COWASJP.COM – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memuji upaya ISNU Jatim dalam mendampingi UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat memberikan pengarahan di hadapan 1.200-an pengurus ISNU se-Jatim, Pendamping Proses Produk Halal dan Pelaku Usaha dampingan ISNU Jatim di Festival Produk Halal Jatim Bangkit di Gedung Bundar UNISMA Sabtu siang (1/10/2022).
Menurut Gubernur Khofifah, ISNU sangat produktif dalam menjalankan program-programnya. Terbukti saat ini sudah bisa menghasilkan ratusan sertifikat halal bagi pelaku usaha mikro yang didampingi.
“ISNU sudah melayani, ISNU menjawab persoalan umat. Inilah format ISNU sesungguhnya. Membangkitkan perekonomian industri mikro yang merupakan salah satu program NU. Yakni nahdlatut tujjarq (pemberdayaan ekonomi kerakyatan),” ujar Gubernur.
ISNU sudah bisa nyekrup atau melakukan konektivitas, khususnya dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI dengan menerbitkan sertifikat halal.
Selanjutnya, ISNU masih memiliki tugas lainnya, yakni melakukan konektivitas dengan dunia digital. Mengutip ucapan Jack Ma, bahwa di tahun 2030, semua usaha kecil harus mengglobal jika ingin besar dan eksis. Apa yang dilakukan oleh ISNU saat ini sangat penting demi menjembatani dengan ekosistem digital, berupa e-commerce.
“Dunia digital harus segera dimasuki. Para guru besar dan para ahli yang tergabung di ISNU harus melakukan pemetaan secara ekonomi. Regrouping UMKM dan menyiapkan platform agar industri mikro dan kecil bisa menguasai ekosistem digital,” kata Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
80 PERSEN BELUM BERSERTIFIKAT HALAL
Ketua PW ISNU Jatim Prof. H.M. Mas’ud Said, MM., Ph.D. menjelaskan, upaya ISNU Jatim mendampingi UMKM untuk “naik kelas” akan terus dilanjutkan. Saat ini, dari total 9,7 juta UMKM di Jatim, lebih dari 80 persen belum bersertifikat halal. Padahal, ceruk-ceruk ekonomi pasar halal sangat potensial.
Para konsumen kini memburu produk-produk halal. Bahkan, World Trade Organization (WTO) juga sudah mengakui pentingnya sertifikat halal. Sebab, produk bersertifikat halal juga diakui higienitasnya.
“Karena itu ISNU Jatim melahirkan dan melatih 3.650 anak muda kreatif jadi pendamping proses produk halal (PPH),” ujar Direktur Pascasarjana UNISMA ini.
Atas keberhasilan ini, lanjut Prof. Mas’ud, PW ISNU Jatim mendapatkan dua rekor MURI. Yang pertama sebagai mitra BPJPH yang menyelenggarakan pelatihan dan melatih pendamping terbanyak. Kedua, mendampingi UMKM sehingga terbit sertifikat halal terbanyak di Indonesia.
Ketua PW ISNU Jatim Prof HM Mas'ud Said MM, Ph.D menerima piagam dari MURI.(FOTO: istimewa)
Kedua rekor MURI tersebut juga diserahkan di arena Festival Produk Halal Jatim Bangkit Sabtu siang itu di UNISMA.
“Ke depan selain menguruskan label halal, pendamping PPH juga menjadi pembimbing. Sasarannya ibu-ibu yang jualan, pedagang kecil hingga naik kelas,” ujar Guru Besar Ilmu Pemerintahan ini yang juga Direktur Pascasarjana UNISMA ini.
Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar berharap para ahli yang ada di ISNU harus terus mengembangkan penelitian dan menerapkannya di masyarakat. Apabila para ahli ini benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat, maka dengan sendirinya semuanya akan menjadi orang NU.
“Jika ahli pertanahan NU menerapkan keahliannya, kedokteran juga demikian, dan semua ahli bisa mendarmabaktikan keilmuannya kepada masyarakat, maka semua masyarakat akan merasakan kehadiran NU. Dan semuanya akan menjadi orang NU tanpa harus diajak ke NU,” pungkas Kyai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyar Gasek Malang ini.
Festival Produk Halal Jatim Bangkit adalah event yang digelar oleh PW ISNU Jatim dengan menghadirkan seluruh pengurus PC ISNU se-Jatim, Pendamping PPH ISNU, Pelaku UMKM, yang berpartisipasi dalam pameran produk halal, dan konsultasi pengurusan label halal.
Festival Produk Halal Jatim Bangkit juga dihadiri Bupati Malang Sanusi, sejumlah pimpinan organisasi, perangkat daerah Pemprov. Jatim, FORPIMDA Kabupaten dan Kota Malang, tokoh-tokoh masyarakat dan stakeholders ISNU Jatim.(*)