COWASJP.COM – YOGYAKARTA - Mungkin bukan yang terbesar, tetapi Pameran Seni Rupa “Ritus Patembayan” jelas bukan sembarang event. Tak kurang dari 125 pelukis dari Yogyakarta dan kota-kota lain di Indonesia turut serta ambil bagian. Tak hanya itu, lima palukis maestro juga memajang karyanya.
"Fine Art Exhibition" ini berlangsung 14 – 18 November 2022 di Taman Budaya Yogyakarta. “Tema Ritus Patembayan juga memiliki filosofi luhur. Sesuai dengan pemangku hajat, yaitu komunitas Teater Alam yang tengah memperingati ulang tahun yang ke-50. Ulang tahun emas,” ujar Chamit Arang, koordinator event, kepada pers hari ini (13/11).
Ritus Patembayan adalah sebuah upacara yang menyelaraskan suatu kebersamaan dan kegembiraan dalam bentuk wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa. “Tidak banyak komunitas teater yang mampu melewati usia setengah abad. Karena itu, kami mensyukurinya dengan multi karya. Pameran ini adalah salah satunya,” tambah Chamit.
Pameran menampilkan karya perupa dari wilayah Yogyakarta dan beberapa kota lain, antara lain dari Solo, Rembang, Pekalongan, Klaten, Magelang, Purworejo, Temanggung, Banten, Kediri, Madiun, Tulungagung, Surabaya, Banyuwangi, dan Bali.
Selain itu, panitia juga mengundang pelukis-pelukis senior untuk menyemarakkan 50 tahun Teater Alam, seperti : Kartika Affandi, Amri Yahya (alm.), Widayat (alm.), Soenarto PR (alm.), Soeharto PR (alm.) dan pelukis senior lainnya.
Fashion dan Kuliner
Di tempat terpisah, Penanggung-jawab Program Pameran-Fashion-Kuliner, Panitia HUT ke-50 Teater Alam, Elizabeth Naning Kartaatmaja mengatakan, selain pameran seni-rupa, juga akan dibarengi sejumlah kegiatan lain yang tak kalah menarik. Di antaranya fashion show dan festival kuliner “Sedut” (Sedulur Teater).
Untuk fashion, selain lomba peragaan busana motif shibori untuk anak, remaja, dan dewasa, juga ada peragaan busana tokoh-tokoh dalam sejumlah lakon teater yang pernah dimainkan Teater Alam. Di antaranya lakon Oedipus, Montserrat, Pusaran (A Streetcar Named Desire), dll.
“Dijamin meriah. Mulai 14 sampai 18 November kami juga mengadakan sejumlah workshop industri kreatif, seperti membatik kaos, melukis batu, shibori, dan lain-lain. Area TBY akan dipenuhi aneka stand kuliner yang sudah kami kurasi untuk kepentingan keberagaman menu dan cita-rasa,” ujar Naning. (*)