COWASJP.COM – IA membeli hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri: senjata api. Semiotomatis. Sekaligus dua buah.
Hari itu ia memang sudah boleh memiliki senjata api. Umurnya sudah masuk 18 tahun. Ia sudah kelas 3 SMA. Sudah hampir tamat. Dalam hitungan hari.
Salvador Ramos, si siswa SMA, juga tidak punya catatan kriminal. Juga bukan anak yang aneh-aneh, kecuali bajunya.
Maka toko senjata akan dengan senang hati melayani pembeli seperti Ramos.
Saya punya pengalaman. Beberapa kali masuk toko senjata seperti itu. Di berbagai kota di Amerika. Bersama teman soulmate saya di sana: John Mohn.
Tidak ada prosedur apa pun untuk membeli senjata. Kecuali menunjukkan umur. Bagi yang masih terlihat remaja. Tanpa perlu copy KTP. Saya juga pernah menghadiri pameran besar penjualan senjata di Nashville, Tennessee. Bebas sekali.
Ramos juga membeli banyak peluru. Lengkap dengan rompi dan ranselnya.
Senjata hadiah ulang tahun itulah yang ia pakai menembak neneknya sendiri. Yang justru mengasuhnya sejak kecil. Lalu menembaki siswa SD. Tidak jauh dari rumah Sang nenek. Sebanyak 19 siswa SD di situ tewas. Demikian juga 2 orang guru mereka. Banyak lagi yang terluka. Termasuk seorang polisi.
Saya sebenarnya tidak ingin menulis drama ini. Anda sudah tahu semua itu. Dari tulisan pembaca Disway, Bung Mirza, dua hari lalu. Saya kalah cepat dengannya. Tapi Mirza tak kunjung muncul lagi dengan laporan lanjutannya. Justru saya yang ganti penasaran: seperti apa peristiwa itu.
Saya pun membuka banyak media di Amerika. Khususnya di Texas. Lebih khusus lagi di San Antonio –kota terdekat dengan lokasi peristiwa.
Setelah mendalami peristiwa itu saya pun ragu: apakah perlu menuliskannya. Peristiwa ini memang tragis sekali. Tapi tidak ada yang baru. Begitu lagi. Begitu lagi. Bahkan sebuah media, The Onion, –media spesialis satire– sengaja memuat headline dengan bunyi yang sama. Sudah sebanyak 21 kali. Selama 8 tahun terakhir. Begitu seringnya penembakan masal seperti itu.
Pengulangan judul besar seperti itu menandakan bahwa media tersebut marah. Medis menulis judul besar-besar agar jadi pusat perhatian. Lalu ada kebijakan baru. Keadaan pun berubah.
Tapi soal penembakan masal di Amerika ini terus saja berulang. Ditulis dengan judul besar-besar pun tetap masih terjadi lagi. Dan masih akan terjadi lagi.
Reaksi para politisi pun masih sama: ''Peristiwa ini jangan sampai terjadi lagi. Ini harus yang terakhir kali terjadi di negeri ini.''
Salvador Ramos. (FOTO: Texas Department of Public Safety - independent.co.uk)
Nyatanya itu bukan yang terakhir. Masih terus berulang. Begitu seringnya. "Rata-rata sebulan dua kali terjadi penembakan di sekolah," tulis The Onion. Belum lagi yang di luar sekolah.
Tahun ini sudah kita lewati selama 146 hari. Sedang penembakan masal sudah terjadi 213 kali.
"Tidak ada yang menghentikannya. Negeri ini memang membolehkannya," tulis media yang lain.
Dulu penembakan seperti itu terjadi di kota-kota besar. Seperti New York. Bisa dimaklumi. Sebagai akibat tekanan kota besar. Belakangan banyak juga terjadi di kota kecil. Bahkan sangat kecil. Seperti yang sekarang ini: di Uvalde. Sangat kecil. Dan terpencil. Kota agak besar terdekat pun masih 80 Km. Di arah timurnya. San Antonio tadi.
Kota mini Uvalde hanya berpenduduk 16.000 orang. Kalau di Jawa itu hanya satu desa. Lokasinya dekat perbatasan Texas dan New Mexico. Dekat juga dengan perbatasan Meksiko –sekitar 60 km.
Yang membuat kota ini ''hidup'' karena ada markas polisi perbatasan. Yang menjaga perbatasan dua negara. Kehidupan yang lain: inilah tempat kelahiran bintang film terkenal. Ia pemenang hadiah Oscar. Matthew McConaughey. Umur 52 tahun. Film drama komedinya banyak yang top: The Wedding Planner atau Ghosts of Girlfriends Past atau How to Lose a Gay in 10 Days. Lewat semua itu ia meneguhkan citra sebagai simbol seks.
Tentu ia berkomentar soal drama di kampungnya itu. Ia ingin maju sebagai calon gubernur Texas tahun ini.
Sedih. Pilu.
Di kota sekecil dan sedamai Uvalde harusnya tidak terjadi kebrutalan seperti itu. Apalagi Uvalde juga di pegunungan. Dan lagi penduduknya mayoritas keturunan Spanyol: lebih 70 persen. Tidak ada konflik sosial. Tidak ada ketegangan ras.
Tapi ada Ramos.
Yang hidup bersama neneknya –tanpa Mirza menyebutkan di mana orang tuanya. Ramos marah pada neneknya itu: ia tembak dengan senjata barunya.
Celia Martinez Gonzales mengalami kondisi kritis setelah ditembak cucunya sendiri: Salvador Ramos. (FOTO: Facebook - nypost.com)
CNN berhasil menelusuri jejak digital Ramos.
Begitu menembak sang nenek, Ramos mengirim text ke seorang gadis 15 tahun nun jauh di Eropa. Ramos kenal gadis itu lewat medsos.
"Saya baru menembak nenek. Ia menjengkelkan. Menelepon AT&T mengenai telepon saya," begitu kira-kira bunyinya. Dengan bahasa Inggris singkat-singkat. Pakai bahasa slang. Khas anak remaja.
"I love you," tulis Ramos ke ''pacar'' antar benuanya itu.
CNN berhasil mewawancarai gadis itu. Atas persetujuan orang tuanyi. Dengan hasil wawancara yang sangat terbatas.
Dari hubungan jarak jauh itu diketahui bahwa Ramos tidak selesai dengan neneknya. Ia dalam perjalanan ke sebuah SD. Untuk melakukan penembakan berikutnya. Ia sampaikan rencana itu ke sang Pacar. Tanpa menyebut SD yang mana.
Sasaran berikutnya ternyata SD Robb Elementary School. Kelihatannya itu disengaja. Bukan kebetulan karena mobilnya terperosok di parit dekat sekolah itu.
Mobil pikap Ramos memang diketahui berada di parit besar yang tanpa air itu. Semula diduga ia mabuk. Lalu terperosok. Lalu ia melihat ada SD di dekatnya. Ia ngamuk di situ.
Tidak begitu.
Rupanya ia sengaja ke SD itu. Itulah tempatnya sekolah dulu. Maka mobilnya ia perosokkan di dekat situ.
Kompleks SD ini berada di pinggir kota. Tidak ada lagi rumah di sebelah selatan atau baratnya. SD itu sudah yang paling pinggir. Sepi.
Itu tergolong SD besar. Bangunannya besar seperti universitas kecil di negara kita. Fasilitasnya lebih lengkap. Ada hampir 600 siswa di sini. Hanya kelas 2 sampai 4.
Setelah ''parkir'' di parit, Ramos bergegas meninggalkan mobilnya. Membawa senjata. Pakai rompi. Memanggul tas ransel. Ia seperti sosok petugas keamanan.
Dari parit itu Ramos menuju pintu belakang sekolah. Yakni pintu Barat. Ada polisi sekolah yang menjaga pintu itu. Mereka adu mulut. Ramos lolos. Masuk koridor sekolah. Lalu masuk kelas. Tidak pilih-pilih. Ia tembaki murid yang ia lihat. Lalu salah satu guru wanita. Sudah 17 tahun mengajar di situ. Satu guru lagi. Wanita lagi. Sudah 25 tahun mengajar. Keduanya tewas di tempat.
Itu pukul 11.30.
Anak-anak sekolah sebenarnya sudah dilatih menghadapi peristiwa seperti itu. Begitu seringnya terjadi. Tapi senjata itu semiotomatis.
Begitu banyak nyawa remaja melayang. Begitu tumpah darah mereka.
Banyak opini mempertanyakan polisi sekolah di pintu belakang itu. Bagaimana bisa, Ramos bisa lolos dari penjagaannya. Tanpa ada terdengar tembakan sama sekali.
Soal ini belum terungkap. Masih didalami oleh kepolisian di atasnya.
Tapi bisa jadi ia masih sempat memberi laporan cepat ke polisi. Bantuan petugas tiba dalam waktu cepat. Termasuk personel dari polisi penjaga perbatasan.
Merekalah yang berusaha menundukkan Ramos. Ramos melawan. Terjadi tembak-menembak. Salah satu polisi perbatasan itu kena tembak. Ia sedang mengambil posisi di antara Ramos dan siswa. Untuk melindungi agar korban tidak bertambah.
Dor! Ramos pun terkapar. Kena tembak. Tewas. Selesai. Tidak akan bisa diungkap motif yang membuatnya begitu.
Sampai kelak ada peristiwa yang sama. Dalam waktu dekat.
Menurut media di sana, Ramos beberapa kali berhenti sekolah. On-off. Ia lantas bekerja sore di restoran fast food Wendy's di kota itu. Ia punya uang. Ia tabung. Untuk membeli hadiah ulang tahun pada diri sendiri.
Begitu bisa membeli senjata Ramos kirim foto ke teman sekelasnya. Foto dua senjata itu. Ia pun membanggakan penampilan barunya dengan rompi dan ranselnya. "Anda sudah tidak akan kenal saya lagi. Saya sudah berbeda," tulisnya.
Salvador Ramos adalah nama Spanyol. Demikian juga nama dua guru yang ia tembak. Pun nama-nama 19 siswa yang tewas. Sebagian besar berumur 9 dan 10 tahun.
Hari penembakan itu adalah hari kedua sebelum hari terakhir sekolah. Setelah itu sekolah libur panjang. Liburan musim panas. Selama dua bulan.
Karena itu, hari itu, sebenarnya hari istimewa. Siswa boleh pakai pakaian apa saja yang paling disuka. Alas kaki pun bebas. Boleh pakai sandal atau sepatu kesukaan.
Hari itu adalah hari suka ria menjelang liburan. Di kelas biasanya guru hanya mengajak siswa diskusi 'siapa liburan ke mana dan mengapa'.
Bagi yang kelas 4 hari itu adalah hari terakhir di sekolah itu. Untuk pindah ke sekolah menengah.
Hari itu ternyata hari bencana. Seumur hidup tidak disangka ada yang seperti itu di kota sekecil dan sedamai itu.
Ramos, yang bicaranya cadel dan sering di-bully atas kecadelannya itu, adalah pembuat sejarah di situ. Hitam. Kelam. (*)
Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Bubur Jagung
Komentator Spesialis
Solusinya gampang ! Dijadikan nasi jagung saja. Ya nasi jangung madura. Dimakan pakai urap, ikan asin, tahu tempe. Sama sayur labu. Ini sudah patent top nya. Jadi 2 juta ton jagung tsb. digiling jadi kecil kecil. Dicampur 10 ton beras. Jadilah beras jagung. Saya yakin orang kota akan berburu beras jagung. Jagung terjual. Problem solved.
Akagami Shanks
Jika Pak Udin mau membaca buku prospektus tersebut akan ada kesan bahwa Tsel adalah pemodal utama Goto. Meskipun bilangnya kerja sama. Secara teoritis, kok dari dulu Tsel cuma nyuntik dana saja. Tidak melakukan profit taking. Beda sama Goto yang rajin profit taking. Misal lewat jalur konversi itu. Ini juga ada rencana private placement yang rumornya akan membutuhkan fee dari investor ritel. Kemudian jika di hubungkan dengan broker summary, maka akan terlihat. Yang berjualan itu memang sekuritas LG. Kita tau LG itu milik siapa. Dan transaksinya ada pada pasar Nego. Di beli oleh sekuritas CC. Sementara pada pasar reguler ada KZ, dan KI, YU, dan PD. Itu domestik. Iya, saya tidak mengerti apa yang terjadi. Apakah terjadi kong kalikong, saya tidak paham. Tidak memiliki kapasitas untuk memberikan vonis. Itu tugasnya otoritas. Agak kaget sebenarnya ketika coba membaca prospektus perusahaan orang. Biasanya prospektus cuma tak scroll, langsung tak hapus. Cuma kalau sampai ada geprekan ke salah satu @lord of local. Mateng bursa.
Akagami Shanks
Besok coba disway bahas soal Tsel-Goto, itu kasus bagus. Data yang di sampaikan ke publik oleh akun @Fb Agustinus Edy Kristianto sangat sulit untuk di bantah. Apalagi jika data tersebut di koreksi ulang melalui buku prospektus Goto yang bisa di download melalui situs E-IPO. Setelah di download, tinggal gunakan kata kunci (Telkomsel). Jumlahnya ada sekitar 109 posisi dari sekitar 700 halaman prospektus Goto. Tentu, hal pertama untuk menyorot berita ini adalah posisi @Wishnutama. Ada keterangannya pada prospektus. Posisinya apa pada Telkomsel, Tokopedia, dan Goto. "Saya tidak paham, soal rangkap jabatan". "Apakah hal ini di larang atau tidak, kurang paham?". Juga @AndreSoelistyo, selaku bisa di bilang "Investor Relationshipnya" Goto, jika mengacu pada data prospektus IPO. Karena ke suksesannya dalam menarik Investor. Seperti Telkomsel, Astra, dll. Kemudian bola liarnya sepertinya mengarah menuju @BoyThohir selaku Komisaris Utama Goto. Selanjutnya ada beberapa perjanjian antara Tsel-Goto. @11pasal dalam catatan saya. Tidak mengerti mengenai hal ini. Sering di sebutkan "memiliki kesamaan anggota dewan komisaris dengan emiten". Itu tertulis jelas dalam buku prospektus Goto. "Mungkin kesamaan suka bisnis, kan orang bisnis". Terakhir ada aksi korporasi antara Tsel-Goto. Mulai pembuatan Pt Games Karya Nusantara, pertukaran data. "Kurang paham juga pada bagian ini, pertukaran atau penjualan data". Dan beberapa aksi korporasi lain yang tidak saya pahami. Seperti konversi.
Heiruddin Arafah
Tulisan ini mewakili ide tulisan di kepala. Jadi saya tidak perlu menuliskannya.
thamrindahlan
Menjadi pertanyaan besar mengapa mafia perdagangan tidak tertarik mainkan jagung apakah bersebab takut tersinggung,...hahahaha
edi hartono
Harga komoditas naik turun membentuk siklus. Lihatlah harga batubara sekarang diatas 300 padahal beberapa tahun yg lalu harganya 50. (Wow. Naik 6xlipat) Produsen cuan lebar lalu berlomba genjot produksi. Ketika produksi berlebih lalu harga akan dibanting. Tentu dipengaruhi juga siklus ekonomi dan geopolitik. Harga komoditas pertanian pun membentuk siklus. Ketika menguntungkan maka para petani menanam dimana2. Ketika panen raya stok berlebihan maka harga akan turun. Ingatkah Anda dengan porang? Sekarang harganya bagaimana? Alangkah sedapnya jika untuk komoditas pertanian ini bulog dimajukan lagi. Bulog punya manajemen dan support pemerintah sehingga bisa membentuk sistem penyimpanan yg tahan lama. Bulog bisa setting harga batas bawah pembelian. Ketika harga di pedagang merugikan petani, maka bisa jual ke bulog. Logikanya mudah dijalankan karena masa panen itu 3-4bln sekali. Siklusnya singkat sehingga masa simpan juga gak lama2 banget. Jadilah bulog sbg ujung tombak yg bisa menjaga semangat petani karena bisa mengendalikan siklus. Pun jika dipikirkan lebih jauh, hubungan suami istri juga ada siklusnya. Pada satu waktu anda dan pasangan ingin sekali bercinta. Sesudah melaksanakan gejolak itu maka minat akan turun. Kemudian beberapa hari lagi keinginan itu akan naik lagi. Begitulah anda dan juga istri anda. Namun untuk siklus yg satu ini, jika ada masalah jangan coba2 menelpon bulog untuk membereskan ya. Anda harus berjuang keras membereskannya sendiri, wkwkwk.
Hendri Ma'ruf
Pak Dahlan tercinta, saya bermaksud mengambil sebagian tulisan bapak sebagai contoh untuk calon buku saya. Masih lama terbitnya karena nulisnya saya sambi. Bagus sebagai contoh dari puncak tangga kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu informasi. Boleh ya pak. (Rencananya, calon bukunya ada di bidang pengembangan manajemen.) Matur nuwun.
bagus aryo sutikno
BOLEH. Izin diberikan. Loss thok iki. Yang penting cantumkan sumbernya, agar anda juga mendapat feed back yg baik.
Sutikno tata
Di Lampung harga jagung tidak pernah menyentuh limangewu.. kisaran telongewu.. disana masih beruntung.. padahal ada beberapa pabrik pakan ternak.. harusnya ini lebih nyesak didada.. apalagi ceritonya pas ngelencer lebaran..
Putu Abdul Jabbar
Catatan harian dahlan ini sudah sangat mengganggu.. hidupku jadi kacau kalau ndak buka, kadang kayak hitung kancing..buka..ndak..buka .ndak, naluri yang menang..buka, kecewa lagi..isinya selalu sama.. ga ada berita basi... semua menarik, esoknya kucoba tekad.. pertama baca iklan, iklan ,iklan...baru komentar, baru catatan abah...kecewa lagi... tak kuat ..ternyata tulisan abah sudah menyandu... hiiih, eh jangan2 iklan seronok dan admin yang hiiiiih ..emang sudah disetting ya...
Mirza Mirwan
Saya punya penalaman eksotis dengan jagung. Sebenarnya sejak kecil saya tidaÄ· suka jagung. Baik dibakar, direbus atau dijadikan "grontol" -- jagung kering direbus lalu dicampur kelapa parut. Saat musim paceklik, ketika banyak tetangga yang makan "orog" (nasi jagung) atau "thiwul" (nasi dari tepung gaplek/singkong kering), keluarga saya tetap bisa makan nasi. Pada tahun 1976, saat libur semester, saya kelayaban ke rumah kawan kuliah di Ngawi -- naik motor. Nginap semalam. Esoknya ingin ke rumah teman kos (bukan kawan kuliah) di Tuban. Maksud hati mengambil jalan pintas, biar cepat, ternyata malah sering menemui jalan belum beraspal. Berdebu. Maklum, musim kemarau. Syahdan memasuki wilayah Kecamatan (kalau tak salah ingat) Tambakboyo, perut benar-benar terasa lapar. Saya mampir ke sebuah warung di sebuah desa yang menghadap perladangan. Jalannya juga belum beraspal. Alamak, telanjur masuk ternyata tidak ada nasi. Adanya nasi jagung. Ya udah, iseng-iseng mau nyobain. Dan lauknya....sayur bening daun lembayung, sambal , dan ikan asin. Saya sudah lupa bagaimana rasanya. Yang jelas sangat eksotis. Entah karena enak atau karena lapar, sepiring nasi jagung itu habis tandas. Berapa rupiah bayarnya? Hanya Rp75,- Benar, nggak sampai seratus rupiah. Ya hanya sekali itulah selama 65 tahun hidup saya pernah merasakan nasi jagung. Eksotisme yang membuat saya geli bila mengingstnya.
Ibnu Shonnan
Pahlawan ekonomi sejati NKRI saat ini adalah PETANI padi dan PETANI Jagung. Dua kelompok petani yang tidak ada konglomeratnya. Ataupun pembelanya. Tidak sebagaimana petani lainnya.
Lena Wati
Inget jaman ntuh ntuh, ayam broiler diobral di pinggir jln , gegara jagung / pakan mahal. Seluruh masyarakat Indo ter kaget kaget ternyata eh ternyata jagungpun msh import besar2an kala itu. Salut skrg produksi jagung melimpah, lha koq di sepelehin, keprimen kiye ?
Abu Abu
Yang muda muda emang enak. - jagung muda - mangga muda - kelapa muda - bambu muda - daun muda - janda muda
bagus aryo sutikno
Cara membuat jagung rebus. Bahan : Jagung manis muda. Cara ; Direbus 45 menit. Dahh Pastikan jagungnya manis dan muda agar tidak memerlukan gula. Sebab ada jagung yang janda nanggung, ndak tua ndak muda. Susah open2nane.
Budi Utomo
Betul. Produksi jagung Amerika sekitar 380 juta ton tahun 2021. Disusul Tiongkok sekitar 230 juta ton. Dua negara ini memproduksi hampir separuh jagung dunia. Tapi ya separuhnya berakhir di perut ayam. Padahal kalau manusia mau mengurangi konsumsi daging ayam yang boros jagung dan daging babi yang boros kedelai, dan ada bantuan ke negara-negara miskin rawan pangan, secara teoritis, tak ada lagi manusia yang kelaparan dan kekurangan gizi, karena pasokan jagung dan kedelai yang berlimpah.
Mirza Mirwan
Produksi jagung AS tahun 2021 kemarin sebanyak 15,1 milyar bushel -- 1 bushel setara 25,4kg. Itu berarti sekitar 377 juta ton. Dari jumlsh itu hanya sekitar 13% yang diekspor. Sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak dan unggas, industri pangan (termasuk susu, gula sampai minyak goreng), ethanol dan industri lain yang bahan bakunya jagung. Petani jagung di sana mendapat subsidi untuk pembelian pupuk dan pestisida. Secara nasional mencapai sekitar US$7miliar/tahun. Produksi jagung nasional sekitar 14 juta/tahun. Kementan bilang sudah bisa swasembada jagung. Tetapi kayaknya hanya swasembada untuk kebutuhan industri pakan unggas. Untuk kebutuhan industri pangan tetap saja impor. Konon kualitas jagung produksi dalam negeri belum memenuhi syarat untuk bahan baku industri pangan. Tentang subsidi untuk petani jagung, entahlah, ada atau tidak. Tetapi, setidaknya, pemerintah bisa memperbaiki tata niaga jagung. Bahwa ketika panen raya harga jagung turun, itu wajar saja, sesuai hukum penawaran dan permintaan. Tetapi penurunannya jangan sampai merugikan petani. Akan lebih baik bila ada subsidi untuk pupuk dan pestisida. Percuma ada Dewan Jagung Nasional bila tata niaga jagung masih acakadut.
Juve Zhang
Jagung bukan makanan pokok manusia tapi makanan pokok ayam, jadi ide pak Gubernur betul, lepas saja, dalam ilmu ekonomi ada yg nama nya perputaran uang, semakin cepat putaran semakin bagus ekonomi daerah itu. Kalau India sekarang melarang Ekspor gandum wajar saja, 1,3 miliar penduduk India jangan sampai kelaparan, Eropa sekarang mengurangi makan roti karena gandum langka, ganti makan kentang, bagi Indonesia beras no.1, makan roti ,makan perkedel, makan ayam bukan no.1. Kesimpulan lepas jual ekspor jagung. Cash is King. Kata orang bisnis.
Muin TV
Sebenarnya, berita tentang petani dari zaman TVRI sampai zaman Tv One dan Metro Tv, cuma tiga macam: 1. Musim panen padi/jagung, harga anjlok, petani menjerit. Oeee.... 2. Akibat kkemarau panjang, ratusan hektar sawah gagal panen, petani merugi ratusan juta. 3. Akibat curah hujan yang tinggi, ratusan hektar sawah terendam banjir, petani pun rugi puluhan juta. Beda dengan berita tentang PNS, TNI dan Polri. Seperti ini, "Tajhun ini, pemerintah menaikan gaji PNS, TNI dan Polri sebesar 10%, bla... blla.... Jadi, tulisan Pak Dahlan di atas itu dah niasa banget. Gak ada yang aneh.
Mister Xi
Jagung makin kering makin kurang bobotnya,,, dompet makin kering makin tambah bobotnya,,, bobot kasbon tentunya,,, Wkwk
Hardiyanto Prasetiyo
Perbedaan Jagung dengan Dompet. Jagung semakin kering semakin mahal harganya, bernilai dan pemiliknya pun senang. Sedangkan dompet semakin kering semakin gk bernilai dan pemiliknya pun semakin susah.
Tom Hardy
Manfaat jagung untuk kesehatan yg barangkali bisa berguna untuk admin yg bertubi2 dapat komplain pembaca : 1. Menyehatkan mata (biar lbh teliti) 2. Mencegah depresi (biar gk bunuh diri) 3. Mengendalikan tekanan darah (biar gk tensi tinggi) Tau sendiri komplainnya pembaca rata2 pakai balaghoh, kata2nya indah tp nylekit di hati..wkwkwkwk..
Jimmy Marta
Cukup lama di gorontalo. Wira wiri juga manado. Karena tugas, Alhamdulillah dah sampai indonesia paling utara. Miangas Sangihe Talaud (tapi jangan dikomparasi ya, dg tur abah DI.. hihi). Sepanjang perjalanan di kabupaten kota di gtlo sampai perbatasan sulut ketemunya ladang jagung. Semua bukit bukit di ditanami jagung. Jika selesai panen, bukit terlihat gundul. Dari jauh terlihat seperti tempat bermain teletubis. Kalau dekat gersang. Hujan memang jarang turun. hingga danau lomboto yg legendaris mengering. Suatu saat, tidak terlalu lama diyakini danau limboto akan hapus dari peta. Akan jadi cerita legenda. Kalau program selamatkan limboto tidak realisasi segera, segera dan segera.
jobs 28
Semoga Abah jangan membaca tulisan saya... Mentan bagus tuch Abah.... kerja giat terus.... sunyi senyap.... tanpa manuver politis... padi kt pakde sdh 3 tahun tidak impor.... jagung sudah overload produksi.... sawit jangan ditanya.... Ditunggu swasembada.... garam, gula dan bawang merah.... Ngomongin soal ekspor.... sekarang pajak ekspor untuk komoditi sawit dan turunannya dikenakan 25 % s/d 30 % per 23 Mei kemaren.... artinya di satu sisi dibuka... disisi lain dijepit.... hehe... pakde kita memang pinter kok Abah.... soal ekspor lagi.... biaya freight... karantina dan fumigasi serta cukai kita kelewat tinggi Abah... jd mash kapaj bersaing dengan megara lain.....
Johannes Kitono
Jagung ( Zea Mays ) berasal dari Mexico dan dibawa oleh Portugis ke Indonesia pada abad ke 16. Jagung adalah tanaman komoditi yang harus ikut "Hukum Besi*, harganya tergantung dari Supply dan Demand. Jagung sebagian dikonsumsi oleh manusia, tetapi lebih banyak dipakai sebagai bahan baku pakan ternak atau Feedmil yang produksinya sekitar 20 juta ton/ tahun.Dimana sekitar 50 % bahan bakunya adalah Jagung. Ketika harga Jagung Rp.7.000,-/ kg banyak peternak ayam demo karena tidak sanggup beli pakan ayam yang naik harganya. 70 % dari cost per kg Ayam berasal dari pakan. Hasilnya banyak peternak yang bangkrut. Now di Dompu harga Jagung jatuh karena panen berlimpah. Dan petani belum demo karena masih ada sisa laba. Sebaiknya Deptan via Bulog menampung hasil panen prtani dengan tetapkan floor price, dimana petani masih ada untung sesudah dipotong costnya. Then, baru dilepas lagi ke Feedmil saat harga pasar tinggi. Kalau jagung domestik mahal Bulog bisa impor dari LN yang costnya lebih murah. Dengan demikian baik petani Jagung maupun peternak ayam sama sama happy. Petani Jagung dapat insentip dari panennya. Peternak ayam tetap survive karena harga ayamnya tidak merosot dan rugi. Kalau masih belum bisa atasi masalah begini. Lebih baik juragan Disway usul ke Presiden Jokowi ganti Menteri Pertanian dengan komentator Disway.
Johannes Kitono
Dulu ada pengalaman tanam jagung merk BISI dilahan 1,2 Ha ex sawah Blayu Tabanan, Bali. Menurut brosur dan penjelasan dari teknisi BISI masa tanam sekitar 100 hari bisa menghasilkan panen sekitar 10 ton. Tentu saja semangat dan pakai jasa petani untuk bajak, tanam dan mupuk dsbnya. Supaya tongkolnya bisa 2 a 3 satu lubang harus 2 biji benih. Dan satu ha menghabiskan sekitar 9 kg benih. Teknisi secara berkala berkunjung ke lokasi dan gratis tanpa biaya. Nah pada bulan ke 2 menjelang ke 3 datanglah masalah. Ada hama yang namanya tikus berbondong bondong menggerogoti batang pohon jagungnya. Ketika ditanya petani bilang tidak bisa apa apa. Tidak berdaya. Dikiri kanan sudah tidak ada sawah dan saat itu lahan jagung adalah sumber makanan predator disana. Dan untuk mengatasi hama, Ada yang usul supaya pinjam Keris Raja Ubud keliling lahan jagung. Mungkin hama tikus juga termasuk rakyatnya Sang Raja. Ketika ditanya ke pakar pertanian ternyata caranya sederhana. Kalau mau tanam jagung dan ingin panen. Harus tanam secara bareng bersama dengan lahan kiri kanannya. Jadi distribusi hama tikusnya juga bisa berbagi. Dan penjelasan itu logis dari pada Keris Raja Ubud, yang tidak jelas bgmn cara meminjamnya
Budi Utomo
Bagaimanapun juga, sawit menghasilkan edible oil tertinggi minimal 25% dari buah segarnya. Jagung paling pol hanya 20% dari jagung yang sudah pipilan tanpa bonggol. Itulah sebabnya Palm Oil paling murah dan paling banyak produksinya secara global. Karena bagaimanapun, harga bagi konsumen adalah parameter pertama. Kualitas parameter kedua. Minyak jagung pasti lebih mahal ketimbang minyak sawit.
Komentator Spesialis
Solusinya gampang ! Dijadikan nasi jagung saja. Ya nasi jangung madura. Dimakan pakai urap, ikan asin, tahu tempe. Sama sayur labu. Ini sudah patent top nya. Jadi 2 juta ton jagung tsb. digiling jadi kecil kecil. Dicampur 10 ton beras. Jadilah beras jagung. Saya yakin orang kota akan berburu beras jagung. Jagung terjual. Problem solved.
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id