COWASJP.COM – Anak saya membelikan segelas es teh dengan rasa unik, beberapa hari yang lalu. Namanya winter melon tea. Ia membelinya di Shiny Tea Cafe, Kelapa Gading. Sejak itu saya selalu membelinya.
Winter melon adalah istilah lain dari buah kundur. Di Grobogan, buah ini disebut beligo atau bligo.
Beligo adalah buah yang punya citarasa unik. Saat kanak-kanak, simbah (nenek) saya menanam banyak pohon beligo di pekarangan belakang rumah. Buahnya puluhan. Bergelantungan di para-para. Bahkan ada yang tergolek di atas genteng. Beratnya berkisar 1 Kg - 3 Kg.
Beligo muda untuk bahan sayur tumis dicampur dengan kacang panjang. Rasanya seperti sayur labu pedang.
Ketika bersekolah di SMP, ibu mengolah buah beligo yang sudah tua menjadi manisan. Saya bertugas membungkusnya dalam plastik kecil untuk dijual di kantin sekolah.
Sebelum menikmati resep dari Shiny Tea Cafe, saya beberapa kali minum teh buah beligo yang dikemas dalam kaleng produksi perusahaan minuman asal Malaysia. Di Negeri Jiran, winter melon disebut buah kundur.
Minggu ini Shiny Tea Cafe tidak menjual winter melon tea. Kata pramusaji, stoknya kosong. Mungkin baru ada seminggu lagi.
FOTO: Tokopedia.
Gara-gara itu, saya punya rencana akan menanam buah beligo di Grobogan. Ada lahan lumayan luas yang bisa dimanfaatkan.
Benih beligo kualitas super banyak dijual di marketplace. Harganya murah. Per bungkus isi 10 butir dijual Rp 3.500. Kalau beli 100 butir Rp 25.000.
Pohon beligo mulai berbunga setelah berusia dua bulan. Buahnya siap dipanen setelah berusia 2,5 bulan.
Beligo punya julukan lain: Labu bedak. Seluruh kulit buahnya berlabur lapisan lilin berwarna putih. Seperti bedak.
Lapisan lilin itu bermanfaat untuk mengurangi penguapan ketika disimpan di gudang. Dengan lapisan lilin yang tebal, kesegaran buah beligo bisa bertahan hingga beberapa minggu di gudang dengan suhu kamar.
Penasaran? Cobalah minum teh buah kundur. Rasanya Anda akan sepakat dengan saya: Di balik citarasanya yang lezat itu ada potensi cuan yang menantang.(*)