COWASJP.COM – SEBENARNYA saya ingin menulis tentang balap motor di Mandalika. Tapi, saya takut bersaing dengan Azrul Ananda.
Sebenarnya saya punya kelebihan darinya: punya nomor kontak Rara Istiati Wulandari —si pawang hujan yang menghebohkan itu. Tapi, saya kasihan dia: saya tidak ingin paksa dia untuk bercerita.
Saya memang menghubungi Rara. Tapi, sekadar untuk mengucapkan selamat: Anda top di atas top. ”Rahayuuuuu,” sapa saya kepada Rara.
Saat saya hubungi, Rara sedang menuju Pura Agung. Untuk semedi. Hari itu Kamis malam 24/3/2022 —malam Jumat Kliwon. Rara harus menenangkan diri. Rara merasa berita tentang dia terlalu banyak. Rara meminta agar saya tidak mewawancarai dulu.
Bagaimana dengan begitu banyaknya sorotan medsos padanyi?
”Santai saja, Pak” kata Rara. ”Nanti kan reda sendiri,” tambahnyi.
Kali pertama mengontak Rara empat hari lalu. Rara masih belum mau bicara. Dia mengatakan akan menghubungi saya: kalau sudah siap diwawancara. Saya tunggu. Satu hari. Dua hari. Tiga hari. Rara belum mau bicara. ”Sudah terlalu banyak berita tentang Rara,” katanyi.
Berhasilkah Rara?
”Tidak,” bunyi komentar di medsos. ”Buktinya, hujan turun,” katanya.
”Rara sangat berhasil,” tulis yang lain. ”Bisa menghentikan hujan,” tambahnya.
Kalau saja hujan tidak berhenti, balap motor internasional itu berantakan. ”Kalau hujan lebih panjang setengah jam lagi saja, akan langsung diputuskan balapan dibatalkan,” ujar seorang pengamat MotoGP. ”Tidak ada istilah ditunda besoknya, atau lusanya,” tambahnya.
Bahwa hujan itu berhenti, kata ahli cuaca, memang sudah waktunya berhenti. Ada atau tidak ada Rara. Cuaca kini makin bisa dihitung: kapan hujan dan untuk berapa lama.
Bahwa terjadi hujan di Mandalika ternyata justru disyukuri para pembalap. Apalagi, hujan bisa berhenti pada saat yang tepat. Kalau saja tidak sempat ada hujan, menurut media di Barat, cuaca di Mandalika akan terlalu panas. Aspal di lintasannya juga terlalu berpasir. ”Hujan sebentar itu telah membersihkan pasir debu dari permukaan lintasan,” tulis media tersebut.
Itu dibuktikan dari balapan kualifikasi sehari sebelumnya. Seorang pembalap terjatuh. Pakaian balapnya —dengan bahan dari kulit— diperiksa. Ternyata banyak pasir batu yang menancap di bahan kulit itu. Dan hujan sebentar itu telah membersihkan permukaan aspalnya.
Berhasilkah acara MotoGP Mandalika itu? ”Secara umum sangat berhasil. Nama Indonesia terangkat di dunia balap motor,” ujar pengamat balap independen.
Publikasi balap Mandalika di luar negeri sangat positif. ”Sudah layak Indonesia jadi penyelenggara. Dunia tahu penggemar MotoGP di Indonesia terlalu banyak. Terbanyak di dunia,” tulis mereka.
Kalau saja tahun depan balap itu bisa digeser ke Juni atau Juli, tentu jauh lebih berhasil. Cuaca Bali-Lombok di bulan itu luar biasa nyamannya. Pasti pengunjung internasional akan sangat terkesan.
Rara Istiati Wulandari ketika menjalankan tugasnya di Sirkuit Mandalika. (FOTO: FB Sahabat Jokowi NTB - mataram.pikiran-rakyat.com)
Tapi, di bulan itu Bali dan Lombok sangat ramai. Disebut peak season. Sudah banyak turis yang ke sana. Untuk apa menambah ramai yang sudah ramai.
Mungkin banyak juga yang menginginkan tetap saja di bulan Maret. Di musim hujan. Dengan alasan sederhana: agar Rara bisa beraksi lagi. Menghibur sekali. Pun secara internasional. Ada kearifan lokal dalam event internasional. Ada nama orang Indonesia yang diberitakan hampir sejajar dengan para juara.
Yang sedih adalah tokoh-tokoh yang semula berharap ikut top di event besar tersebut. Yang telah bekerja keras mempersiapkan balapan bergengsi itu. Tiba-tiba nama-nama itu tenggelam oleh Rara.
Siapa Rara?
Anda sudah tahu: dia tarot. Spesialisasinyi: mencegah, menahan, menggeser, dan menyetop hujan. Di Bali Rara itu diibaratkan Calon Arang. Di zaman Kerajaan Kadiri-nya Prabu Airlangga.
Sama-sama wanita. Sama-sama single parent. Sama-sama punya anak satu. Sama-sama punya kesaktian.
Calon Arang, perempuan, punya kemampuan magic luar biasa. Sampai pasukan Raja Airlangga saja tidak bisa menundukkannyi.
Calon Arang telah mematahkan mitos bahwa orang biasa tidak akan bisa berkuasa. Calon Arang, dengan ilmu magic-nyi, telah membuat dirinyi sejajar dengan raja.
Rara punya kelebihan tidak hanya mengatur hujan. Juga, meramal nasib dan memproduksi alam masa datang.
Kisah selebihnya Anda sudah tahu: Calon Arang punya anak yang sangat bertolak belakang dengan ibunya. Ia sangat pengasih dan penyayang rakyat. Ia pernah melihat rakyat tidak bisa memanjat pohon kelapanya. Manggali, sang anak, menjatuhkan kelapa itu dari jarak jauh.
Tapi, Calon Arang juga punya kelemahan. Dia diperdaya. Jimat-jimatnyi dicuri intelijen raja. Dia tidak sakti lagi.
Ada yang mengecam kejadian Rara di Mandalika itu telah menimbulkan citra Indonesia seperti negara primitif. Kalau kecaman itu datang dari para ilmuwan, mungkin sulit dilawan. Tapi, karena kecaman itu datang dari kalangan Islam, banyak juga yang menyerang balik: orang Islam minta hujan lewat salat dan doa secara Islam, Rara mencegah hujan juga lewat doa agama Rara. Apa salahnya.
Ada juga tokoh yang sebenarnya sudah berusaha ”menenggelamkan” diri dari Rara maupun dari hiruk pikuk Mandalika —tapi tidak bisa tenggelam begitu saja.
Ia sangat berjasa dalam merintis sirkuit Mandalika. Ia pantas duduk di deretan kursi VIP —bahkan VVIP. Tapi, ia memilih duduk jauh di tempat penonton umum.
Sudah banyak yang merayunya: agar mau pindah ke kursi depan. Sejajar dengan para pimpinan negara. Ia bergeming. Ia bersikukuh duduk di kursi umum. Ia merasa sudah bukan siapa-siapa. Ia sudah menjadi warga Lombok biasa.
Di zona B itu ia duduk bersama istri dan anak-anaknya. Ditemani para alumnus Al-Azhar, Kairo. Sebanyak 350 orang. Mereka lagi kumpul di Lombok. Ia adalah ahli tafsir Quran —yang juga hafal Quran— lulusan Al-Azhar. Sampai mendapat gelar doktor di sana.
Ia adalah Tuan Guru Bajang. Gubernur NTB pada waktu Mandalika diputuskan untuk balapan MotoGP.
Hebat. Sebagai acara balap motor, Mandalika telah jauh melampaui batas-batas asap knalpotnya. (*)
Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul: Tuhan Matahari
MS
Group lippo kinerja sahamnya masih bobrok setelah dulu di promote lewat kode "Bandar L", hmmmm. Masak kalah sama MSIN, SUPR, HRUM, DSSA. Padahal GoTo juga sudah masuk ke sana, ke MPPA. Apa ini trik saja iya.
Udin Salemo
Sekarang grup kelapa sawit dan grup tambang batu bara & nikel unjuk gigi. Sabar aja. Ada musimnya. Grup lippo akan mengeluarkan jurus saktinya ketika saat yang tepat. Diam bukan berarti kalah.
Mbah Mars
Mbah Koplak "pepayon" ceramah dalam acara aqiqohan. Begini inti ceramahnya: "Bapak2/Ibu2/saudara2, anak yg ideal itu bernilai 1000. Nol pertama berbadan kuat dan sehat. Namun badan sehat saja itu ibarat angka nol. Tidak ada harga. Nol kedua adalah cerdas. Nol ketiga adalah trampil. Nah, anak yg sehat kuat, cerdas dan trampil itu ibaratnya sudah dapat nol 3 (000). Supaya 3 nol itu bernilai kasihlah angka 1. Jadilah anak tersebut bernilai 1000. Angka tersebut adalah agama" Mbah Koplak berhenti sejenak. Nyeruput wedang jahe. Kemudian ia melanjutkan,"Bapak2/Ibu2...singkat cerita, anak yg qurrata a'yun itu rumusannya adalah BERFISIK AFRIKA, BEROTAK JEPANG, SETRAMPIL TIONGKOK DAN BERHATI MEKAH" Hadirin yg datang manggut2. Tiba2 Jabrik berdiri, "Indonesia kebagian apa dong Mbah ? kok semua diborong negara luar ?" "Emmmmm...kita .... anu...anu...juara komentar", jawab Mbah Koplak.
Sri Wasono Widodo
Anda sudah tahu, energi fosil menimbun energi selama jutaan tahun. Manusia menguapkannya dalam sekejap menjadi polutan. Anda sekarang juga sudah tahu, power bank raksasa dan baterei mampu menimbun energi matahari selama sehari dan menjadikannya energi yang bersih dari polutan. Otak manusia yang secerah matahari mampu melakukan revolusi seperti itu. Namun ada juga otak manusia yang mampunya hanya menimbun minyak goreng selama beberapa minggu lalu mengeluarkannya ketika harga membumbung. Ke depan energi matahari semakin penting. Bravo pawang hujan, go internasional.
Jeka Reader
Tuhan Matahari adalah judul yang nakal dan menggoda. Tuhan yang menciptakan Matahari berikut pawang pasang hujannya. Elon Musk bisa menciptakan Tesla dan pabrik power bank pengisi baterai tapi jangan lupa sama eksistensi pawang hujannya. Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi kalau Toyota dan semua branded mobil ternama di planet ini memberikan job pada Disway. Mengumpulkan seluruh pawang di Indonesia termasuk yang di Mandalika dan memindahkan hujan kelokasi pabrik power bank Tesla. Now sang Matahari yang di Tuhankan jadi tidak berdaya. Elon Musk harus negosiasi dengan Disway atau DNN untuk mencegah malapetaka ini.
Leong Putu
Otak juga pemberian Tuhan - asal mau memakainya. ====== Percuma punya otak, kalau tidak punya kemaluan. Tidak ada guna punya kemaluan, kalau gak fungsi. Kemaluan gak harus besar. Besar atau kecil gak masalah, yang penting rasa. Setidaknya malu karena digaji pakai uang rakyat. Mbok ya mbela rakyat. .... Pak P : "Saya sudah mbela rakyat...! !". Pak L : "Rakyat yang mana Pak ?"... Pak P : "Rakyat yang bayar pajak lah..". "Pajak yang besar". Pak L :" Kalau saya Pak ?". Pak P :" Emang kamu bayar pajak?". Pak L :" nganu...nganu..nganu Pak..". Pak P :" Halaaaaaah... gitu kok ngaku-ngaku uangnya pakai menggaji saya.....! ! !".... Pak L :"#@%#&#%@"
Yuppi Apriamin
anda ini tipikal orang indonesia banget.. di wc umum smpai harus dipasang tulisan "dilarang membuang sampah tissue, pembalut dll ke dalam kloset". Harus ada aturan yang jelas. Padahal, cukup pakai otak aja bisa. Jangan sampai sampah menyumbat toilet. Cukup pakai otak aja bisa. Impor barang yg notabene sudah diproduksi dalam negeri itu dungu sekali.
Amat Kaselanovic
Berita sela! Sponsor mau lewat. Dipecat IDI, Eks Menkes Terawan Tak Bisa Lagi Urus Izin Praktik. selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6001796/dipecat-idi-eks-menkes-terawan-tak-bisa-lagi-urus-izin-praktik.
Otong Sutisana
Udah yangka pasti hoaak....eh ternyata....dan ternyata....
Rikiplik
#303 Barusan baca berita online, kemungkinan ada indikasi pertamax cs mo naek harga, coz harga keekonomiannya skrg sudah 14-16rb seliter. Semoga naeknya ga kebangetan. Klo pertalite ya ga tau deh.. Yg punya mobil/motor listrik kayaknya bakal adem2 aja.. sepanjang harga kwh listrik jg ga naek signifikan. hehehe..
sigit
Revolusi energi dulu api-kayu- lalu minyak-batu-gas- kemudiann matahari-gak lama lagi air- hingga angiin dan terakhir energi pikiran ...
Mirza Mirwan
Saham Tesla naik. Tapi, kok, barusan iseng-iseng saya tengok di Forbes, kekayaan Elon Musk di perdagangan saham kemarin berkurang US$779 juta. Memang masih nangkring di puncak deretan miliarder dengan total kekayaan US$270,1 miliar. Yang kekayaannya bertambah, selain Mark Zuckerberg di urutan 14 (+US$770-an juta), juga ada Robert Hartono di urutan 69 (+US$63juta) dan Michael Hartono di urutan 72 (+US$61juta). Tidak usah disebutkan berapa total kekayaan duo Hartono itu. Ntar bikin Ummi Hilal tambah stres.