COWASJP.COM – Puncak acara pelepasan mahasiswa KKN Universitas Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun, Selasa malam 12/7/2022, ditandai dengan penyerahan lapak sederhana dengan model yang cantik. Berikut laporan Santoso alias Akung Bondet, wartawan senior di Madiun.
***
TEPUK tangan meriah mewarnai penyerahan sebuah lapak kepada perwakilan pengelola Joglo Palereman Kelun, Madiun. Lapak itu diserahkan oleh Dosen pembimbing Ir Vinsensius Widdy Tri P ST., MM., diterima oleh bu Ninik dan Bu Yayuk, mewakili Kepala Kelurahan Kelun yang berhalangan hadir.
Dengan demikian, ada tambahan satu lapak lagi di Joglo Palereman Kelun yang bisa digunakan oleh pelaku usaha UMKM di wilayah itu.
Lapak sumbangan mahasiswa KKN Universitas Widya Mandala Surabaya kampus Madiun itu merupakan simbolisasi dari kepedulian dan keikutsertaan mahasiswa atas kondisi perekonomian masyarakat kecil gara-gara pandemi. Ini sejalan dengan apa yang dicanangkan Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, S,H, M.M, M.Pd, tentang ‘’Gas Pol Ekonomi.’’
‘’Sebagai mahasiswa kami terpanggil untuk mendukung program pak wali,’’ kata Stevani Ayu Christiarti, salah satu ketua kelompok KKN.
Hebatnya, lapak itu bikinan mahasiswa sendiri, yang rata-rata wanita. Hanya saja Stevani mengaku dipandu tukang kayu. ‘’Kami memang berusaha bikin sendiri biar ada sesuatu yang bisa dikenang selama KKN di Kelun ini,’’ katanya.
KKN Universitas Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun ini disebar ke beberapa wilayah kelurahan di Kota Madiun. Yakni, Kelurahan Kanigoro, Oro-Oro Ombo, Madiun Lor, Klegen, Taman, Pandean dan Kelun sendiri. ‘’Kelun memang rekomendasi dari pak Wali, kata pak Vinsensius.
Meski apa yang dilakukan mahasiswa KKN bagai sebutir pasir di pantai nan luas. Namun keilmuan yang dibawa dari kampus diyakini akan bermanfaat bagi pengembangan diri para pelapak yang telah divasilitasi dengan bangunan representatif oleh Pemkot Madiun. Seperti halnya Joglo Palereman Kelun. Khususnya di bidang manajerial, tampilan, kehigienisan dan promosi. Ini merupakan pengejawantahan tri dharma perguruan tinggi, khususnya di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Apalagi Joglo Palereman Kelun khususnya dan wilayah Kelurahan Kelun secara umum, diproyeksikan sebagai window display Kota Madiun wilayah timur. ‘’Ini juga untuk menyongsong jalur lingkar timur yang segera akan dibangun. Untuk itu pengembangan pembangunan joglo ini akan saya pantau langsung, ’’ kata Pak Maidi saat peresmian joglo pada 1 Januari 2021 lalu.
Dengan menjadi window display jelas banyak yang harus dibenahi. Bukan secara fisik saja yang harus cantik, namun juga nonfisik.
Foto bersama di depan lapak cantik sumbangan para mahasiswa Universitas Widya Mandala. (FOTO: istimewa)
Khususnya mindset masyarakatnya. Karena Kelun yang semula bagian dari wilayah Kabupaten Madiun itu termasuk kota pinggiran menjadi wilayah yang layak diperhitungkan. Yang semula sepi, kini mulai ramai dikunjungi warga luar kota. Karena itu merupakan pemikiran cerdas dengan meminta kalangan perguruan tinggi untuk terjun ke wilayah itu. Bagi perguruan tinggi, jelas merupakan pengejawantahan tri dharma perguruan tinggi.
Bagi pelapak sendiri, KKN mahasiswa universitas Widya Mandala Surabaya kampus Madiun ini, sangat bermanfaat. Khususnya untuk meningkatkan ketrampilan pelapak dalam bidang manajemen. Khususnya manajemen dengan basis aplikasi. ‘’Dengan demikian kami bisa belajar dari mahasiswa,’’ kata bu Sriwati, salah satu pelapak di Joglo Palereman Kelun.
TAKUT TAPI MENANTANG
KKN bagi mahasiswa merupakan hal yang termasuk baru, khususnya terjun ke dunia nyata di tengah masyarakat yang tentu berbeda dari kehidupan kampus. Seperti juga yang dialami Cecilia Chintya Ayuning mahasiswi psikologi dan Ruly Berliandika dari Bimbingan Konseling (BK}. Dua mahasiswi ini sesuai prodinya, diterjunkan ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). ‘’Semula kami takut, tapi ini tantangan yang harus dihadapi kata mereka kepada CowasJp.com.
Sebab menangani anak usia sekitar 5 – 6 tahun, jelas bukan hal yang gampang. Ada yang bandel, ada yang anteng, dan ada yang cerewet, dan ada pula yang nangisan. Namun dengan pendekatan yang baik dan diberi permainan sesuai usia anak, mereka akhirnya merasa senang.
Cecilia Chintya Ayuning, mahasiswi Psikologi dan Ruli Berliandika, dari Bimbingan Konseling (BK). (FOTO: Santoso)
Apalagi setelah diajak bermain Gross Motor Skil Carpet, justru membuat anak-anak semakin antusias dan bermain9 dengan gembira.
Permainan ini memang menjadi salah satu cara anak belajar dan meningkatkan kemampuan anak. Melalui bermain membuat anak jadi sehat secara fisik maupun psikis, membantu pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya kemampuan motorik kasar.
‘’Permainan ini sebagai salah satu kegiatan yang menggunakan fisik motorik dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun,’’ katanya.
Dan akhirnya kegiatan dalam KKN ini justru dirasakan menambah wawasan dan pengalaman mereka. ‘’Apa yang kami pelajari di kampus, bisa kami praktikkan, dan seru banget,’’ kata Cecilia.(*)