COWASJP.COM – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima langsung kunjungan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kanasugi menyampaikan bahwa Indonesia perlu tampil dalam mempromosikan moderasi mengingat dunia saat ini yang diliputi radikalisme.
"Indonesia perlu mempromosikan moderasi karena Indonesia merupakan negara dengan muslim terbanyak dan negara dengan demokrasi terbesar dunia," ujarnya.
Apalagi NU, katanya, memberikan sentuhan kestabilan bagi masyarakat Indonesia. Kenji juga mendorong Indonesia sebagai Presiden G-20 untuk dapat mengambil perannya pada konflik yang terjadi di dunia, khususnya perseteruan Rusia dan Ukraina.
Menanggapi hal itu, Gus Yahya mengatakan bahwa memang agenda NU saat ini fokus pada isu-isu internasional. Khususnya yang menyangkut Islam.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini NU terus bergerak maju dalam wilayah itu guna memberikan solusi bagi perdamaian dan peradaban dunia.
"NU bertekad bergerak untuk berkontribusi memberikan solusi bagi dunia internasional," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Menanggapi isu Rusia dan Ukraina, Gus Yahya juga sudah memberikan masukan kepada menteri terkait. Ia juga berharap agar kedua belah pihak menghentikan cara-cara kekerasan.
Gus Yahya mengatakan bahwa Jepang memiliki posisi strategis, khususnya di wilayah Pasifik. "Saya percaya Jepang punya posisi spesial khususnya di wilayah Pasifik mengingat Jepang itu aktor," kata kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 56 tahun yang lalu itu.
Ia juga menegaskan bahwa tatanan baru dunia perlu didasarkan pada kemerdekaan dan keadilan sosial. "Tanpa ini, kita kembali ke hutan belantara kompetisi siapa paling kuat," ujarnya.
Pada pertemuan itu, Dubes Jepang bercerita bahwa pihaknya pernah mengunjungi sejumlah pesantren di Indonesia, khususnya di Jombang, tepatnya di Pondok Pesantren Tebuireng. Ia menyebutnya sebagai pesantrennya Presiden (KH Abdurrahman) Wahid.
Ia juga ingin kembali mendatangkan sejumlah
guru dari pesantren untuk mengenalkan Islam moderat bagi masyarakat Muslim yang ada di Jepang.
KBRI MOSKOW IMBAU WNI DI RUSIA JAGA DIRI
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow mengimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Federasi Rusia untuk senantiasa menjaga diri dan memantau situasi terkini.
“KBRI Moskow mengimbau agar WNI di Federasi Rusia untuk menjaga diri, menghindari kerumunan, selalu membawa dokumen pribadi, dan senantiasa mengikuti perkembangan berita melalui media lokal dan internasional.” Begitu surat imbauan KBRI Moskow Nomor 08/PSB/II/2022 pada Senin (28/2/2022).
Imbauan ini menyusul adanya kebijakan penutupan penerbangan dari dan ke Rusia. Hal ini tentu saja menghambat mobilitas WNI yang hendak pergi ke luar Rusia.
Ditutupnya wilayah udara Eropa bagi penerbangan dari Rusia dan sebaliknya serta penghentian pengoperasian sejumlah maskapai penerbangan asing yang melayani rute ke/dari Rusia, akan berdampak pada mobilitas WNI yang bermaksud ke luar Rusia.
Meskipun demikian, KBRI Moskow menginformasikan bahwa penerbangan dari Rusia masih bisa dilakukan dengan tujuan Abu Dhabi, Dubai, dan Istanbul. Dari Moskow atau St. Petersburg dan beberapa kota lain di Rusia..
KBRI Moskow juga mengimbau kepada seluruh WNI yang berada di Federasi Rusia untuk memantau dinamika perbankan. Untuk memastikan kecukupan uang kontan untuk kebutuhan hidup sehari-hari di Rusia dan lebih bijak dalam pengeluaran keuangan,” begitu bunyi imbauan berikutnya.
Jika ada hal-hal mendesak yang ingin disampaikan, WNI di Federasi Rusia dapat menghubungi nomor hotline KBRI Moskow No. +70857502410 (Bapak Fattah dan Ibu Dinda) atau melalui email [email protected] serta Facebook dan Instagram KBRI Moskow.(*)