab akademik dan pengabdian kepada masyarakat”.

Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Saltut mengatakan saat ini sudah terpetakan 10 Calon LPH PTKIN dengan berkas revisi minor dan 17 Calon LPH PTKIN dengan berkas revisi major. 

Saltut menambahkan, saat ini sudah ada 284 Calon Auditor Halal berasal dari 41 PTKIN dengan latar belakang pendidikan kimia, biologi, dan teknologi pangan. Yang nantinya akan dilatih sebagai auditor halal oleh BPJPH Kementerian Agama RI.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Amin Suyitno mengatakan, selain untuk akselerasi LPH untuk mendukung sertifikasi halal, MoU dengan Farmalab juga akan ditingkatkan. Yaitu untuk pembangunan rintisan rumah sakit pendidikan pada prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di beberapa PTKIN yang bertransformasi menjadi UIN. 

“Transformasi kelembagaan menjadi UIN yang di dalamnya terdapat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan harus di dukung dengan ketersediaan Rumah Sakit Pendidikan”, kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang itu.

Menurut Suyitno, PTKIN yang telah memiliki Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. Bahkan laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mendapat recognisi WHO sebagai laboratorium terbaik dalam layanan Covid-19.

Yang sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Alauddin Makassar, dan yang sedang melakukan re-desain infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

MoU PTKIN dengan Farmalab difasilitasi oleh Direktorat Diktis Ditjen Pendidikan Islam. Dihadiri oleh Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Tenaga Ahli Menteri Agama, Para Kasubdit di lingkungan Diktis.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda