COWASJP.COM – Liburan akhir semester selama 2 -3 minggu di Indonesia sudah pasti banyak dinantikan oleh anak-anak dan orangtuanya. Mereka sudah membooking hotel untuk liburan, membuat serangkaian kegiatan bersama keluarga dan bahkan kakek-neneknya sudah meminta cucunya liburan seminggu di kampung halaman masing-masing.
Tapi bagaimana jika liburannya hingga 2 - 3 bulan? Bisa jadi mereka menghabiskan waktunya hanya ke mall, bosan tiap hari di daycare, dan tidak betah di rumah kakek neneknya. Bagaimana liburan ala murid-murid Eropa?
Murid-murid di Eropa memiliki kegiatan Summer Camp. Mereka tetap pergi ke sekolah namun diisi dengan kegiatan bermain. Seperti pergi piknik, bermain di taman bermain, dan aktifitas outdoor lainnya. Summer camp ini kegiatan tidak wajib, bagi yang mau saja. Dan biasanya hanya tersedia beberapa slot saja. Jadi orang tua bisa saja kehabisan atau nggak kebagian slot.
Summer Camp ala Zirco yang aktif bermain di Playground.(FOTO: Okky Putri Prastuti)
Orang tua memilih memasukkan anak-anak ke kegiatan summer camp karena kedua orang tua (ayah dan ibu) biasa bekerja. Agar tidak mati gaya kalau hanya di rumah saja.
Mereka juga sudah menantikan liburan panjang. Lliburan ke negara berbeda bisa full 1 bulan. Karena orang tua mengambil cuti berminggu-minggu.
Berbeda halnya dengan di Indonesia, pekerja ingin mengambil cuti lebih dari 3 hari saja sudah ditanya-tanya atasan mengapa mengambil cuti lama-lama. Di sini (Eropa) mengambil cuti panjaaaang merupakan hal yang biasa. Bahkan jadwal dokter praktek selama liburan musim panas pun tidak bervariasi. Karena dokter pun berhak mengambil cuti panjang.
Rata-rata di Eropa berganti musim selama 4 kali. Setiap musim selalu dinanti karena memiliki khas tersendiri. Di musim panas ini cocok untuk melakukan aktifitas di luar. Berjemur di pantai, berenang, bermain ke taman karena semua bunga bermekaran cantik, naik gunung, bersepeda santai, jogging pagi atau sore. Taman dan pantai selalu ramai.
Mereka memanfaatkan nutrisi sinar matahari dengan sebaik-baiknya sebelum matahari tidak muncul dengan terik lagi. Idealnya akhir September sudah masuk musim gugur. Cuaca sudah mulai dingin dan berangin. Dan memasuki musim dingin di akhir tahun.
Liburan musim panas Zirco (anak sulung saya) akan segera berakhir. Tepatnya liburan panjaaaang sejak Maret 2022. Zirco menyelesaikan sekolahnya lebih cepat saat di Lausanne - Swiss karena harus pindah ke Portugal. Namun sehari-hari Zirco masih disibukkan dengan sekolah online di Surabaya.
Di Indonesia Zirco masih terhitung kelas TK A, sedangkan di Swiss sudah masuk kelas 1 SD. Handout hitungan, menulis, mewarnai, dan membaca masih mengisi kegiatan Zirco. Malas pun pasti ada, sehingga tak jarang laporan melalui WhatsApp ke guru TK A pun rapelan.
Setelah sekolah di Indonesia berakhir di sekitar bulan Juni, barulah berbagai aktifitas untuk Zirco mulai direncanakan. Dari mencari les online mengaji dan bahasa inggris. Trial dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Mencari yang pas dan disukai Zirco dan tentunya dengan biaya aman di kantong. Hehe.
Mencari les online ini gampang-gampang susah. Gampangnya banyak sekali yang memberikan fasilitas ini apalagi di masa pandemi seperti ini. Susahnya adalah harus mencari yang metode pengajarannya interaktif, materi yang diberikan sesuai, guru yang memberikan pengajaran disukai anak, dan fasilitas media meeting yang memadai.
Pernah dijumpai seorang guru yang periang dan aktif, namun karena dua kali trial jaringan wifi si pengajar sangat buruk, maka Zirco pun mogok les online. Langsung diputuskan untuk mencari lembaga les lainnya. Ada lagi lembaga yang melakukan les online menggunakan zoom yang gratis. Alhasil setiap 40 menit akan terputus dan diminta untuk join kembali. Hal ini juga membuat Zirco kritis “mengapa zoom-nya selalu terputus dan diminta join lagi ya mi”.
KAFFAH PRIORITY LEMBAGA NGAJI ONLINE
Untungnya setelah mencoba berbagai macam trial, akhirnya menemukan lembaga yang cocok di hati. Kaffah Priority dipilih sebagai lembaga ngaji online. Kaffah banyak menerima murid dari berbagai negara.
Sehingga selisih waktu 6 jam lebih lambat daripada Indonesia tidak menjadi kendala. Zirco mengaji online seminggu 2x setiap hari Selasa dan Kamis jam 14.00 WEST (Western European Summer Time). Artinya di Indonesia sudah menunjukkan jam 20.00 WIB.
Meskipun jam mengaji sudah malam namun semangat ustazah sungguh berapi-api. Kak Ira – seorang ustazah muda yang periang, ceria, dan yang paling penting bisa mengambil hati Zirco dengan berbagai macam metode pengajaran.
Zirco mengambil kelas private karena ini pertama kalinya dia les ngaji. Dulu pas di Indonesia pernah les mengaji online tetapi malah membuat Zirco menangis setiap jadwal les. Alhamdulillah memasuki bulan ketiga, sudah masuk ke Iqro Jilid 2. Hapalan doa sehari-hari dan surat pendek juga menunjukkan perkembangan positif.
Central Mosque, Masjid Agung-nya Lisbon. (FOTO: dreamstime.com)
Mungkin sebagian anak seumuran Zirco (6 tahun) di luar sana sudah jago-jago ya. Apalagi sudah banyak Paud dan TK yang berbasis Islamic School dengan segudang aktifitas kerohanian.
Yang terpenting bagi kami, progres sekecil apapun harus di syukuri. Hidup di tengah kaum minoritas (di Eropa) penting untuk terus memberikan ilmu agama kepada anak sejak dini.
Ternyata di Lisbon juga ada lho Islamic School. Namanya Amadora Primary School dan International School of Pamela. Kurikulumnya juga tidak kalah dengan sekolah di Indonesia.
“Top markotop deh cara pembelajarannya”, kata Mbak Roya (teman Indonesia yang sudah 4 tahun tinggal di Amadora-Lisbon).
“Ada juga tempat mengaji sore untuk anak-anak di Almada-Lisbon”, kata Mbak Rindu. Kami pun baru tahu setelah berbincang-bincang dengan teman Indonesia. Sekolah-sekolah ini bisa menjadi pertimbangan kami ke depan kalau ingin memindahkan Zirco sekolah. Alhamdulillah meskipun tinggal di Eropa masih dikelilingi oleh sekolah islam, keluarga muslim, masjid, dan makanan halal.
Kegiatan selanjutnya adalah les Bahasa Inggris. Menurut kami, Zirco perlu diasah untuk lebih percaya diri untuk berbincang-bincang Bahasa Inggris. Apalagi nanti bersekolah di International School. Sehingga ini bagus sekali untuk menunjang dia nanti. Lembaga Smart Easy English dipilih untuk mengisi kegiatan Zirco sehari-hari. Les privat diambil seminggu 2x setiap hari Rabu dan Jumat jam 10.00 WEST atau 16.00 WIB.
Zirco les online bahasa Inggris. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Sebelumnya pernah mengambil les regular bersama beberapa anak. Namun materi dan cara pengajaran gurunya kurang cocok bagi Zirco sehingga tidak dilanjutkan. Lagi pula kalau les regular tidak fleksibel waktu. Apabila tidak ikut 1 kali maka dihitung bolos dan tidak diganti. Sedangkan kalau private bisa mengganti waktu les apabila tiba-tiba ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Setelah ini akan dicoba mengikuti ekstrakulikuler olahraga seperti berenang, sepakbola, dan basket untuk Zirco. Mengenalkan banyak aktifitas hingga nanti dia memutuskan sendiri mau menekuni yang mana. Bukan berdasarkan paksaan orang tua.
Di mana pun mama muda membaca artikel ini, tetap semangat untuk mengisi kegiatan positif bersama si kecil ya. Baik dari rumah saja ataupun pergi ke tempat umum.(*)