COWASJP.COM – YOGYAKARTA – Jika hajat peringatan 100 hari wafatnya seniman teater Yogyakarta, Azwar AN menjadi hajat akbar, lebih karena almarhum memang seniman besar. Karena itu pula, seniman-seniman besar kota Yogya turut ambil bagian dalam acara bertajuk “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN”.
Kegiatan yang berlangsung Kamis, 31 Maret 2022 di Societet, Komplek Taman Budaya Yogyakarta (TBY) itu, akan diwarnai penampilan Emha Ainun Nadjib, Hj. Sitoresmi Prabuningrat, Prof Dr Hj.Yudiaryani, MA, dan ratusan seniman lain. “Sungguh di luar dugaan, antusiasme para seniman Yogya dalam ‘nyengkuyung’ hajatan 100 hari papa. Atas nama pribadi dan Teater Alam, kami menghaturkan banyak terima kasih,” ujar Erna Azmita AN, putri kedua Azwar AN yang juga Ketua Perkumpulan Teater Alam Yogyakarta.
Selain dukungan para seniman, Nana, panggilan akrabnya, juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mendukung kegiatan ini melalui Dinas Kebudayaan DIY. Tak terkecuali, ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa ia sebut satu persatu, dalam mendukung dan membantu hingga terselenggaranya acara ini.
“Ibarat patah satu tumbuh seribu, kami berharap spirit almarhum tidak saja menyemangati anggota Teater Alam dalam berkarya, tetapi juga para seniman lain. Saya kira, papa tidak hanya milik Teater Alam, tetapi milik Yogyakarta dan Indonesia,” tambahnya.
Acara “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN” dikemas dalam delapan sajian kreatif para seniman Yogyakarta. Yang pertama adalah “Melukis Bersama Azwar AN”. Kegiatan ini akan diikuti kurang lebih 100 pelukis Yogyakarta. Mereka akan melukis bersama dengan satu tema “Azwar AN” di area sekitar Taman Budaya Yogyakarta, siang hingga sore hari tanggal 31 Maret 2022. Kegiatan ini dikoordinir oleh Chamit Arang Baru dan Tatang Maruto Paksi.
Yang kedua, “Mantra Doa” oleh Bambang Nursinggih, anggota Teater Alam yang juga Ketua Sanggar Sekar Pangawikan dan Ketua GPMB DIY (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca). Seniman yang juga penulis geguritan (puisi bahasa Jawa) ini bersama Sekar Pangawikan memiliki jejak karya yang sangat panjang. Ciri khas “umbul donga” melalui tutur bahasa Jawa yang ritmis dan puitis, membuat siapa pun yang mendengar larut dalam suasana khidmat.
“Mantra doa dan rangkaian acara lain, diselenggarakan malam harinya pada 31 Maret 2022,” ujar Nana.
Rentetan acara selanjutnya adalah pentas monolog “Azwar AN Manusia Teater” yang dibawakan “AN Family” (keluarga Azwar AN). Naskah monolog ditulis Roso Daras, anggota Teater Alam yang menekuni dunia tulis menulis sebagai jurnalis dan penulis buku. “Mas Daras juga yang menginisiasi penerbitan buku Trilogi Teater Alam, sehingga kami memiliki setidaknya catatan mengenai sejarah Teater Alam dan profil papa Azwar,” kata Nana.
Sajian keempat adalah pentas pantomim oleh Reza dan Renny AN, putri bungsi Azwar AN. “Karena setiap hari melihat om-om dan tante-tante, mas-mas dan mbak-mbak latihan teater, mau tidak mau kami putra-putri Azwar AN juga ikut-ikutan berteater, meski tidak sedalam papa dan mama. Nah, adik saya, Renny kebetulan menyukai pantomim,” tambahnya.
Selanjutnya, ada penampilan kelompok musik Samya. Iringan musik Samya akan mewarnai hampir keseluruhan pertunjukan malam itu. Dalam formasi tampak para pemusik Jojo Sae, Ki Mujar Sangkerta, B’djo Ludiro, B. Raya, Iwan Nabe, Ibnu, dan Saronto.
Tari dan Puisi juga akan menjadi suguhan para seniman Yogya memperingati 100 Hari Wafatnya Azwar AN. Di sajian tari, akan dibawakan Anter Dance. Sedangkan, untuk pembaca puisi, akan tampil para seniman Yogya. Sekadar menyebut nama, antara lain Evi Idawati, Oka Swastika Mahendra, Luwi Darto, Nonodiono W, Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum, Jedink Alexander, dan masih banyak lainnya.
Azwar AN
Dua aktor gaek Teater Alam, Gege Hang Andhika dan Yono Gandem juga akan tampil dalam “Dramatic Reading”. Mereka selalu mendapat casting penting dalam banyak repertoar Teater Alam. Keduanya memiliki karakter vokal yang kuat.
“Last but not least, juga ada penampilan wayang milehnium wae Ki Mujar Sangkerta. Dalam penampilannya, Ki Mujar mengajak serta Syam Chandra dan Mai Intan Aprillia untuk ikut memainkan wayang-wayang milehnium,” kata Nana.
Special performance malam nanti, juga menampilkan dosen musik, pimpinan Kelompok Musik Etnik Kontemporer Gang Sadewa, Dr Memet Chairul Slamet, serta pemain biola Panji Karno. Masih ada lagi sajian musik Shin, Arya, Aksal, dan Dimas serta penampilan Sasana Vokalia yang menampilkan 25 penyanyi cilik bersama Bunda Miftah.
“Keseluruhan acara dikomandani Nano Asmorodono sebagai Pimpro, dibantu mbak Annastasia sebagai Sekretaris dan mbak Elizabeth Naning Kartaatmaja sebagai Bendahara,” ujar Nana pula. (*)