COWASJP.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak tertawa sumringah. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Di depannya, seorang bikshu terlihat menaiki tangga teratas di Candi Borobudur. Sepertinya sedang menyambut dan merayakan Hari Waisak.
Di belakang Ganjar, ada Sedulur Papua. Seorang ibu dengan seorang anaknya. Lalu, di sana, kenapa ada Pasukan Densus 88 dengan senjata lengkap?
Di sudut lain, ada perempuan tertawa lepas. Dan ada sepasang mata mengintip di balik lubang. Juga ada pria garang bermata biru dengan tatapan tajam. Nanar. Padahal di dekatnya ada seekor induk orang hutan sedang bercengkerama penuh kasih sayang dengan anaknya. Juga ada kuda yang berdiri tenang.
Lalu.... di bagian lain ada perancang busana memamerkan karyanya. Juga arsitek yang menunjukkan rancangan taman yang sedang dia kerjakan. Ups! Ada pula pematung yang menunjukkan konsep rancangan patungnya.
Lengkap sekali. Apa sih yang sedang terjadi? Sedang "Waisak-an" kah? Tapi kenapa yang tampak hanya satu biksu?
Berpose di depan Ganjar yang tertawa dan Densus 88.
Bukan. Waisak memang berlangsung di Borobudur. Juga Candi Mendut dan Pawon. Tapi suasana di atas adalah suasana di Pawon yang bukan candi yakni Pawon Teh Tudung.
Ya. Semua itu sedang "berlangsung" di Pawon Teh Tudung. Tempat wisata kuliner dan wisata alam yang dilengkapi penginapan yang berada di Lereng Sumbing, Windusari, Magelang.
Ganjar Pranowo sedang tertawa di Pawon Teh Tudung (PTT). Itu adalah karya Barlin Srikaton yang dipamerkan di Pameran Drawing "Quarto" di Pawon Teh Tudung. Ini pameran serentak di 7 tempat oleh GoART Drawing.
Jika di PTT ada Ganjar, di lokasi pameran lain ada Jokowi (Studio Kayu, Imogiri) dan Susi Pujiastuti (Teh Robusta, Jogja). Di Rumah Banjarsari Solo, Rozy Gallery Bantul, DhogArt Rumah Seni Bantul dan Daliya Art Gallery Kalasan ada banyak tokoh lain.
Sedangkan Biksu di Candi Borobudur yang beraksi di "depan" Ganjar adalah drawing karya Erwan Widyarto. Sedulur Papua karya Moelyoto, Denpasar. Densus 88, karya Wasis Subroto, Jogja. Perempuan tertawa lepas (Herlina Jo), yang sedang mengintip (Berlianingtyas) dan mata tajam (Yoset Wibowo).
Ya, semua itu bisa dinikmati sambil nyeruput teh atau kopi di Pawon Teh Tudung hingga 31 Mei. Perhatikan jadwal buka di tempat wisata kuliner dengan udara sejuk ini: jam 11.00-18.00 WIB. Hari Senin libur, kecuali tanggal merah.
Kepala Dinas Pariwisata Surakarta saat membuka pameran di Rumah Banjarsari Solo.
Pameran serentak ini di masing-masing tempat dibuka pada Minggu (15/5) sore yakni empat lokasi. Sedangkan tiga lokasi lainnya pada 17 Mei 2022.
Di PTT pameran dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein. Di Teh Robusta dibuka oleh Gunawan Bonaventura (seniman grafis), di Studio Kayu Imogiri oleh Joko Purnomo (wakil bupati Bantul) dan di Rumah Banjarsari oleh Aryo Widyandoko (Kepala Dinas Pariwisata Surakarta).
Di PTT, Slamet Ahmad Husein menegaskan tiga kunci pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif terlihat dalam event Pameran Drawing GoART. Apa yang dilakukan oleh kelompok ini benar-benar sangat sesuai dengan strategi pengembangan pariwisata saat ini.
"Ketiga kunci tersebut adalah adaptif, kreatif inovatif dan kolaboratif. Dan Pameran yang digelar di Pawon Teh Tudung ini, beserta enam tempat lainnya, ini merupakan bentuk adaptasi. Juga satu hal yang kreatif, itu pasti. Dan pameran ini terwujud pasti karena kerja kolaborasi banyak pihak," ujar Slamet Achmad Husein.
Pameran Drawing Quarto di 7 lokasi ini diikuti perupa dari 7 kota yakni Magelang, Jogja, Wonosobo, Solo, Jakarta, Surabaya dan Denpasar. Masing-masing perupa membuat gambar 7 buah, disebar di 7 lokasi.
Suasana pembukaan Pameran Drawing di Stuido Kayu
Achmad Husein juga mengapresiasi kegiatan pameran yang dikaitkan dengan pariwisata. Dan dilakukan di lokasi daya tarik wisata. "Ini langkah yang sangat sadar pasar. Sesuai dengan tren pariwisata saat ini," tambah alumnus SMA Babarsari, Sleman, Jogja ini.
Tren wisatawan saat ini, lanjut Husein, menyukai alam terbuka, tertarik pada wisata minat khusus seperti yang dikembangkan Pawon Teh Tudung dengan penginapannya. Husein berharap kegiatan senirupa ini dapat mendukung pengembangan pariwisata di Magelang.
Ahmad Husein datang bersama Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Gunawan Andi dan sejumlah staf. Saat membuka pameran, Husein mendapat cenderamata drawing "Dusun Butuh" atau "Nepal van Java" karya Erwan Widyarto.
Suasana pembukaan pameran di Teh Robusta.
Usai membuka pameran, Husein dan Andi mengaku sangat terkesan dengan suasana Pawon Teh Tudung. Apalagi saat bulan purnama. Andi tampak sibuk memotret Husein dengan latar belakang bulan purnama.
"Ini indah sekali. Bulan purnama bulat bundar terlihat megah. Main gitar, menggelar tikar, sembari pesan makan di sini...wow bikin sukma bergetar.... Asli, ini keren sekali. Ini potensi luar biasa yang bisa dijual menjadi paket menginap khusus saat purnama...." saran Andi. (*)