COWASJP.COM – Menteri Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas mengharapkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak sekadar menjadi alternatif bagi pelajar. Tapi juga menjadi destinasi dalam melanjutkan pendidikan di Indonesia.
Hal ini disampaikan saat membuka seminar moderasi beragama dengan tema: “Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Kehidupan Beragama Yang Moderat”. Di hadapan Sivitas Akademika IAIN Ponorogo pada Sabtu 18 Juni 2022.
“Sungguh luar biasa saya lihat IAIN Ponorogo ini, saya harapkan IAIN Ponorogo segera bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri. Karena mahasiswa IAIN Ponorogo tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan, tetapi juga ilmu keagamaan”, ujar Gus Yaqut -- sapaan akrab menteri agama.
Dalam kegiatan seminar ini Gus Yaqut mengingatkan kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Agama, khususnya Sivitas Akademika IAIN Ponorogo, untuk tidak ikut serta dalam hingar bingar dunia politik yang sering menjadikan agama sebagai alat untuk merebut kekuasaan.
“Situasi kebangsaan saat ini tidaklah mudah. Apalagi mendekati tahun-tahun politik, karena kita dihadapkan pada tantangan kebangsaan yang sering menghubungkan Pancasila dengan nilai-nilai agama.”
Dalam pemaparannya, menteri agama menyampaikan mengenai adanya klaim agama di kalangan masyarakat dan masih ada yang mempertanyakan konsensus kebangsaan. Banyak kalangan masyarakat yang masih mengaitkan butir-butir dalam Pancasila dengan nilai-nilai keagamaan.
“Kita harus menghapus sejarah gelap yang menjadikan agama sebagai alat merebut kekuasaan. Kita harus mejadikan Perguruan Tinggi sebagai fungsi sentral serta sumber solusi untuk menyelesaikan perselisihan. Kita tidak boleh hanya diam, kita harus berani bersuara mengenai hal yang benar."
Rektor IAIN Ponorogo Dr Hj Evi Muafiah M. Ag. saat memberikan sambutan. (FOTO: istimewa)
Menteri Agama mendukung penuh PTKIN sebagai pionir kehidupan bernegara yang moderat. Dalam hal ini mendukung penuh IAIN Ponorogo sebagai pionir kehidupan keagamaan yang moderat.
“Di IAIN Ponorogo ini ada kesenian reyok dari mahasiswa yang menyambut saya datang. Saya percaya bahwa di IAIN Ponorogo telah melakukan akulturasi budaya lokal sebagai wujud dari moderasi beragama. Hal ini akan menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan NKRI”, tambah Menteri Agama.
Sebelumnya Rektor IAIN Ponorgo, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. memberikan kata sambutan atas kedatangan Menteri Agama. Evi menyampaikan sejumlah capaian yang telah diraih IAIN Ponorogo serta program prioritas yang akan dijalankan ke depan.
Alumni UIN Sunan Kalijaga ini melaporkan bahwa total jumlah mahasiswa IAIN Ponorogo saat ini 11.000 orang. Dengan presentase 55,5% merupakan lulusan pesantren.
“Kami sedang menyusun proposal yang akan diajukan kepada Menteri Agama untuk beralih status menjadi Universitas Islam Negeri. Sebab inilah yang menjadi dambaan Sivitas Akademika IAIN Ponorogo. Berubah menjadi UIN guna semakin dapat berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan.(*)