COWASJP.COM – Namanya grebeg. Ada gunungan, ada bregada. Bregadanya pun bergerak lewat aba-aba sang ketua dan iringan terompet. Bregada Lombok Abang itu mengusung gunungan.
Tidak seperti grebeg pada umumnya, gunungan yang dibawa bregada kali ini bukan hasil bumi yang masih segar. Gunungan yang diusung berisi susunan kemasan aneka produk UMKM dari DIY.
Juga ada dua gunungan. Gunungan wayang. Tiruan. Bergambar logo Bank Indonesia Perwakilan DIY, logo Grebeg UMKM dan logo JFW. Jogja Fashion Week.
Dua gunungan inilah yang kemudian ditancapkan ke batang pohon pisang (gedebog). Masing-masing oleh Gusti BRAy Paku Alam selaku wakil ketua Dekranasda DIY. Dan Budiharto Setyawan, kepala perwakilan Bank Indonesia DIY.
Prosesi itu menandai dibukanya kegiatan Grebeg UMKM DIY 2022 di Kemala Ballroom Sleman City Hall. Grebeg UMKm 2022 Ini menjadi event tahunan yang ke-6. Dimulai sejak tahun 2017.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Budiharto menegaskan, event ini digelar berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Dinas Koperasi UMKM DIY serta Indonesia Fashion Chamber (IFC) chapter DIY.
"Penyelenggaraan rangkaian acara Grebeg UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY 2022 sejalan dengan upaya BI DIY untuk terus mendorong industri kreatif DIY khususnya fashion untuk terus berkarya menciptakan produk-produk berkualitas dan berdaya saing," tegasnya.
Ditegaskannya pula, penyelenggaraan Grebek UMKM ini sekaligus merupakan kegiatan untuk mempersiapkan yang terbaik dan menyeleksi produk-produk berkualitas. Produk-produk ini akan diikutsertakan dalam flagship event dan promosi perdagangan Bank Indonesia di tahun-tahun ke depan seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI), Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Ke depannya, lanjut Budiharto, diharapkan karya para Desainer Jogja Fashion Week banyak yg menggunakan kriya-kriya buatan Yogyakarta sehingga para perajin kain Yogyakarta turut menikmati dampak kemanfaatannya.
"Besar pula harapan kami bahwa, event ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku bisnis fashion di DIY dan sekitarnya, serta bagi perekonomian DIY."
Di samping itu, diharapkan juga awareness penikmat fashion di Yogyakarta dan seluruh Indonesia untuk turut membeli karya-karya lokal yang tidak kalah bagus dan berkualitas tinggi.
"Dan tidak lupa belanja dan bertransaksi menggunakan QRIS yang CEMUMUAH (Cepat Mudah Murah Aman Handal) Dalam rangka mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi," tandas pengganti Hilman Trisnawan ini.
Hal yang sama juga diungkap oleh Deputi Gubernur BI Despri Damayanti. Despri mengungkapkan saat ini sudah ada 20 jutaan pengguna QRIS. Dari jumlah tersebut 90% nya UMKM. Termasuk di DIY. Di DIY ada sekitar 450 ribu merchant/pengguna QRIS.
Acara launching Grebeg UMKM 2022 ini juga diisi penyerahan simbolik Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Yang pertama untuk dukungan pementasan Tari Klasik Tradisional kepada Yayasan Pamulangan Beksan. Diterima oleh Afif Sjakur.
Yang kedua untuk aktivasi atau pengingkatan aktivitas pariwisata di DIY. Diserahkan kepada Badan Promosi Pariwisata DIY. Diterima oleh Mamad Abdullah.
Serah terima PSBI ini disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja. Ikut mendampingi Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DPD DIY yang diwakili oleh Erwan Widyarto.
Program Sosial Bank Indonesia ini diharapkan akan mengakselerasi ekonomi kreatif dan pariwisata DIY yang berkelanjutan. Sehingga berbagai inovasi ekonomi kreatif akan menarik wisatawan dan menambah length of stay (lama tinggal) wisatawan di Yogyakarta. *